1. About Jean

18 9 4
                                    

Happy Reading!

Jeans POV...

Kurebahkan tubuhku di kasur empuk yang menjadi tempat istirahatku untuk sementara sebelum besok berangkat ke Jepang. Yups, besok impianku pergi ke Jeepang bakal terwujud yeayyy...

Rencananya, Jean bakalan di Jepang buat liburan. Soal bahasa gak perlu khawatir. Jean yang cantik dan manis ini sudah mahir berbahasa Jepang sejak masih embrio. Nggak, bercanda, eh bener deh, eh gak tau ah.

Oh iya, Jean dari kecil udah hidup sama Paman Sam. Bunda? Ayah? Jean panggil mereka Momma sam Poppa sih hehe. Tapi Momma sama Poppa udah meninggal sejak 10 tahun lalu. Mereka meninggal saat Jean masih kelas satu SD, Paman bilang mereka kecelakaan dan meninggal ditempat. Karena Momma itu dari remaja udah hidup sendiri dan saudara Poppa cuma Paman Sam, jadi Jean dirawat sama Paman sampe segede sekarang. Paman Sam emang paling the best pokoknya. Bahkan sampe sekarang Paman belum nikah. Kalo ditanya alasannya apa, dia Cuma bilang Mau fokus bikin sukses titipan Kak Reggie sama Miyoko dulu Jean kalo denger kalimat itu pengen lari terus peluk Paman Sam sambil bilang Jean sayang Paman banyaaaakkkkkk banget. Tapi kalo inget nyebelinnya Paman, nggak jadi meluk sih. Gak, bercanda hehe.

Siapa Reggie dan Miyoko? Mereka itu Poppa sama Momma. Kalian tau kenapa Jean bisa lancar bahasa Jepang? Karena Momma Miyoko itu asli orang Jepang. Kalo Poppa asli Indonesia. Seingatku dulu, Momma pernah cerita awal mula bisa ketemu sama Poppa. Momma bilang, dulu Poppa pernah kunjungan kerja ke Jepang, waktu itu Momma kerja jadi cleaning service di gedung tempat Poppa kunjungan. Iya, Momma kerja jadi cleanning service karena Momma bukan orang berada seperti Poppa. Sejak remaja, Momma udah hidup sendirian. Nah waktu itu, pas jam makan siang, Poppa nabrak Momma sampe bikin Momma kepleset dan keseleo. Karena Poppa Jean itu gentle man, dia tanggung jawab sampe Momma sembuh. Bahkan Momma bilang kepulangan Poppa ke Indonesia juga sampe diundur cuma buat Momma. Aaaaaaaa, Poppa sweet banget sih jadi cowok. Nah dari situ timbul bibit lope-lope antara Poppa sama Momma sampe mereka nikah dan lahirlah Jean Shinju yang cantik manis bin imut ini.

Dulu, Jean homeschooling karena minder. Iya, dulu Jean nggak seperti sekarang yang cantik dan ceria seperti yang orang kenal. Selain itu, Jean pernah di bully waktu masih kelas satu SD karena kadang kesulitan ngomong pake bahasa Indonesia, apalagi bahasa daerah Surabaya. Waktu masih kecil, hal yang pertama Jean pelajari adalah hal-hal tentang Jepang, termasuk bahasanya. Karena Poppa kerja, yang dirumah Momma. Beliau sedikit kesulitan kalau mengajari Jean bahasa Indonesia. Akhirnya, Poppa ngijinin Momma ngajarin Jean tentang apa yang dia tau, jadi ya gitu. Jean udah bisa baca hiragana sama katakana dari umur 4 tahunan. Kalau kanji itu lebih lama bisanya. Apalagi, yang bisa kanji Cuma Momma, tapi Momma udah gak ada. Makanya, Paman milih Jean biar homeschooling aja daripada terus dibully. Akhirnya, waktu SMP dan SMA, aku udah sekolah bareng temen-temen tapi di taraf internasional Jepang. Aku udah lulus tahun lalu. Tapi karena belum genap 17 tahun, jadi belum bisa ke Jepang sendiri. Tapi sekarang udah bisa. Rencananya sih, Jean juga mau cari kuliah di sana.

Diulang tahunku yang ke tujuh belas kemarin aku berharap banget bisa peluk Momma sama Poppa, tapi itukan hanya keinginan semu belaka. Aahh sudahlah, gak boleh sedih-sedih terus. Sekarang waktunya Jean tidur, byee...

Jeans POV end...

Sementara di tempat lain...

"Bagaimana, Hans? Apa semuanya sudah siap sesuai rencana?" Tanya seorang pria di ruang kerjanya yang hanya diterangi lampu belajar.

Pria yang dipanggil Hans itu mengangguk menjawab seseorang di depannya, "sudah Tuan, kita tinggal menunggu keberangkatannya saja."

Seringaian licik keluar dari sang Tuan, "bagus, kau biasa keluar sekarang." Hans membungkuk sebentar kemudian keluar dari tempat temaram tersebut.

Pria yang menjadi Tuan dari Hans tersebut beringsut duduk di kursi kerjanya, kemudian mengambil sebuah bingkai foto di mejanya. Tampak di meja tersebut sepasang suami istri dan anak perempuannya sedang tersenyum bahagia menghadap kamera. Wajah wanita di dalam foto itu kentara sekali bukan orang Indonesia.

Pria tersebut mengusap wajah-wajah yang berada dalam foto sambil mempertahankan senyum liciknya.

"Putri kalian akan menyusul kalian dengan cara yang sama seperti kalian juga."

Tawa yang menyeramkan menghiasi ruangan itu setelahnya.

TBC

Ongaeshi || Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang