pertolongan kedua

1 0 0
                                    

Setelah mereka bertiga masuk ke dalam kelas, tak lama guru datang dan pelajaran pun di mulai.

Selang beberapa jam belajar, belum pulang berbunyi dan semua siwa dan siswi keluar kelas dan pulang ke rumah masing-masing.

Ca lo pulang sama siapa?
(Tanya putri ingin tau)

Pulang sama.... (belum sempat putri menyelesaikan ucapan nya sudah dulu dipotong sama putri)

Eh... Eh.... Liat tuh ( ucap putri histeris)

Apa sih put, berisik tau gak (ucap cintya kesel)

Itu liat cowok ganteng banget ca, cin (ucap putri tanpa berkedip sedikit pun)

Apa sih yang lo liat sampai gak kedip gitu (ucapan acha penasaran dan betapa terkejut nya acha melihat orang yang di bilang ganteng sama putri tadi)

Eh... Ca, cin kayaknya cowok nya jalan ke sini deh, terus dia senyum gitu (ucap putri senang)

Gu... Gw balik duluan (ucap acha cepat dan langsung pergi dari sana)

Loh... Loh... Ca lo mau kemana (tanya cintya sedikit berteriak)

Cowok yang tadi Melihat acha pergi pun mengejar acha.

Eh tu cowok kok kayak ngejar acha ya cin, emang dia kenal sama acha (tanya putri bingung)

Itu gak penting sekarang, mending kita susul acha ayo (ucapan cintya menarik tangan putri)

Eh cintya pelan-pelan dong, tangan gw sakit nih (ucap putri kesel karena tangan nya di tarik cintya)

Mereka berdua mengejar acha yang entah kenapa tiba-tiba aja pergi gitu aja.

Di tempat lain acha masih berusaha kabur dari cowok yang ngejar dirinya sampai acha tidak sengaja menabrak punggung seseorang.

Aduh... (Ucap acha sambil menggosok kepalanya yang terbentur punggung seseorang)

Orang yang ditabrak acha berbalik dan mentapa acha lekat.

Setelah tidak merasakan sakit, acha melihat siapa orang yang ditabrak nya, acha kaget dan terdiam ternyata yang ditabrak nya itu cowok yang nolongin dia tadi waktu pingsan.

Dari kejauhan cowok yang mengajarkan acha tadi terlihat tidak suka melihat acha dengan cowok lain, cowok tersebut berlari dan langsung menarik tangan acha kuat.

Aw.... (Ucap acha kesakitan)
Lepasin tangan gw sakit, lo apa-apanya sih (ucap acha kesal karena kesakitan)

Tunggu. (Ucap cowok yang di tabrak acha tadi dengan dingin)

Cowok yang menarik acha tadi berhenti dan semakin mengeratkan pegangannya di lengan acha dan Membuat acha merasa kesakitan.

Lepasin. (Ucap cowok yang ditabrak acha)

Lepasin tangan gw sakit, lo kenapa sih (ucap acha kesakitan dengan mata berkaca-kaca)

Dengan paksaan cowok yang ditabrak acha melepaskan pegangan cowok tadi di lengan acha.

Aww... (Ucap acha meringis kesakitan)

Acha lo gk papa kan (ucapan putri yang merasa khawatir dengan sahabat nya)

Tangan gw sakit put (jawab acha dengan tangisan nya)

Tangan lo merah ca (ucap cintya khawatir)

Acha yang merasa kesakitan tak hentinya meneteskan air mata, cowok yang ditabrak acha sangat marah dan langsung meninju cowok yang membuat acha menangis.

Buk... Buk... (Terdengar pukulan keras dan membuat seluruh siswa datang dan melihat apa yang terjadi)

Sya udah sya, dia bisa mati (ucap teman rasya melerai)

Acha dan kedua sahabatnya hanya diam karena kaget dengan apa yang terjadi.

Cowok yang menarik acha tadi sudah babak belur di pukul oleh rasya.

Lo gila sya, anak orang bisa mati lo buat (ucap alta memegang tangan rasya dan menahannya)

Brengsek, urusan kita belum selesai. Dan lo gw bakal temuin lo lagi (ucap cowok yang menarik acha tadi berlalu pergi)

Tangan lo gk papa (tanya rasya)

Tangan gw gk papa, makasih kk udah nolongin gw lagi (ucap acha)

Rasya hanya mengangguk pelan.

Cowok tadi siapa ca? kenapa dia sekasar ini sama lo?
Lo kenal sama dia?
(Tanya putri lagi)

Dia mantan gw put (jawab acha lemas)

Mantan lo, kok lo gk pernah cerita sama kita kalau lo punya mantan ca (ucap cintya bingung)

Gw gak tau mau cerita kayak gimana sama kalian, gw takut kalau kalian bakal marah sama gw karena gw langgar Perjanjian kita ( jelas acha takut)

Putri dan cintya yang mendengar jawaban acha ingin marah tapi juga kasihan sama acha.

Rasya yang risih dilihatin sana bangan siswa pun berteriak sehingga semuanya pergi meninggalkan tempat itu.

Gw tau kalian marah sama gw, gw minta maaf, gw gak maksud bohong sama kalian (ucap acha nunduk dan tak terasa meneteskan air matanya)

Lo ikut sama gw (ucap rasya menarik pelan tangan acha)

Aaw... (Ucap acha sedikit meringis)

Sorry (ucap rasya dan langsung mengelus lengan acha dan membawa acha ke tempat motornya diparkirkan)

Naik (ucap rasya setelah duduk di motornya)

Semua teman rasya bingung sekaligus tersenyum melihat bos mereka.

Kayaknya si bos udah nemu pawangnya (ucap salah satu teman rasya)

Semoga aja acah bisa membuat bos balik seperti dulu lagi (ucapan alta tersenyum dan diangguki semua teman rasya)

Kedua sahabat acha bingung dengan apa yang mereka lihat.

Acha belum juga naik ke motor rasya.

Naik ca (ucap rasya Lembut)

Gi... mana cara naiknya kk (tanya acha gugup)

Rasya menghembuskan nafasnya kasar, setelah itu dia memberikan tangannya ke acha.

Pegang tangan gw dan naik (ucap rasya lagi)

Acha memegang tangan rasya dan langsung naik ke atas motor rasya.

Sekarang pegangan (ucapan rasya membuat acha bingung)

Acha ragu untuk memegang pinggang rasya.

Lama (ucap rasya menarik tangan acha memeluk pinggang nya)

Acha yang diperlakukan kayak gitu kaget dan hanya diam saja.

Kalian bawa dua cewek itu (ucap rasya sedikit berteriak dan berlaku pergi)

Kedua sahabat acha semakin bingung.

Lo sama gw (ucap salah satu teman rasya ke putri)

Gw sama.... (Ucap putri bingung, dia tidak tau nama kk kelas nya ini)

Gw denis (ucap denis cepat)

Putri hanya mengangguk pelan.

Dan lo sama gw adek manis (ucap alta ke pada cintya dan hanya di tatap cintya malas)

Bodo kk buruan (ucapan cintya berjalan duluan ke parkiran)

Teman-temannya rasya yang lain hanya tertawa kasihan melihat alta di tolak sebelum di tembak.

Mereka pun menyusul rasya dan acha yang pastinya sekarang sudah berada di markas tempat dimana mereka nongkrong.

RAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang