Chapter 1

3.7K 280 17
                                    

Incheon sampai jumpa lagi...

Jeno meninggalkan tempat kelahirannya hari ini, entah dia akan dibawa pergi kemana oleh Ayah dan Ibunya. Ibunya juga merapikan baju-bajunya beserta semua buku pelajaran yang Jeno miliki. Dia hanya tahu mereka sekeluarga akan pindah, namun sekali lagi Jeno bertanya, mereka tidak menjawabnya. Yang jelas dia pergi jauh sekali dari rumahnya dan teman-temannya.

"Jeno-ya, cepat kita sudah sampai."

Jeno melihat keluar, ada satu rumah yang cukup besar disana namun tidak sebesar rumahnya, apa Ayah dan Ibunya akan mengajaknya pindah kesini?

Nyonya Lee membuka pintu terlebih dahulu, "Ayo kita turun."

"Aku tidak mau, aku ingin pulang."

Mendengar itu Tuan Lee langsung turun dari mobil dan menghampiri anaknya, "Ayo Jeno, atau mau Appa gendong sampai kedalam?"

"Tidak! Aku sudah besar Appa. Aku bukan anak kecil lagi." Jeno menggeleng cepat dan segera turun dari mobil, umurnya sudah 12 tahun dia tidak ingin diperlakukan seperti anak kecil lagi.

Jeno bisa melihat Ibunya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya, lalu ia merangkul pundak anaknya dan mengajaknya masuk ke halaman rumah itu, sementara Tuan Lee mengeluarkan barang-barang dari mobil dan menyusul Istri dan anaknya.

Mereka sudah sampai di depan pintu rumah itu, Nyonya Lee sudah menekan belnya dan tidak lama ada sahutan yang kudengar dari dalam.

"Tunggu sebentar." Jeno bisa mendengar suara itu, suara seorang laki-laki. Tidak lama kemudian pintu didepan mereka perlahan terbuka.

"Ahjussi, Ahjumma, akhirnya kalian datang juga." Laki-laki itu langsung memeluk Nyonya Lee namun dengan segera Jeno melepaskan pelukan mereka.

"Astaga apa yang kau lakukan Jeno-ya?" tanya Ayahnya.

"Seharusnya Appa sudah tahu apa yang aku lakukan. Tidak boleh ada yang memeluk Eommaku selain Aku dan Appa." Jeno menjawab dengan penuh penekanan.

Laki-laki itu tersenyum pada Tuan Lee, "Tidak apa-apa Ahjussi, Astaga Jeno sudah sebesar ini?"

Laki-laki itu sedikit membungkuk karena dia memang tinggi, lalu mencubit pipi Jeno gemas. Jeno langsung menatap tajam laki-laki itu dan menyingkirkan tangannya.

"Jeno jangan begitu pada Jaemin, dia Kakak sepupumu."

Jeno tampak bingung dengan ucapan Ibunya yang mengatakan orang di hadapannya ini adalah Kakak Sepupunya. Namanya Jaemin. Sejak kapan ia punya Kakak sepupu?

"Ahjumma, tidak apa-apa ayo sebaiknya kalian masuk, biar aku yang mengambil barang-barangnya."

Laki-laki itu atau Nyonya dan Tuan Lee memanggilnya Jaemin tersenyum pada mereka, lalu mengambil barang-barang yang dibawa mereka. Sayangnya senyuman itu tidak berpengaruh pada Jeno.

Inilah Jeno, jika dia sudah tidak menyukai seseorang apapun yang orang tersebut lakukan tidak akan merubahnya. Tidak suka tetaplah tidak suka.

.

.

.

My Adorable Nana

KakaJJMino

2021

.

.

"Jadi berapa lama kalian akan pergi?" Jaemin bertanya pada Orangtua Jeno, saat ini mereka semua tengah duduk di ruang tamu.

Jeno membulatkan matanya dan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarkannya, "Pergi? Pergi kemana?"

"Jeno-ya, Maaf. Appa dan Eomma tidak mengatakan ini semua padamu terlebih dahulu, karena kami khawatir kau tidak menyetujuinya."

My Adorable NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang