.
.
.
.
.
.kring~
kring~
kring~
"hoammm~"
"eunggghhhh~"
"bangun pagi~"
TOK TOK TOK
"gosok gigi~ "
TOK TOK TOK
"cuci muka tak mandi~ eh!! " dahinya mengernyit , merasa ada yang tidak beres akhirnya dia bangun dari ranjang dengan malas . Ini masih subuh dan sudah ada yang ingin bertamu ?
TOK TOK TOK
"IYA !! SABAR ATUH YA ALLAH"
"Siapa sih pagi-pagi buta begini ? ayam jago aja belum berkokok , dimanakah akhlakmu wahai tamu ~?" gerutunya
ceklek
"Eh !! " kaget Lalice ,
"BUNDA~ AYAH~ KANGEN~" ucap Lalice riang , sudah lama dia tidak berkunjung ke rumah orang tuanya . Ya sekitar seminggu yang lalu lah :')
"Sssssttt jangan berisik , suruh masuk dulu dong Lalice . Dingin~" ucap sang ayah
"Ayukkk masuk bun yah , anggap aja rumah anak sendiri " gurau Lalice ,
"Heh !!" ujar serentak orangtuanya
"Canda atuh hehe" ucapnya sambil tercengir lebar , dan menggiring orangtuanya dan sosok kecil digendong an sang Ibu keruang tamu . Tentu setelah menutup pintu rumah
"Jadi ...?" sebenarnya kurang sopan menurut nya , tapi sudahlah . Dia yakin orangtuanya ini tidak mungkin datang pagi-pagi buta seperti ini bila tidak ada sesuatu yang benar-benar mendesak , dan dia memiliki firasat kurang enak tentang 'hal' tersebut
"Ekhem" sang Ayah tampak sedikit ragu mengatakannya , mengingat bagaimana watak sang putri yang benar-benar dia hafal sejauh ini
"Udah ngomong aja yah , ribet banget sih . Ntar ketinggalan pesawat ini lho" gerutu sang Ibu
"Ada apa sih ?" ucap Lalice
Dia bingung dengan Ayah nya yang terlihat bimbang dan Bundanya yang terlihat tidak sabaran . Hmmm dia mencium bau-bau kejanggalan disini
"Huft~ jadi gini nak " Oke?..
"Begini Lalice mmm .." Ya?..
"Maksud ayah itu mmm .." -_-'
"Haisss~ Lalice Bunda titip Nono ya sayang~ hmm~" ucap sang Bunda dengan mendelik menatap Ayahnya , kesal sekali pada suaminya ini
"HAH ?!?" sebentar. . . . gimana-gimana?
"Iya sayang hari ini Bunda sama Ayah harus terbang ke Chicago , Grandma kamu sakit dan kamu tau kan kalau balita nggak boleh dibawa ke rumah sakit " jelas sang Bunda sambil menepuk punggung kecil di gendongannya yang masih terlelap nyenyak
"Eumm oke ? , berapa lama Bun ? " suaranya terdengar tidak yakin , tapi Lalice yakin dia mampu . Lulu saja dia taklukan , bocah seperti Nono bukan apa-apa , yakan?
" Entahlah , mungkin seminggu atau lebih kamu berdoa saja semoga Grandma lekas sembuh " kata Bunda
"Okedeh Bun , tenang aja . Bunda bisa berangkat sama Ayah dan Nono disini sama aku , iyakan Ayah ? " ucapnya pada sang Ayah yang masih terlihat muram
"Mmm" gumam sang Ayah tidak jelas , dia masih berfikir 'amankah meninggalkan sang putra pada putrinya tercinta ini?'
"Udahlah yah , percaya dong sama anakmu sendiri "ucap sang Bunda kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalice Here
RandomLalice yang menjalani hidup dengan berbagai kisah bertemu balita-balita menggemaskan dan para pemuda tampan yang terjatuh pada pesonanya . Berharap boleh tapi jangan tinggi ya , masih beginner tapi aing berusaha memperbaiki kok , kalau ndak malas aj...