EMPAT

49 47 40
                                    

Happy Reading guys!!!!
___________________________
Cherly berjalan kearah kantin sendirian karena dua sahabatnya sudah terlebih dahulu ke kantin, Cherly berjalan kearah meja Asma dan Maryam, hubungan Cherly dengan Salma memang sedikit renggang sekarang.

"Udah pesen belum?"tanya Cherly.

"Udah kok nih punya lo"jawab Maryam.

Mereka pun menyantap makanan dengan nikmat,sampai Arkan dan temanya duduk di meja yang sama.

"Gue duduk ya?"izin Arkan yang diangguki oleh ketiganya.

Devan menatap Cherly dengan tatapan ragu, Cherly yang merasa ditatap pun mencari orang yang sedang menatapnya sampai pandangannya jatuh pada Devan yang tengah menatapnya. Seolah mengerti yang sedang dipikirkan oleh Devan Cherly mengangguk seraya tersenyum.

"Ekhem.."dehem Devan memecah keheningan.

"Kenapa lo,kemasukan batu"ucap Tian dengan gamblangnya,Devan hanya mendengus,lalu pandangannya beralih menatap Maryam.

"Mar gue mau ngomong sesuatu sama lo"ucap Devan.

Ditempatnya Maryam sudah sangat malu karena sekarang sudah menjadi pusat perhatian.

"M-mau ngomong apa?tanya Maryam gugup.

"Gue sebenernya udah lama pengen ngomong ini sama lo"Devan menjeda ucapannya lalu menarik nafas dalam.

"Maryam Eka Putri apa Lo lo mau jadi pacar gue?tanya Devan .

Maryam panas dingin dibuatnya pipinya sudah merah merona bak kepiting rebus, perutnya serasa diterbangi banyak kupu-kupu. Maryam menatap Cherly dan Asma bergantian, Cherly dan Asma mengangguk seraya tersenyum.

Terima...
Terima..
Terima...

Sorak seluruh penghuni kantin.

Maryam kembali menatap Devan. Maryam memejamkan matanya lalu menarik nafas dalam lalu membuka matanya.

"G-gue mau"jawab Maryam malu.
"Makasih sayang" ucap Devan pada Maryam yang diangguki Maryam.

"ANJAY,Devan jadi bucin"teriak Tian gamblang. Sudah dinilai Tian itu bar-bar.

"Bucin lo"celetuk Arkan.

"Ye..sirik ae lu kutil badak"balas Arkan cepat.

"HORE..dapet PJ"teriak Tian histeris seperti anak kecil yang di kasih permen oleh ibunya.
"Tapi khusus meja sini doang ye"lanjut Tian seraya terkekeh.

"Huuuuuuuuuuuuu"sorak penghuni kantin.

"JANGAN IRI"
"JANGAN IRI DENGKI"ucap Tian menirukan nada yang viral di aplikasi tiktok.

"Malu-maluin lo"sarkas Asma.

"Bodo amat"jawab Tian cepat.

Devan mendengus kesal,lalu pada akhirnya Devan pun yang membayarkan makanan yang dipesan teman-temannya.

"Congrats"ucap Cherly dan Asma bersamaan.

"Makasih"jawab Cherly yang diangguki keduanya.

"Cher"panggil Arkan pada Cherly,yang hanya dibalas deheman oleh Cherly tanpa menatapnya.

"Salma mana?"tanya Arkan lagi.

"Gue gak tau"jawab Cherly cepat.

"Kan lo sahabatnya,masa lo ga tau sih"sarkas Arkan.

Cherly memejamkan matanya sejenak,menahan rasa sakit yang menghantam hatinya.

"Gue sahabatnya bukan emaknya"jawab Cherly lalu langsung pergi meninggalkan mereka.

CherlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang