🌹𝓬𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 6🌹

2 0 0
                                    

Pada pagi hari ini koridor SMAN Trimurti telah banyak siswa yang berlalu lalang untuk pergi ke kelas masing-masing. Fiancy atau yang akrab dipanggil Cici itu pun segera menghampiri bangku Ara yang sudah dipenuhi dengan enam orang temannya.

"Eh ra, lo tau gak sih NCT DREAM habis gini comeback, ikut po yuk?" ajaknya dengan semangat 45. Ara yang mengetahui jika boygrup yang digemari akan segera comeback, ia pun segera berteriak kegirangan.

"Anjir, serius lo Ci??!! Ayo dah ikutan po kita mumpung ada uangnya." ucapnya antusias. Keenam temannya hanya mendengarkan ocehan Ara dan Fiancy dengan tidak minat.

"Etdah NCT DREAM siapa lagi sih anjir, padahal tadi lagi enak gibah kucingnya Nara yang bunting malah si panci motong gibahan." sungut Nadhifah tidak terima dan Cici pun segera membelalakkan matanya tak terima karna namanya diganti sembarangan.

Sebelum perdebatan makin panjang bel tanda masuk pun berbunyi keras dan menghentikan perdebatan mereka berdua. Tidak lama kemudian pak Jeffry atau yang sering disebut murid muridnya dengan pak Jepri segera masuk dengan diikuti 3 orang siswi yang ada dibelakangnya.

"Woi sapa dah mereka manis bener gula kalo didekat mereka minder"
"Anjir itu yang tengah beneran anak SMA apa anak SMP"
"Asik dah ada bahan bullyan baru"

Suara bisik bisik terdengar jelas hingga pak Jepri pun menghentikan mereka, "Sudah diam kalian semua gantian saya yang ngomong. Selamat pagi anak anak jadi kalian mempunyai teman baru, silahkan perkenalkan nama kalian." ujarnya seraya melihat ketiga siswi disebelahnya.

Ketiga siswi itu mengangguk patuh, lalu siswi yang beradan sedikit berisi, wajah yang manis, serta rambut sebahu melangkah ke depan untuk memperkenalkan diri, "Selamat pagi teman teman, nama saya Chalondra Divya Batari. Kalian bisa panggil saya Divya, terima kasih." siswi yang bernama Divya segera mengundurkan diri, lalu diganti dengan siswi yang lebih pendek darinya dengan paras wajah yang tidak kalah manis dari Divya dan senyuman manis yang tidak pernah luntur dari wajahnya, "Halo perkenalkan nama saya Grizelle Hanasta, kalian boleh memanggil saya Hana salam kenal semuanya." tutup Hana tidak lupa dengan senyum manisnya. Siswi yang disebelahnya hanya diam saja tidak maju dan tidak bersuara hingga Hana pun mencolek pelan tangannya hingga ia berdeham sebentar lalu memperkenalkan dirinya, "Jacqueline Kaluna, panggil Luna." ucap siswa bernama Luna itu dengan nada yang datar.

"Baiklah segitu dulu untuk pagi ini kalian bisa berkenalan dengan mereka sekalian berteman, untuk nak Divya bisa duduk dibelakang bangku Ara tepatnya sebelah Sherly. Ara silahkan angkat tangan kamu." ucap Pak Jepri, Ara yang dipanggil segera mengangkat tangannya lalu Divua segera menunju ke bangkunya. "Untuk Hana dan Luna kalian bisa duduk di bangku sebelah kiri Divya." lanjutnya.

Ketiga siswi itu telah duduk di bangku mereka masing masing, tidak lama setelah itu Pak Jepri yang ingin keluar dari kelas dikejutkan oleh dua pemuda yang sepertinya datang terlambat namun lolos dari hukuman. Kedua pemuda yang sedang dipergoki Pak Jepri hanya tersenyum seakan tidak bersalah, "Adhitama Azzami, Elvano Aditya kalian itu tidak ada kapok kapoknya datang terlambat terus. Adhitama kamu itu anak OSIS harusnya mencontohkan yang baik bukan malah kasih contoh yang jelek." tegas Pak Jepri, Elvano yang melihat Adhitama diomelin seperti itu hanya menahan  tawanya, Pak Jepri yang melihat hal itu ia segera menegurnya. "Kamu juga Elvano, kamu itu kapten basket seharunya kamu juga memberikan contoh yang baik. Sudah capek bapak omelin kalian, kalian berdua boleh masuk jangan lupa rapihin seragam." final Pak Jepri dengan melangkah keluar dari kelas XI IPS 1

Adhitama dan Elvano pun segera merapikan seragamnya lalu masuk ke dalam kelas dan menuju bangku masing masing. Elvano yang telah duduk di bangku sebelah Ara segera menaruh tasnya dan tidak sadar bila ada murid baru dikelasnya, Ara segera memberikan air mineral ke Elvano lalu ia menelungkupkan kepalanya ke bangku, Adhit yang melihat Ara memberikan air mineral kepada Elvano segera berbicara dengan keras.

"Woi ra kok Elvano doang yang dikasih?!!! Gua juga capek nih manjat tembok belakang terus kejar kejaran sama Pak Bon- Aduhh!!! Sakit anjir!!" omongan Adhit terputus digantikan suara kesakitan dan ia merasakan panas di punggungnya seperti habis di pukul orang, ia pun melihat sebelahnya ada Alfa yang melihatnya dengan tatapan malas. Alfa tadi memukul punggung Adhit karna ia merasa berisik sekali.

"Lo berisik banget si Dhit, malu anjir ada anak baru disini. Jaga kelakuan lo sehari aja." sungut Alfa kepada sepupunya itu. Adhit yang baru saja mendengarkan ucapan sepupunya itu segera mengedarkan pandangan keseluruh kelas dan ia melihat tiga siswi asing yang telah duduk di bangku belakang Elvano dan Ara.

Elvano yang melihat gerak gerik Adhit bersiap untuk menuju bangkunya pun bersuara dengan nada biasa tapi penuh ancaman, "Lo dateng kesini siap siap ban motor lo tinggal satu." Ancaman Elvano itu membuat Adhit duduk kembali ke bangkunya dengan wajah yang di tekuk.

Elvano yang meminum air mineral Ara melihat perempuan disebelahnya itu dengan tatapan kasihan. "Ini gua gaapa minum air lo setengah? Tanggal ini kan harusnya lo datang bulan." ucap Elvano khawatir seraya mengembalikan air mineral itu ke tas Ara. Perempuan yang berada disebelahnya hanya memberikan tanda acungan jempol, ia tidak memiliki tenaga untuk berbicara karna kram perutnya. Elvano yang melihat itu hanya mengusap lengan tangan Ara siapa tau mengurangi rasa sakit diperutnya.

Beruntung pada jam pelajaran pertama hingga keempat jamkos jadi Ara lolos dari pertanyaan guru guru ada apa dengannya.

Jam istirahat yang harusnya digunakan ke kantin sia sia, sebab Ara harus ke uks karna kram perutnya semakin menjadi. Sejujurnya ia tidak mau ke uks tapi berkat paksaan dari Cici ia mau tak mau menuruti. Sekarang ia sangat bosan di uks sendirian para sahabatnya pasti berada di kantin dan menikmati waktu istirahat yang telah dinantikan. Ia hanya menggulingkan badannya ke kanan dan kiri untuk membuang rasa bosannya hingga suara pintu uks terbuka membuat dia melihat siapa yang masuk.

"Hai ra, ini ada camilan buat lo udah ada minuman pereda nyeri perut dari Elvano kok ini tadi dia mau kesini tapi gak bisa karna diajak main basket sama anak kelas sepuluh." ucap Hana siswi baru dikelasnya seraya duduk dikursi yang telah disediakan.

Ara pun segera menerimanya menyimpannya di nakas, "Makasih ya Han, harusnya lo gausa repot repot bawain kesini gua juga ga kenapa napa. Lo juga bisa nolak kalo disuruh Elvano." ucap Ara tak enak hati kepada Hana. Hana yang disebelahnya pun tersenyum manis lalu menepuk pelan punggung tangan Ara.

"Gaapa kali Ra, gua juga ga repot kalo di minta bantuan seperti itu lagian gua daritadi gabut cuma muter muter sekolah kayak orang linglung. Luna sama Divya ada didunia masing masing, yauda gua bantu El sekalian nemenin lo disini sapa tau lo gaada teman ngobrolnya." ucapnya dengan panjang tak lupa senyum manisnya.

Ara pun membiarkan Hana menemaninya hingga jam pelajaran ke 6,  Hana harus segera balik ke kelas karna ada guru yang masuk dan meninggalkan Ara yg sedang tidur sendirian di uks.

Bel pulang pun berbunyi Elvano segera berlari ke arah uks dan mengantarkan Ara pulang dengan selamat.

"Gimana kalo gua yang ada di posisi lo ra?"


hallo terima kasih telah membaca cerita ini, maaf jika ada kesalahan kata dan menurut kalian membosankan. kalian bisa taruh saran dikomen ya.

happy reading!!!🥰🥰🥰✨

about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang