Masa lalu

3 1 0
                                    

Mereka telah sampai di markas rasa dan geng nya.

Raysa bahkan tidak melepaskan tangan acha sejak tadi di sekolah sampai sekarang, raysa membawa masuk acha ke dalam markas nya.

Tidak lama teman raysa dan sahabat nya acha juga sampai di markas tersebut.

Sekarang mereka sedang duduk di dalam markas yang bisa dilihat sangat rapi dan bersih tidak seperti pemikiran orang yang melihatnya dari luar.

Cin pulang yuk gw takut (ucap putri pelan)

Kita harus bawa acha pulang juga put, tapi masalah nya acha sedang duduk di sana sama cowok itu (jawab cintya)

Acha nangis cin (ucap putri lagi memandang acha yang masih menangis)

Ayo ke sana, kita tenangin acha (ajak cintya)

Tapi gw takut sama teman-teman cowok itu, lo liat muka datar semua (jelas putri)

Gak usah diliatin, kita ke acha aja langsung (ucapan cintya)

Putri hanya mengangguk dan mengikuti cintya mendekati acha.

Cha lo gk papa kan cha (tanya cintya khawatir)

Acha yang ditanya masih saja menangis didalam dekapan cowok itu.

Cha kita pulang ya, nanti lo bisa cerita sama kita di kamar lo, kita bakal dengerin kok cha (ucap putri menenangkan)

Ia cha, gw takut ortu lo nyariin lo cha, kita pulang ya sekarang (jelas cintya lagi)

Dia pulang sama gw (ucap cowok itu langsung yang mendapatkan tatapan dari acha)

Tiba-tiba hp acha bunyi, dia dapat telpon dari mama nya.

Angkat put, bilangin gw nginep di rumah lo (ucap acha pelan)

Tapi cha (tolak putri)

Gw gk mau mama papa gw liat gw kayak gini (jelas acha lagi)

Putri pasrah dan menJawab panggilan itu.

Hallo tante (jawab putri)

.........

Acha nginep rumah puti tante, putri minta temenin acha di rumah, papa mama sedang ke luar kota tan (bohong putri)

..........

Acha nya lagi mandi tan, nanti putri bilangin ke acha kalau acha udah keluar (jelas putri)

..........

Ia tan, makasih ya tan (ucap putri)

Panggilan pun telah selesai.

Acha lo bikin gw bohong sama mama lo (ucap putri manyun)

Sorry put, gw gk mau mama liat keadaan gw yang sekarang nanti mama bisa sedih, mama tau tentang cowok itu (jelas acha melas)

Tante sinta tau tentang mantan lo cha (tanya cintya penasaran)

Acha hanya mengangguk dan mengiyakan.

Mama lo tau juga kalau kalian udah putus (tanya putri)

Justru mama yang suruh gw mutisan dia (jawab acha)

Ketiga cowok itu hanya mendengarkan cerita gadis-gadis itu.

Kenapa cha (tanya putri lagi)

Mama liat dia Ciuman dengan cewek lain (jelas putri menetes air mata)

Kedua sahabat acha yang dengar kaget dan merasa sedih dengan apa yang terjadi pada acha.

Sorry cha gw gk maksud (jelas putri merasa bersalah)

Gk papa putri, itu udh masa lalu
(Jelas acha tersenyum)

Terus sekarang lo beneran mau nginap di rumah putri cha atau rumah gw ?
Tapi rumah gw lagi kedatangan saudara cha (jelas cintya)

Gw nginap di hotel aja cin, buat malam ini aja (jawab acha lagi)

Gak... Gak... Cha, itu bahaya buat lo (larang cintya)

Bener kata cintya cha lo gk boleh nginap di hotel (cegah putri juga)

Kalian gk perlu khawatir, gw bakal baik-baik aja (jelas acha)

Lo bisa nginap di sini (ucap cowok itu membuka suara karena sejak tadi hanya diam mendengarkan percakapan tiga sahabat ini)

Dua teman cowok itu memasang wajah aneh menatap cowok itu.

Gak usah, gw nginap di hotel aja, Dan makasih udah nolongin gw lagi (ucap acha tersenyum)

Gw gak minta pendapat lo, dan gw gak suka penolakan (ucapan cowok itu Dengan penekanan)

Acha yang mendengar terdiam begitu juga kedua sahabat nya.

Nis bilang ke yang lain jangan datang ke markas dulu (ucap cowok itu ke temennya)

Cowok itu hanya mengangguk dan langsung memberitahukan temannya yang lain.

Walaupun cowok itu mostwanted di sekolahnya dia juga memiliki sebuah geng motor yang sering banget balapan tanpa diketahui orang tua nya.

Kalian antar dua cewek ini pulang (ucap cowok itu lagi ke pada kedua temanya)

Ta..tapi.. Acha gimana (tanya putri gugup dan khawatir)

Dia akan di sini, gw juga bakal nginap di sini (jelas cowok itu)

Tapi kak... (Ucapa putri terpotong)

Panggil gw rasya (ucapan rasya)

Ya... Tapi kak rasya.. (Ucap putri terpotong lagi)

Nis (kode rasya)

Denis yang mengerti kode temennya langsung menarik tangan putri membawa nya keluar dari markas begitu juga cintya yang ditarik oleh alta.


RAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang