intimidasi sepi

7 2 0
                                    

Malam ini berakhir nadir, kasih.
Bintang enggan mampir apalagi rembulan yang sekadar melipir.

Dingin makin kurang ajar, menggauli tubuhku yang kesepian. Angin pun bersorak-sorai mengikutinya, seakan merayakan dan menambah parah akhirnya.

Tidurku malam inipun tak nyenyak, cenderung sesak karena tangis isak.

Mau marah, tetapi tak ada yang salah.
Mau menerima, ah gila saja!
Cepatlah berlalu, sungguh ini akan membunuhku.

Langitpun masih saja gelap, tak ada tanda rona biru yang nampak.

Sepi ini telah menyiksaku dengan suasana, aku pula masih menyiksa diriku dengan rasa.

Sajak Kita Bertemu, Puisi Kita AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang