14. Bentuk Kecewa

15 1 0
                                    

"Pada aneh gak sama Brylie?"

"Brylie kenapa keliatannya gak suka ya sama, Kisha?

Dua pertanyaan yang membuat Athfal dan Bryan sama-sama menggeleng kepala pelan, tanda tidak tahu apa yang sedang terjadi.

"Gua gak tau, Za."

Bryan menimpal, "Sama, gua juga."

Roza menghela napas kasar. "Gua cuman gak tau kenapa, kayaknya Brylie gak suka aja sama Kisha. Itu aja sih yang masih tanda tanya dibenak gua."

Ya, masih menjadi keanehan bagi mereka tak kala sahabat satunya itu tidak menyukai seseorang, apalagi itu anak pindahan. Biasanya Brylie akan selalu akrab tanpa mandang status murid itu.

Tapi tidak dengan ini. Meski hanya jawaban Roza saja.

"Kalian gak ada yang mau berinisiatif buat cari tau gitu?" Rasanya Roza sangat ingin tahu sekali alasan mengenai rasa tidak suka Brylie pada Kisha.

Bryan menelan makanan yang sudah berada dimulutnya dengan secara pelan, supaya tidak tersedak.

Lalu menjawab pertanyaan Roza, "Gua lewat lu aja ya infonya."

"Nanti dikasih yang hoax," gurau Athfal.

Merasa tersindir, "Enggak lah! Gua masih bisa dikondisikan status kita bertiga ya! Enak aja," cibir Roza.

Athfal menyengir lebar. "Sorry. Canda, Za."

Setelah terdiam dengan pikiran masing-masing, tiba-tiba Kisha datang dan langsung duduk dikursi kosong tanpa bertanya dulu mengenai ada kursi kosong diantara mereka. Karena Kisha sudah menduga bahwa bangku itu memang dikosongkan untuk dirinya.

Kisha segera duduk ditempat yang sebenarnya disediakan untuk Brylie, tapi Brylie belum terlihat juga, jadi langsung diambil duluan oleh Kisha.

"Keren, udah ditempatin kayak gini, makasih ya," ucap Kisha.

Roza bahkan Bryan hanya bisa terdiam. Sampai akhirnya Athfal yang membalas, "Iya, sama-sama. Gak pesan makanan?"

Untuk mengubah suasana hening, dan juga setelah melihat Roza dan Bryan beradu tatapan.

Kisha berpikir. "Iya, yaudah. Aku pesan dulu ya."

Sebelum berdiri, Kisha berkata, "Jagain ya kursinya, jangan ditempatin orang lain."

Tidak tahu kepada siapa Kisha berkata seperti itu pada mereka.

Akan melihat kehadiran sesuatu, Roza berucap pelan, "Athfal, Bryan, itu kursinya gimana? Liat ke arah jam tiga deh, disana ada Brylie."

Athfal dengan cepat menoleh ke arah jam tiga, disana memang benar sudah ada keberadaan Brylie.

"Cari kursi lain, Za," pinta Athfal.

"Biar dia aja," sambung Bryan spontan.

Roza melirik sekilas Bryan. "Gak boleh gitu."

Dengan cepat Roza beranjak dan segera mencari sebuah kursi. Terlihat ada kursi kosong, tapi jaraknya cukup jauh, terletak dipojok kantin.

Roza menelan saliva pelan. Karena tersadar tidak membutuhkan waktu banyak, ia berlari untuk sampai tujuan ke sebuah kursi.

Setelah sampai disebuah kursi, ia segera mengangkat dan akan menaruh disamping tempat duduknya.

"Roza ... ngapain bawa kursi? Ini kan udah ada."

Satu ucapan Brylie yang membuat perasaan Roza tidak enak. Ia segera menaruh kursi itu disampingnya dan menggeser kursi yang sudah dinobatkan Kisha disamping Athfal.

Brylie [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang