[02] Loro

384 13 0
                                    

Kesadaranku kembali,namun tubuhku rasanya lemas sekali.Aku mencoba membuka mataku perlahan, menyesuaikan cahaya yang menerobos mataku.

Sayup-sayup suara terdengar, aku tak mengenal suara siapa itu.

Dan kini mataku berhasil terbuka.

"Putra mahkota Hayam Wuruk, syukurlah anda sudah siuman."

Apa yang dia bicarakan?putra mahkota?Hayam Wuruk?

Aku benar-benar tak mengerti maksudnya.

"Sebentar lagi penobatan anda sebagai raja, namun tadi anda sempat pingsan...

"...tabib bilang anda hanya sedikit kelelahan." Ucap orang itu.

Aku putra mahkota Hayam Wuruk? Tidak mungkin!

Aku bangun dari posisi berbaringku.Aku mendudukkan tubuhku ditepi ranjang.

Aku berinisiatif melihat tubuhku sendiri,dan benar saja, ini bukanlah pakaian lorengku! Ini seperti pakaian yang di ilustrasikan internet mengenai pakaian raja.

Jika aku Hayam Wuruk, apakah orang yang berdiri didepanku ini Gajah Mada? Ah seperti nya iya.

Wow, gajah Mada benar-benar gagah,dan tampak berwibawa.Aku sungguh kagum padanya.

Jadi aku benar-benar berada didalam tubuh Hayam Wuruk yang akan dinobatkan sebagai raja, raja yang membawa Majapahit kepada puncak kejayaan?

Eh itu berarti aku sekarang berumur 16 tahun, padahal umurku yang sebenarnya 20 tahun.

Tidak apalah itu berarti umurku menjadi lebih muda.Hehehe...

Upacara pengangkatan Hayam Wuruk sebagai raja berlangsung khidmat.Aku beruntung bisa berada ditubuh ini.Bisa melihat kerajaan yang selalu adikku ceritakan kepadaku.

Adikku! Tiba-tiba aku teringat dengan adikku.Jika aku terjebak disini berarti adikku sendirian disana.Bagaimana dia akan membayar uang sekolahnya, bagaimana jika ada berandalan yang mengganggunya.

Tuhan tolong kembalikan aku ke tubuhku!

"Kakanda Hayam Wuruk, selamat atas penobatanmu."

"I-iya.terima kasih." Jawabku gugup.Gadis bernama Nertaja, menatapku bahagia.Gadis itu adik dari Hayam Wuruk tapi aku merasa canggung dengannya.

Hei, jangan tertawa.Aku gugup karena belum terbiasa saja menjadi kakak dari Nertaja.Ngomong-ngomong Nertaja mengingatkanku kepada adik asliku.

Tersesat di Majapahit (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang