cemburu

10 3 0
                                    

Aku hanya bisa melihat kau dari jauh.
Keramaian menjadi satu dan aku ada dipojok sebelah situ.

Kulihat kau begitu cantik, tersenyum ranum dengan pipi bulat merah merona.

Semua berada di dekatmu, sisimu, bahkan mereka bisa merasakan hangat hembus napasmu.

Sementara aku di sini dingin.
Sendiri dan dingin.

Bibirku tersenyum tetapi batinku berdengung. Ragaku ingin menyapa tetapi ada dinding seluas benua.

Kita begitu dekat, hanya beberapa langkah.
Namun, ada jarak yang tak bisa kubelah.

Mungkin akan ada yang marah?
Mungkin kau yang akan marah?
Atau mungkin, hanya prasangkaku saja?

Ya sudahlah, mau berbuat apa.
Memandangmu dari sini sudah cukup untuk menebus iri dan rinduku kali ini.

Semoga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sajak Kita Bertemu, Puisi Kita AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang