Untuk saat ini Yuta hanya bisa diam, ia tidak tau harus melakukan apa dan tidak mau gegabah. Para polisi ini membawa senjata. Melakukan satu perlawanan saja, timah panas itu bisa saja menembus tubuhnya.
Di momen ini Yuta menyempatkan diri mencuri pandang kearah lain, ia menatap benci sosok yang sedaritadi berada di belakang para polisi. Siapalagi kalau bukan Lisa. Sungguh—Yuta menyesal karena telah membebaskan gadis itu. Kalau tau kejadiannya akan seperti ini, sudah ia bunuh gadis itu.
"Tuan Nakamoto Yuta.."
Mendengar namanya dipanggil lagi membuat Yuta kembali menatap seorang polisi didepannya. "Apa yang kalian inginkan dariku?" Tanyanya dengan suara rendah.
"Seorang pria bernama Dong Sicheng. Kau menahannya kan? Kami ingin kau mengembalikannya pada kami—entah hidup atau mati." Jawab si polisi Yang membuat Yuta mendengus.
"Kalau aku tidak mau?" Yuta sadar kalau dirinya baru saja menantang para polisi. Lagipula tidak ada gunanya ia berbohong.
Sedangkan Sicheng yang berada didalam kamar pun bingung karena samar-samar mendengar suara orang lain selain Yuta. Dengan perlahan ia bangun dan bersiap menuju sumber suara. Ia sangat berharap orang itu adalah orang-orang dari kepolisian.
Benar saja, Sicheng tersenyum lebar saat mendapati beberapa orang polisi tengah berada diluar rumah—dan juga Lisa. Ia tidak bisa menahan rasa senangnya lagi dan hendak mendekati mereka. Namun sayang tangan Yuta menahannya untuk keluar.
"Kami meminta dengan cara baik-baik Tuan Nakamoto. Tolong, biarkan dia—"
"Tidak!" Potong Yuta tegas. Dengan cepat ia meraih pergelangan tangan Sicheng dan menggenggamnya posesif. "Dia milikku."
Hal ini membuat Sicheng cemas. Ia bisa saja menerobos Yuta dan bersikap masa bodoh tentang apa yang terjadi pada Yuta selanjutnya. Namun isi hatinya membuat ia tetap diam. Ia tidak mau Yuta mendekam di penjara dengan kondisi seperti itu.
Pada akhirnya Sicheng pun menyentuh tangan Yuta yang menggenggam tangannya, lalu mengusapnya lembut. Membuat sang empu menoleh kearahnya dengan tatapan bingung.
"Yuta.. Biarkan aku mendekati mereka ya? Tolong percaya padaku, aku akan meminta mereka agar tidak menghukummu." Ucap Sicheng yang membuat Yuta berpikir sejenak.
Awalnya Yuta terlihat ragu untuk mengiyakan, namun pada akhirnya ia percaya. Ia melepaskan genggaman tangannya pada Sicheng dan membiarkan pria cantik itu keluar.
Namun ternyata rencananya tidak sesuai yang Sicheng harapkan. Begitu keluar, si polisi langsung menyuruh Lisa untuk menjauhkannya dari jangkauan Yuta. Jelas hal ini membuat Yuta geram.
Yuta hendak menyusul. Namun baru saja ia mengangkat kaki, para polisi yang lain sudah menodongkan senjata mereka padanya. Hal ini membuatnya mundur. Ia hanya bisa menatap Sicheng dengan ekspresi yang sulit diartikan.
"Turunkan senjata kalian!" Titah Sicheng. Membuat semua sorot mata tertuju padanya. "Tolong jangan sakiti Yuta. Dia—"
"Maaf Sicheng. Tapi seseorang yang telah melakukan pembunuhan harus dihukum. Kami tidak memandang umur. Tuan Yuta harus diberi hukuman atas apa yang telah dia perbuat 14 tahun lalu." Jelas si polisi yang membuat Sicheng menggelengkan kepalanya.
Tidak memperdulikan reaksi Sicheng, si polisi pun kembali menatap Yuta. "Anda tidak bisa kabur lagi Tuan Nakamoto. Atas pembunuhan yang anda lakukan 14 tahun lalu, dan juga pengakuan dari Nona Lisa yang mengatakan bahwa anda memakan daging manusia, maka—"
"Tidak!"
Brak
"YUTAAA!" Sicheng menjerit saat para polisi mulai mengejar Yuta. Ya, Yuta sempat berteriak ketika dirinya akan ditangkap. Yuta menutup pintu rumahnya dan kabur melalui halaman belakang.
Tak mau diam saja, Sicheng pun menyusul mereka dengan berlari. Tak peduli dengan kakinya yang masih sakit, ia takut jika salah satu dari mereka menembak Yuta.
Walaupun gelap, Sicheng berhasil menyusul para polisi itu. Ia bisa melihat Yuta yang sudah sangat terpojok. Tidak tau harus lari kemana. Wajahnya terlihat pasrah. Dan sebelum para polisi itu bertindak, dengan cepat ia mendekati Yuta dan melindunginya.
"Apa kau sudah gila?!" Teriak salah satu polisi pada Sicheng.
"Mungkin? Karena menurutku dia tidak sepenuhnya bersalah. Dia seperti ini karena lingkungannya yang buruk. Dia mendapat banyak sekali kebencian di usianya yang masih sangat kecil. Di bully, ibunya yang dibunuh hanya karena penyakit iri dari tetangga, semua hal itu membuatnya menjadi pendendam! Jiwanya terganggu. Dan kalian masih ingin menghukumnya?" Sicheng menjeda sejenak ucapannya, lalu menoleh ke belakang dan membawa Yuta ke dalam pelukannya.
"Tolong.. Aku mohon pada kalian, jangan hukum dia. Yang dia butuhkan adalah penyembuhan untuk mentalnya. Kalian tidak tau bagaimana takutnya dia saat membayangkan dirinya dihukum. Aku tidak ingin melihatnya menderita lagi. Jadi tolong, jangan hukum dia. Biarkan dia kembali ke keluarganya dan menjalani proses penyembuhan." Lanjut Sicheng.
"Tidak semudah itu. Dia harus menjalani beberapa tahap hingga proses persidangan. Disanalah dia akan ditentukan boleh bebas atau tidak."
Sicheng menghela nafas, lalu melirik Yuta yang ketakutan didalam pelukannya. Ia mengusap rambut Yuta guna menenangkan pria itu.
"Jangan takut, semuanya akan baik-baik saja. Aku janji akan terus berada disampingmu." Bisiknya.
.
.
.
TBC
Takdirnya yuta ada di tangan gua, lol.
Abis ini kelar kyknya gua bakal libur lgi deh selama beberapa hari. Terus pas back gua bakal bawa sesuatu yg baru :D
Apa itu? Ya udh psti ff baru. Temanya gk jauh dri kata 'misteri'.
![](https://img.wattpad.com/cover/275802364-288-k171276.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakababy •yuwin•
FanficKarena hasutan para sahabatnya, Sicheng mengalami nasib buruk yang nanti akan mempertemukannya dengan seorang pria yang sifatnya masih seperti bayi. BXB CONTENT Don't like it? Then don't read it! Start : 02/07/2021 Finish : 08/08/2021