*CDK* 5. | Latihan Silat |

125 151 24
                                    

Kring kring kring

"Baik Anak-anak karena bel pulang sudah berbunyi, maka sekarang kalian semua bisa pulang."

"Hhuuf gilak akhirnya pulang juga coy. Mata gue seketika langsung jreng woii!! Gila sih emang pelajaran sejarah" ungkap Caca penuh semangat dan langsung membereskan semua peralatan tulisnya diatas meja lalu memasukkannya kedalam tas.

"Loe tau, seketika ngantuk gue jadi ilang coy. Gilak Gilak Gilak parah sih. Keknya pulang nanti gue harus minta Bokap gue pesenin gue tiket ke Korea. Seketika otak gue butuh refreshing" ucap Ica yang langsung memijit pelipisnya.

"Bacot loe!"

"Iri aja loe Mia. Tenang loe, entar kalau gue ke Korea, gue ajak deh loe."

"Gak perlu! Bokap gue masih mampu biayain tiket pesawat gue."

"Eh bentar Ica. Kalau Mia kagak mau, kagak papa. Loe ajak gue aja! Dengan senang hati gue menerima."

"Gak deh. Bawa-bawa loe rempong."

"Bacot loe."

Aku hanya bisa diam mendengar pembicaraan mereka.

Ke Korea! Apanya ke Korea? Mending ke Makkah dulu. Dapat pahala.

Ke Korea cuman nambah-nambah dosa aja. Secara banyak oppa-oppa ganteng disana. Yang ada zina mata.

"Udah deh mending gue buru-buru beresin semua alat tulis gue. Kelamaan disini, bikin gue ketinggalan bis. Sekarang jam berapa sih?" Ucap ku membatin lalu langsung kulirik jam ditangan kiriku.

"Waduh udah jam 13:05 WIB. Semoga aja entar bisnya gak ninggalin gue. Udah nanti jam 2 gue mau pergi. Bisa telat nih."

Aku pun langsung bergegas membereskan semua barang-barang ku dan langsung berlari menuju halte. Kulihat kebetulan bisnya sedang berdiri, aku pun semakin menambah kecepatan berlari ku agar tak tertinggal.

Biarlah berkeringat sedikit, namanya juga pejuang masa depan. Lagian juga tak akan ada yang mengendusku dari dekat.

Saat sudah memasuki bis, aku selalu memilih posisi kesukaan ku, yaitu disamping kaca dipojok belakang. Entah mengapa itu adalah tempat paling ternyaman menurut ku.

Dan beruntungnya aku, tak pernah ada orang lain yang menduduki tempat itu, jadi aku bisa selalu duduk disitu.

☀️☀️☀️

"Mah Pah Violin pulang!" Ucapku saat baru memasuki rumah.

Kulihat Ibuku yang sedang terduduk di sofa langsung datang menghampiriku "Eh udah pulang. Gimana disekolah? Baik?" Tanya Mama ku setiap kali aku pulang.

Entah mengapa para orang tua selalu menanyakan kabar anaknya jika mereka habis pulang sekolah. Apakah para orang tua memiliki naluri kalau anaknya sedang tidak baik-baik saja?

Mohon dijawab! Para orang tua.

Dan jawabannya akan tetap sama walaupun aku sedang tidak baik-baik saja.

"Baik kok Mah" bohongku lagi untuk kesekian kalinya. Maaf kan aku Mah.

"Oh ya Papa mana Mah?" Tanya ku mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ada tuh didalam. Yaudah sana gih ganti baju habis itu Mama Papa tunggu dimeja makan ya."

"Oh iya Mah, Violin juga mau bahas soal latihan silat yang kemaren Violin omongin."

Cantikku Dibalik Kacamataku [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang