Setelah kejadian itu teman-teman Ara pun sangat overprotektif kepadanya terutama Elvano, dia bakal mengikuti Ara kemanapun Ara pergi. Ara pun tidak keberatan dengan mereka yang seperti itu.
"Hmm, gaiss kalo gue pergi sama Reiki, gimana?" tanya Ara pada saat kumpul dengan teman temanya
"Ya gaapa sih toh Reiki anaknya baik" ucap Sherly
Adhit menganggukan kepalanya setuju dengan apa yang di katakan Sherly
"GAKK!!!" ucap Elvano dengan nada tegas
"Kenapa emangnya?" tanya Syakira
"Reiki kan anaknya baik" jawab Alfa
"Kita gatau gimana Reiki yang sebenarnya nanti kejadian yang dulu terulang kembali gimana ha?! Gue gamau ya Ara jadi trauma kembali" tegas Elvano
"Tapi kan El, kita ga bisa ngelarang buat Ara dengan siapapun. Dia bisa dekat sama aja lagian gue yakin Reiki gak kayak Ethan" jawab Davira
"Dav, jangan sebut nama dia lagi" ujar Ara dengan sedikit ketakutan
Davira pun berkata sambil memegang tangan Ara "Ra, sorry ya gue ga ada maksud"
Ara pun tersenyum yang menandakan bahwa dia sudah memaklumi keadaan itu
Elvano menghela nafasnya "Huft.. oke kalo Ara maunya gitu gaapa, tapi kalo dia macem macem lu bisa bilang ke gue Ra" Elvano menatap mata Ara
Ara pun tersenyum dan menganggukan kepalanya "Siap El, gue pasti bilang ke lu kalo ada apa apa"
"Sudah sana kembali ke bangku kalian masing-masing, bu Rani mau masuk kelas" suruh Sherly kepada teman-temannya agar kembali ke bangku mereka masing-masing.
Setelah seharian penuh para murid SMAN Trimurti mencari ilmu tibalah waktu mereka pulang ke rumah masing-masing, tak terkecuali teman-teman Ara.
"Emang lo sama Reiki mau pergi kemana, Ra?" tanya Elvano kepada Ara yang sedang membereskan bukunya kedalam tas. Ara yang sadar Elvano mengajaknya berbicara menghentikan aktivitas yang tadi dilakukannya, "Bentar El, gua selesain ini dulu" ujar Ara
Elvano pun hanya menganggukkan kepalanya sembari melihat Ara yang tengah sibuk sendirinya. Teman-teman mereka yang lain sudah keluar kelas tepat setelah bel pulang di bunyikan.
"Yuk udah selesai nih gua" ajak Ara lalu ia keluar kelas terlebih dahulu, lalu disusul Elvano dibelakangnya. "Oh ya, gua mau nemenin Reiki beli kebutuhan OSIS kata dia ada yang kurang gitu" lanjut Ara memberi jawaban tentang pertanyaan Elvano waktu dikelas tadi. Elvano yang semula ada dibelakangnya kini sudah ada disebelah Ara lalu menganggukkan kepalanya sebagai respon. Tidak lama setelah itu mereka pun sampai di parkiran sekolah.
"Lo nunggu Reiki disini?" tanya Elvano seraya menghalangi sinar matahari sore agar tidak terlalu kena kepada Ara. Ara yang melihat perlakuan Elvano pun hanya tersenyum kecil lalu menggelengkan kepalanya, pikirnya ada ada ada saja Elvano.
"Iya, gua bakal nunggu disini biar ga kelamaan. Lo kalo mau pulang, pulang aja gaapa kasian bunda nanti nunggu lo pulang. Gua bisa kok nunggu Reiki sendiri disini." suruh Ara kepada Elvano yang ada didepannya. Elvano pun tidak bergeming ia malah melepaskan jaketnya lalu menyerahkan kepada Ara, "Nih pakai, panas soalnya. Lo ga bakal pinjem ke Reiki entar. Gua tungguin lo sampe Reiki datanng." Ara pun segera memakai jaket Elvano yang terlihat kebesaran di badannya, lalu tidak lama kemudian Reiki pun datang ke arah mereka dengan langkah yang tergesa gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
about us
Fiksi RemajaSeorang cewek yang hobi berhalu ria dan mempunyai banyak sifat yang gampang berubah. Fangirl garis keras, keras kepala, egois.