chapter 4

28 5 0
                                    

happy reading!!!!

"lihat saja nanti jika kau tertarik dengan penawaranku" balasnya dan segera berdiri berjalan meninggalkan kantin dengan segerombolan gengnya yang tentu mereka masih menjadi pusat perhatian

                   ~         ~        ~

"yang benar kau akan menemuinya sendiri lagi? terakhir kau menemuinya sendiri kau menangis"

Ya memang benar karin mengambil keputusan untuk menerima penwaran yang winata berikan karena menurutnya hanya itu jalan satu satunya agar ia bisa mengikuti tes beasiswa yang sangat diingkan mamahnya itu

"kemarin hanya salah paham fella"

"baiklah pergilah ke kelas F, sekali lagi maafkan aku tidak bisa menemani. aku ada latihan basket untuk turnamen yang akan datang"

"itu tidak masalah, fighting fella"

"kau juga fighting karin kalau ada apa apa berlarilah ke lapangan aku berlatih disana"

"iya iya bye haha"

Karin mempercepat langkahnya menuju kelas F yang terlihat sudah sedikit sepi,  karin segera memasuki kelas dan dengan cepat karin menangkap lemparan tas yang ia yakini adalah lemparan winata

"ini juga bagian tugasmu" ucap winata sembari menunjuk tas gendong yang berada ditangan karin yang tak berisi apa apa sampai karin pun juga bingung 'apa fungsi dari tas nya ini?'

"ikuti aku" karin mengikuti kemana langkah kaki pria itu pergi yang ternyata sampai pada rooftop sekolah yang sudah dipenuhi oleh segerombolan geng dan siswa sekolah yang hanya menyaksikan pertarungan antara gevan dan noval teman sekelas karin, dan parahnya  karin prediksi hanya karin seoranglah wanita yang ada disini

Setelah mereka melihatku dan winata mereka sedikit menyapa kami segan 'ya mungkin karena jabatan winata yang tinggi' pikir karin sembari berjalan menyusuri rooftop mengikuti langkah winata

"kemarilah" ucap winata sembari menepuk bangku disebelahnya yang kosong

Karin segera mendudukan diri dan pertarunganpun dimulai

"aw" rintih karin ketika mereka mulai saling memukul karena memang karin tak terbiasa dengan hal ini biasanya ia sepulang sekolah terbiasa dengan buku buku rumus rumus yang harus ia hafal dan pahami bukan perkelahian tak berguna seperti ini

Winata menoleh sebentar pada karin yang menyipitkan matanya lirih sambil menutupi matanya dengan telapak tangannya karena tidak tega melihat keduanya saling melukai dan terluka, sedikit senyuman terukir diwajah winata melihat karin saat itu lalu winata kembali befokus pada pertarungan itu lagi

"sebenarnya apa yang mereka lakukan" tanya karin polos yang tak mengerti apa apa

"pertengkaran antar saudara" jawab winata enteng

"APAAAAA?!" ucap karin kaget dengan nada sedikit tinggi

"shttttt" telunjuk winata kini berada dimulutnya "nikmati saja dan tenanglah" timpalnya dengan gampang dan terlihat sangat menikmati pertunjukan pertarungan itu

'ARGH SIAL KINI KARIN BERSAMA DENGAN LELAKI BRENGSEK GILA INI ASKSKSK' jeritan batin karin yang serasa ingin melarikan diri dari sini

Setelah kurang lebih 20 menit lamanya pertarungan itu selesai

Pertarungan itu dimenangkan oleh gevan dengan tak seimbang, gevan hanya mendapat sedikit lebam dan luka kecil sedangkan noval benar benar seperti terkapar mau mati sekarat menerima hantaman demi hantaman yang diberikan oleh gevan anggota geng evos yang dikenal kekuatannya hampir sebanding dengan winata tetapi masih berada dibawah winata

WINATA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang