[ ✓ ] relationship | jjongwoo

O5

five : blue
gloomy day

"kenapa mendadak jadi pendiam?"

wooyoung geleng kepala. semangatnya luntur tak bersisa. ia tatap sang teman yang baru saja lontarkan beberapa patah kata lalu kembali menunduk disusul dengusan lemah.

si penanya sontak mengerut bingung. wooyoung yang sedikit bicara itu benar-benar fenomena langka. choi san berani bersumpah.

ah, sebelumnya, san adalah barista paling bersinar di bar ini, paling dikagumi oleh banyak pelanggan. katanya, sih, karena ramah dan tampan.

"loh, papa gulanya kemana, manis? tumben ga main jilat-jilatan di sofa."

yang barusan bersuara namanya song mingi. barista serupa san. bedanya, mingi itu terlalu blak-blakan sampai wooyoung gemas sendiri ingin segera cubit bibirnya.

alih-alih jawab tanya dari mingi, wooyoung lebih pilih mainkan gelas berisi minuman dengan kadar alkohol ringan. pikirannya semrawut, kusut.

jongho tak ada kabar sejak sepekan lalu. terakhir berhubungan hanya via panggilan video ketika wooyoung mengadu perkara dirinya yang menangis selepas jatuh karena sakit area bawah.

kala itu, jongho tak banyak beri komentar. hanya angguk-anggukan kepala sembari bolak-balik kertas.

sebenarnya, wooyoung tidak punya hak untuk menuntut dikabari setiap saat, tapi dadanya kelewat sesak bila pikirkan kemungkinan terburuk.

mungkin jongho cuma sibuk, bukan bosan.

wooyoung mengangguk pelan setelah bergumam. sukses buat heran mingi dan san yang sedari tadi tunggu ia bersuara.

"jadi karena jongho, ya."

san usak surai wooyoung yang asik pilin baju. si kecil duduk bersila dengan wajah cemberut penuh duka.

"coba kamu hubungin duluan, basa-basi nanyain kabar. gak ada salahnya, kan?"

mingi ikut buka suara setelah wooyoung berbagi cerita. lelaki marga song itu tak enak hati lihat wooyoung yang lunglai minim semangat.

beri angguk singkat, wooyoung raih ponsel yang disenyapkan. jari asik gulir layar lalu mata membola di detik berikutnya.

si jung spontan berdiri, pipinya mengembang bak roti; tersenyum manis.

"san, mingi, jongho ajak aku pergi!"