Pulang Bareng

2 4 0
                                    

Jangan lupa komen 💬, Vote ya

{{•••}}

Sekolah sudah selesai hari ini Kosumi diminta maminya untuk pulang sama abangnya. Abangnya sudah tidak sekolah lagi jadi abangnya yang menyembuh Kosumi. Biar Sarah
Sekolah sudah pulang. mami Sarah menelfo Sarah.

Cklek

"Nak,lo dimana sekarang?"Tanya maminya ditelfo.

"Disekolah,mih"Jawab Sarah sok polos.

"Hah? Okey.... Kamu disekolah kan?"Tanya maminya lagi.

"Ya,mih.... Ada apanya?"

"Kamu akan pulang bareng sama joboh kanu dan jangan lupa cepat pulangnya,mau mengantur tangga nikahnya"

Sarah ragu menjawab yang dikatakan maminya. Ia tidak habis pikir maminya mau mengucapkan itu. Andaikan saja ia menjadi ratu luar angkasa pasti ia bahagia.

Lalu yang jadi rajanya siapa?

TU TU TU

Sinyal ponsel Sarah tidak ada. Jadi Sarah matikan aja teleponnya.

TIK....!! TIK.....!! TIK....!!

Suara motor terdengar sangat menyebalkan.

"Eh.... Sarah ngepet,lo kenapa masih nunggu agik ah...."

Sarah menoleh pada suara yang menyebalkan itu. Ia mendapati Warnanaber yang ada dibelakangnya.

"Warnanaber babi ! Bangsat lo manggil gue ngepet"Sahut Sarah kesal. Masak ia dingepet. Nyebeli

Warnanaber melotot kaget. Dengan tingkah laku Sarah. Babi?

"Ayo naik. Nanti gue lagi yang dimarahi"Jawab Warnanaber tidak mempedulikan Sarah yang jadi ia omong.

"Marahi sama siapa. Hah?"

"Tidak peduli. Ayo cepat naik"

Sarah nuruti aja kemau Warnanaber kalau ia berani macam-macamnya dengan langsung ia menelpo maminya dan tantenya.

"Peluk"Ucap Warnanaber. Duduk didepan.

"Hah? Apanya yang dipeluk?" Kata Sarah dingung.

"Peluk pingang gue,anying"

(peluk pingang gue,anjing)

"Engak"ucapnya dengan sombong.

Motor yang berwarna itam mekilat itu terlihat bergitu menggoba.

"Sombong amat lo ya? Mau gue cium lo"

Sarah melotot pada Warnanaber. Kenapa sih pakai ngomong Mau gue cium lo kan jadi mau. "Anjirr, gue tidak suka Lo yium gue"

Tida-tida Warnanaber ia dijalankan motornya sampai-sampai Sarah memenggal pingangnya tida-tida.

Warnanaber tersenyum licik "Nih baru nurut. Kalau jadi itu mana ada nurutnya,mana bandel ngepet"sahutnya tersenyum licik.

Sarah diam tidak mempedulikan Warnanaber yang mengoceh-oceh disitu. Sarah juga malas dengan tingkah Lelaki itu. Aneh dan menyebalkan.

Rumah Sarah tidak jauh dari sekolah,paling-paling 29 menit untuk sampai ditempat tujuan.

bodyguard Dingin (Warnanaber || Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang