7. Owh! Apalagi ini?!

21 3 4
                                    

Happy reading!

Jean cemberut, dirinya merasa kesal plus jengkel tapi tidak bisa melampiaskan ke siapapun. Bagaimana tidak kesal?! Paman satu-satunya itu mengabari kalau mobil yang dipakai supir suruhannya mengalami kebocoran ban. Kenapa gak di cek dari awal?! Oh ayolah! Ini hampir tengah malam dan Jean ingin segera sampai di hotel untuk tidur. Belum lagi perut dan kerongkongannya meronta-ronta ingin makan dan minum.

"Huh... " Helaan napas Jean kembali terdengar.

"Kapan sampainya sih?! Udah sepuluh menit huaaaaaaaa. Apa aku nyari makan dulu kali ya? Tapi masa harus bawa koper kesana sini sih? Tapi Jean laper. Yaudin deh beli makan di minimarket di dalam." Dengan langkah malas dan wajah yang ditekuk, Jean kembali masuk ke dalam bandara dan mencari toko makanan yang biasanya tetap buka.

Tapi naasnya, Jean masih mendapat cobaan.

Bruk!

Apalagi ini?!?!?! Siapa yang berani menabrak Jean mode assault hah?!?! Tidak tahukah bahwa emosinya sedang berada di ubun-ubun dan siap keluar?! Tapi karena sudah pasrah akhirnya hanya diam menahan emosi agar tidak meledak di hadapan orang asing yang menabraknya.

"Sumimasen, saya tidak sengaja, Nona. " (Maaf) Ucap orang tersebut menggunakan bahasa Jepang.

"Tidak apa-apa, Tuan." Jawab Jean terpaksa, padahal dalam hati...

"SAKIT WOYY INI KOPERNYA KENA KAKI MANUSIA !!"

"Watashi wa tasukerudesu."(Biar saya bantu berdiri.) Orang tersebut mengulurkan tangannya pada Jean. Namun, baru saja ingin berdiri, kaki kirinya yang tertimpa koper orang asing didepannya tadi tidak bisa diajak kompromi. Ya, kaki Jean terkilir. Duh, malangnya nasib gadis manis satu ini.

"Sepertinya kaki anda terkilir, biar saya obati dulu. Soko ni suworimashou. Mari saya bantu. "(Ayo Kita duduk disana) Laki-laki tersebut membantu Jean berjalan. Jean meringis, seumur-umur baru kali ini dirinya merasakan sakitnya terkilir. Jujur memang dirinya belum pernah terkilir sebelum ini. Dan ternyata, rasanya sakit ya.

"Maaf." Ucap laki-laki tersebut ketika hendak memijit kaki Jean. Ingin sekali Jean berteriak tetapi ingat tempat. Rasanya sakit sekali. Tapi dengan sekuat tenaga Jean berusaha agar hanya ringisannya saja yang keluar.

"Sudah selesai, Nona. Bisa dicoba digerakkan sekarang." Jean mencoba menggerakkan kakinya, dan simsalabim! Kakinya tidak sakit lagi!

"Terimakasih, kaki saya sudah tidak apa-apa, maaf sudah merepotkan." Ucap Jean berterimakasih.

"Ah, tidak perlu seperti itu, Nona. Seharusnya saya yang meminta maaf karena telah membuat kaki anda terkilir. Ngomong-ngomong, anda turis ya?" Tanya laki-laki tersebut penasaran. Karena orang tersebut sudah menyembuhkan kakinya, ia akan berbaik hati kembali.

"Iya, Tuan. Saya orang Indo---" Ucapan Jean terputus ketika ringtone ponselnya berbunyi.

"Sebentar, ada yang menelepon"

"Ah, silakan. Kalau begitu saya juga akan melanjutkan perjalanan saya. Sampai jumpa."Orang tersebut membungkuk dan pergi. Jean balas membungkuk, kemudian mengangkat telepon yang ternyata dari Paman kesayangannya. Dan itu mengembalikan raut sebal Jean.

"APA?!" Ucap Jean ngegas. Membuat Samuel menjauhkan ponsel dari kupingnya.

"Supir kamu sudah sampai, tapi kamu tidak kunjung datang. Cepat hampiri, kasian supirnya." Jawab Samuel yang kembali membuat emosi Jean memuncak.

"Bagus, supirnya dikasianin, sementara ponakannya sendiri ditelantarin di bandara tengah malem."

"Hehe. Kan Paman gak tau kalau bannya bakal bocor."

"Hihi. Kin Pimin gik tii kilii binnyi bikil bicir. Halah alasan, dahlah bye." Ucap Jean menye-menye ngambek, kemudian mematikan ponselnya sepihak.

Jean berjalan sambil celingak-celinguk, mencari keberadaan mobil yang menjemputnya. Tidak sampai dua menit, Jean menemukan mobil yang dicarinya. Lantas menghampiri sopir yang berdiri disamping pintu mobil dan dengan muka yang sama celingak-celinguk.

"Apakah anda orang yang menjemput Jean?" Tanya Jean memastikan.

"Benar, Nona. Silakan masuk." Sopir tersebut membukakan pintu untuk Jean, menutup pintu kemudian membuka pintu untuk dirinya sendiri.

Dan perasaan tidak enak itu, datang kembali, menghantui pikiran Jean.

❤TBC❤

Note: Bahasa Jepangnya seadanya saja ya:D anggep aja yg lain bahasa Jepang. Nanti kalo author dah ngerti, direvisi deh hehe...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ongaeshi || Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang