Bagian 5

2 1 0
                                    

Minggu ketiga setelah ujian semester, Dream Winning School akan mengadakan Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI). Ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh OSIS. Bisa dibilang acara ini merupakan ajang untuk bersenang senang bagi siswa Dream Winning School setelah ujian semester.

PORSENI kali ini akan diadakan mulai hari Rabu sampai Jum’at. Para siswa sudah mempersiapkan segala persiapannya jauh jauh hari sebelum acara ini diadakan.

Sementara Aqila dkk, malas untuk ikut dalam segala macam lomba yang dipertandingkan. Tapi kalau urusan baju untuk digunakan pada hari H Aqila sudah mengurus semuanya. Ingatkan waktu dimana sahabat sahabatnya berkunjung ke apartemennya tetapi ia tidak ada di sana? Yapp, Aqila mampir terlebih dahulu untuk memesan baju yang akan mereka kenakan. Ketua kelasnya meminta bantuan kepada dirinya untuk mengurus semua itu. Bisa saja ia jujur kepada sahabatnya waktu itu, tetapi ia malas jika harus ditanyai perihal baju yang telah ia pesan.

“Eh besok kan udah pembukaan PORSENI, baju siapa yang ngurus?” tanya Aeryn ke arah semua teman kelasnya.

“Astagaa, iya yah kok kita bisa lupa sih.” Teriak Risyah.

“Nggak usah pakai baju aja. Gitu aja kok repot.” Ucap Daniel dengan santainya.

“Enak aja nggak pakai baju. Kalian sih nggak papa kalau nggak pakai baju. Lah kita kaum hawa gimana dong?.” Lelucon Ashyla.

“Kalau itu terjadi, namanya anugerah untuk kami.” Sahut Arya antusias diikuti dengan ledakan tawa para temannya.

“Astahgfirullah kalian ini, otaknya pada nggak bener.” Ucap Alika sambil menggelengkan kepalanya.

“Emangnya kalian mau baju yang kayak gimana?.” Tanya Aqila.

“Yang lagi hitz dong.” Jawab Aeryn.

“Kalau misalnya kita pesan sekarang, masih sempat nggak yah?” tanya Della.

“I think si masih sempet. Soalnya kan uangnya udah kita kumpulin jauh jauh hari.” Ucap Naila (ketua kelas X Mipa 2) seakan akan tidak tahu apa apa.

“Santai aja lah. Nggak usah pusing. Emangnya harus banget yah pembukaan porseni pakai baju ‘baru’ gitu?” Kata Aqila dengan menekan kata baru.

“Gimana mau santai kalau baju nggak ada.? Gak harus baju baru sih, tapikan kita harus terlihat keren di depan kelas lain.” Ucap Aeryn.

“Masa sih lo nggak punya baju dirumah lo?” ucap Risyah meledek.

“Maksud gue nggak gitu juga kaleee.” Gumam Aeryn dengan nada kesel.

“Kalian tenang aja. Selama masih ada Aqila semuanya akan beres. Percaya deh sama gue.” Ucap Aqila menyombongkan diri.

“Kita mah nggak boleh percaya sama loh. Musyrik itu mah.” Arya melirik Aqila sambil memberikan senyuman meledeknya.

“Betul banget tuh Ya, tumben loh pintar.” Daniel menepuk pundak Arya sambil mengacungkan jempol.

“Gue serius. Gue udah pesanin baju untuk kita semua. Jadi besok kalian tinggal ambil baju kalian di rumah gue. Bukannya gue egois mau langsung pesan aja, tapi ibu ketua kelas udah kasih amanat ke gue untuk pesanin baju buat kita semua. Tenang aja kok, insya allah kalian suka kok.” Jelas Aqila panjang lebar.

“Kapan lo mesennya? Perasaan lo nggak pernah bilang deh ke kita?” tanya Ashyla bingung.

“Waktu kalian ke apartemen gue. Ingetkan?” ucap Aqila.

“Oohhh jadi waktu itu lo dari pesen baju? Kenapa nggak ngomong sih sama kita?” Tanya Aeryn.

“Gue lagi malas aja.” Kata Aqila singkat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang