Terluka

0 0 0
                                    

Setelah kepergian teman mereka, acha dan rasya hanya diam saja tidak ada yang mau memulai percakapan sampai terdengar suara gaduh diluar markas.

Lo tunggu disini jangan keluar "cegah rasya"

Gw takut kk "jawab aca gugup"

Makanya lo tunggu disini gw liat keluar "ucap rasya meninggalkan aca yang ketakutan"

Aca sangat ketakutan, dia masuk kesalah satu kamar dan mengunci rapat kamar tersebut.

Raysa sudah berada diluar markas dan benar tebakannya mereka datang bahkan teman-temannya yang pergi tadi kembali lagi setelah mengantar teman-teman aca pulang.

Sya "panggil salah satu temanya"

Gw udah tau pasti terjadi "jawab rasya yakin"

Terus gimana sya "tanya temannya lagi"

Kalian urus dulu gw bawa aca pergi dari sini "jelas rasya"

Oke, gw dan yang lain bakal halangan mereka "jawab teman rasya"

Rasya kembali masuk dan tidak melihat aca disana, rasya mencari aca ke semua kamar dan tidak menemuinya dimana pun. Rasya semakin panik dan marah saat mendapat sms dari no tak dikenal yang mengatakan aca ada sama dia.

Oh.. Shitt.. "umpat rasya emosi"

Rasya kembali keluar melihat teman-temannya kewalahan mau tau mau dia harus membantu teman-temannya, aca akan dia cari nanti.

Rasya menendang musuhnya lebih dulu sebelum  orang itu memukulnya.

Selang beberapa menit perkelahian terhenti, ntah ada apa tiba-tiba saja semua musuhnya pergi gitu aja.

Sya aca dimana "tanya alta"

Kita harus cari dia "jawab rasya cepat"

Emang aca kemana sya "tanya alta lagi"

Gw gw tau, tapi yang jelas dia gk ada di markas "jelas rasya lagi"

Lo gila sya, kenapa lo ninggalin dia sendirian tadi "ucap alta emosi"

Ini bukan waktunya bertengkar, kita cari aca sekarang "lerai denis yang diam dari tadi"

Rasya tidak menjawab dan langsung menaiki motornya diikuti semua gengnya.

Rasya dan gengnya berpencar mencari keberadaan aca, rasya melacak GPS yang ada di hp aca.

Di tempat lain, disebuah gedung tua terdapat seorang gadis yang terikat dikursi dalam keadaan pingsan.

Rasya kembali mendapat notif sms yang mengatakan hanya rasya yang boleh datang kalau ingin nyawa aca selamat.

Gw pergi dulu, kalian balik ke markas sekarang, kasih tau juga yang lain "ucap rasya cepat"

Setelah mengatakan itu rasya menancap gasnya meninggalkan gengnya yang kebingungan.

Yang lain balik ke markas, gw sama denis ikutin rasya "perintah alta"

ok kalau ada apa-apa kasih tau kita "jawab salah satu gengnya"

Alta hanya mengangguk dan pergi dari sana di ikuti denis dibelakang.

Di gedung tua, aca telah sadar dan melihat sekelilingnya bingung.

Aca dimana ini "tanyanya pada dirinya"

Udah bangun sayang, enak banget tidurnya "ucap seseorang yang dari tadi duduk di depan aca"

Ka... ka.. kamu "ucap aca takut"

Huss.. jangan takut sayang, aku gk bakal nyakitin kamu kok, aku kan sayang sama kamu "jelas orang itu jalan mendekati aca"

Pergi... jangan mendekat "ucap aca ketakutan"

Jangan taku sayang "ucap orang itu mengelus pipi aca"

Tolong... jangan sakitin aca, aca minta maaf kalau aca ada salah sama kamu, tolong lepasin aca.."pinta aca"

Orang itu tidak menghiraukan permintaan aca, dia semakin mendekatkan wajah dan beberapa centi lagi bibir mereka bertemu dan untung saja rasya datang tepat waktu, rasya menendang orang itu hingga jatuh tersungkur.

Kk rasya "ucap aca ketakutan"

Rasya mendekati aca dan melepaskan ikatan aca tapi gagal keburu orang itu bangun dan menusuk rasya dengan pisau yang enatah kapan dia genggam.

Akkhh... "teriak rasya kesakitan"

Kk rasya "panggil aca panik"

Gu... gu.. gw.. gk papa "jawab rasya menahan sakit"

Orang itu kembali ingin memukul rasya tapi keduluan dengan denis yang sudah ada dibelakangnya dan menendangnya hingga terhempas kedinding.

Sya lo gk papa kan sya "tanya alta panik"

Gw gk papa, tolongin aca "jawab rasya menahan sakit"

Denis berhasil bikin orang itu pingsan dan tak lama polisi datang membawa orang itu pergi dari sana.

Terima kasih pak "ucap denis"

Polisi itu hanya mengangguk dan pergi dari sana.

Aca sudah bebas, dia berlari ke tempat rasya yang sudah berdiri di bantu sama denis.

Kk rasya "panggil aca pelan"

jangan nangis, gw gk papa "jawab rasya sambil mengusap air mata aca"

Aca semakin meneteskan air matanya melihat rasya sangat kesakitan.

Kita ke rumah sakit sekarang "ucap denis"

Gk perlu, gw pulang aja "jawab rasya lagi"

Tapi luka kk "tanya aca panik"

tante Gw dokter, biar dia yang ngobatin "jelas rasya sedikit tersenyum agar aca lebih tenang"

Aca hanya mengangguk dan mengikuti rasya yang telah berjalan pelan dipapah sama alta.

Gw antar lo pulang "ucap denis"

Aca mau ikut kk rasya "tolak aca"

Denis hanya diam dan berjalan dibelakang aca.

Mereka pergi dari gedung itu menuju rumah keluarga rasya.

Gw balik ke markas "ucap denis dan diangguki rasya"

Thanks "ucap rasya tulus"

Denis tersenyum tipis dan berlalu pergi dari rumah rasya.

Alta membantu rasya masuk ke rumah dan di ikuti aca dibelakang.

Orang rumah terkejut mihat rasya yang terluka dan penuh dengan darah diperutnya.

Rasya... kamu kenapa nak, kenapa kamu terluka seperti ini "tanya bunda rasya panik"

Rasya gk papa ma, mama jangan nangis "ucap rasya tulus"

Maaf tante, ini semua karena aca, aca yang udah bikin kk rasya celaka "jelas aca sendu"

Bundanya rasya tidak tau kalau ada aca di dekatnya. Karena dia sangat khawatir terhadap putranya.

Aca.. kamu kok bisa sama rasya, kamu kenapa gk pulang ke rumah, nanti Rian dan Rita cemas nyariin kamu "tanya bunda rasya panik"

Tante kenal sama orang tua aca "tanya aca bingung"

Ia mereka teman tante sama om "jelas bunda rasya lagi"

Om udah kasih tau orang tua kamu kalau kamu nginap disini "ucap ayah rasya yang tiba-tiba datang"

Aca malah semakin bingung sampai terdengar suara rasya mengatakan sesuatu.

Lo sama gw dijodohin "jawab rasya"

Aca yang mendengarnya pun kaget dan menatap wajah rasya yang ditatap hanya diam saja menahan rasa sakit.

Alta yang sejak tadi diam pun bersuara.

Om telpon tante riana "pinta alta"

Ayah alta yang ngertipun langsung menelpon adeknya untuk datang kerumah.

Selang beberapa menit, tante rasya sudah tiba dan langsung mengobati luka rasya.

RAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang