[ ✓ ] relationship | jjongwoo

O2

two : sugar
daddy and money

bila bertanya perihal siapa itu jongho, wooyoung akan menyahut dengan mengatakan sumber uang atau kasarnya dompet berjalan.

seratus persen benar, jelas saja. jongho bahkan tak perlu pikir panjang untuk melemparkan dompet berisi dua sampai tiga kartu debit.

membebaskan wooyoung untuk memilih busana yang ingin ia kenakan pula memanja wooyoung dengan limpahan materi sebagai balasan lubang pemuas ereksi.

"cuma segitu, wooyoung?"

wooyoung yang menenteng paper bag berisi banyak barang mulai menimang-nimang: haruskah ia menyeret jongho dan celana tebalnya menuju toko dari brand lain?一balenciaga terdengar menarik, omong-omong.

"ambil semua yang kamu mau, gak akan saya larang."

senyum merekah disusul hentakan kaki membawa jongho menuju lokasi lain. kemeja putih yang semula rapi berubah sedikit berantakan akibat cumbuan wooyoung sesaat sebelum ia tebarkan senyum dan usak surai jongho.

"jangan lari, cantik. pelan-pelan aja."

bagai tersihir, wooyoung menurut. tungkainya memelan perlahan. hentakan kaki beralih tempo menjadi langkah beraturan. wooyoung genggam tangan jongho dengan erat guna pastikan sumber kehidupannya tak hilang.

toh, bila tak ada jongho, wooyoung harus bayar belanjaannya dengan apa?

menghisap penis atau mungkin memborbardir vagina para pekerja?

tidak, tidak. wooyoung menolak dengan keras.

"hei, kenapa? paper bag-nya berat, ya?" jongho lagi-lagi buka suara. kali ini kedua tangan turut bergerak. berusaha ambil alih belanjaan yang berada dalam kepalan tangan wooyoung.

"sini, saya yang bawa."

wooyoung bungkam. tangannya tengah dielus oleh telapak besar milik jongho.

sosok di hadapannya ini kelewat sopan. diluar aktivitas ranjang yang membuat gila, nada suara jongho sangatlah bermartabat.

ah, choi jongho itu benar-benar sempurna.