Tagihan

138 21 2
                                    

"Kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak." panggil Whitney kepada Katarina.

"hm?" jawab Katarina dengan dehemannya tanpa menoleh.

"tadi ada ibu-ibu datang kesini, katanya cari kakak." ucap Whitney.

"Ibu-ibu?" ucap Katarina dengan khawatir. "Kamu ditanyain apa sama ibu itu?"

"cuma bilang mana kakakmu, saya ada perlu dengan kakakmu, kenapa dia selalu tidak menepati janjinya. Kalau tidak mampu bayar, silahkan angkat kaki dari rumah ini! ibu itu hanya bilang itu saja kak." jawab Whitney seraya menirukan gestur tubuh ibu tersebut dengan mirip.

Karina tertawa melihat tingkah laku adiknya itu yang tidak pernah berubah. "Lalu, kamu jawab apa?" tanya Karina penasaran.

"aku cuma jawab maaf Nyonya Adelainè, kakak saya sedang tidak berada dirumah, aku cuma jawab itu setelah itu ibu itu pergi." jawab Whitney dengan enteng.

Karina menganggukkan kepalanya, lalu tiba-tiba Whitney memberikan pertanyaan untuk Katarina yang membuat Katarina bungkam dengan pertanyaan Whitney. "Kak, kenapa ibu tadi mencari kakak? Apa yang kakak tutupi? Kenapa ibu tersebut ingin mengusir kita? apa kita tidak mampu membayar rumah? lalu kita akan tinggal kemana jika kita terusir?" hujaman pertanyaan dari Whitney membungkam Katarina. Katarina tau pasti ada saatnya adiknya mempertanyakan masalah ini, tapi Katarina tidak ingin menyusahkan adiknya dan ingin melepaskan adiknya sebagai gadis biasa pada umumnya, yang masih bermain dan tersenyum bersama teman-temannya tanpa memikirkan permasalahan dunia yang seram ini.

Katarina tau adiknya sudah berusia 19 tahun. Tetapi tetap saja Katarina tidak ingin mendekatkan adiknya dengan hal-hal jahat disekitar mereka.

"Whitney.." sigh, hela napas Katarina untuk memulai menjawab ribuan pertanyan dari Whitney padanya.

"kamu tidak perlu memikirkannya, biar kakak akan mengurusi ini nanti. Jadi kamu tidur saja, okay?" jawab Katarina dengan singkat.

Whitney menurut setelah mendengar jawaban kakaknya. lalu beranjak kearah ranjangnya bersiap tidur.

"Kak..," ucap Whitney yang masih belum memejamkan matanya.

"iya?" Katarina menoleh ketika dipanggil oleh adiknya yang belum kunjung tidur.

"bolehkah usap kepalaku sebentar saja. Aku tidak bisa tidur hari ini, mungkin dengan usapan kakak membuatku bisa tidur dengan lelap." ucap Whitney pada kakaknya.

Katarina tersenyum mendengar penuturan Whitney padanya, lalu Katarina pergi menuju adiknya untuk mengusap kepala Whitney untuk membantu adiknya tertidur di tengah malam. Kebiasaan adiknya tidak pernah berubah dari dulu. Waktu kecil dia sering mengusapi kepala adiknya untuk membantu adiknya tertidur lelap. Katarina sangat menyayangi adiknya dan berjanji tidak akan membuat luka sedikitpun ditubuh adiknya itu.

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AmaranthineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang