Bagaimana di sana? Harimu menyenangkan?
Kurva berukir lengkung pelangi dibawah guguran kelupas awan halus.Masihkah kematian menjadi permintaanmu? Masihkah terhalang dalam buaian kabut?
Bagaimana dengan jumlah harapan yang selalu diagung-agungkan, akankah salah satunya terwujud?
Sudahkah netra gelapmu memandang langsung bagaimana singsing jatuh kelopak merah muda? Atau hanya terdiam dalam telanan harapan hancur?
Ada beribu pertanyaan dari dirimu sepuluh tahun di masa lalu, mewanti-wanti sebuah ketidakterwujudan. Diri yang hanya terus menerus menanti-nanti kata kematian.
Jumlah rasa penasaran yang tak terhitung jari, semua orang tahu bagaimana mengerikannya dirimu yang tak terlihat mata.
Masihkah ada ceceran air terjun pada pelupuk mata? Air yang menyapa betapa inginnya bertemu pada sebuah kematian, air yang mengalun teriakan hati.
Masihkah diam dalam kukuhan pendapat orang lain? Atau dirimu yang di sana telah berhasil membingkai satu persatu harapan tak berujung?
Aku harap begitu, karena terus menunggu waktu berputar tanpa sebuah ketahuan itu mengerikan.
Arai
07.08.21
KAMU SEDANG MEMBACA
antah berantah
Fanfictionuntuk diriku di masa depan, dari diriku di masa lalu. ©kuwoov 8月7日