4.Jeno

643 85 2
                                    

.
.
.
.
.
.

kring~

kring~

kring~

"hoammm~"

"eunggghhhh~"

"bangun pagi~"

TOK TOK TOK

"gosok gigi~ "

TOK TOK TOK

"cuci muka tak mandi~ eh!! " dahinya mengernyit , merasa ada yang tidak beres akhirnya dia bangun dari ranjang dengan malas . Ini masih subuh dan sudah ada yang ingin bertamu ?

TOK TOK TOK

"IYA !! SABAR ATUH YA ALLAH"

"Siapa sih pagi-pagi buta begini ? ayam jago aja belum berkokok , dimanakah akhlakmu wahai tamu ~?" gerutunya

ceklek

"Eh !! " kaget Lalice ,

"BUNDA~ AYAH~ KANGEN~" ucap Lalice riang , sudah lama dia tidak berkunjung ke rumah orang tuanya . Ya sekitar seminggu yang lalu lah :')

"Sssssttt jangan berisik , suruh masuk dulu dong Lalice . Dingin~" ucap sang ayah

"Ayukkk masuk bun yah , anggap aja rumah anak sendiri " gurau Lalice ,

"Heh !!" ujar serentak orangtuanya

"Canda atuh hehe" ucapnya sambil tercengir lebar , dan menggiring orangtuanya dan sosok kecil digendong an sang Ibu keruang tamu . Tentu setelah menutup pintu rumah

"Jadi ...?" sebenarnya kurang sopan menurut nya , tapi sudahlah . Dia yakin orangtuanya ini tidak mungkin datang pagi-pagi buta seperti ini bila tidak ada sesuatu yang benar-benar mendesak , dan dia memiliki firasat kurang enak tentang 'hal' tersebut

"Ekhem" sang Ayah tampak sedikit ragu mengatakannya , mengingat bagaimana watak sang putri yang benar-benar dia hafal sejauh ini

"Udah ngomong aja yah , ribet banget sih . Ntar ketinggalan pesawat ini lho" gerutu sang Ibu

"Ada apa sih ?" ucap Lalice

Dia bingung dengan Ayah nya yang terlihat bimbang dan Bundanya yang terlihat tidak sabaran . Hmmm dia mencium bau-bau kejanggalan disini

"Huft~ jadi gini nak " Oke?..

"Begini Lalice mmm .." Ya?..

"Maksud ayah itu mmm .." -_-'

"Haisss~ Lalice Bunda titip Nono ya sayang~ hmm~" ucap sang Bunda dengan mendelik menatap Ayahnya , kesal sekali pada suaminya ini

"HAH ?!?" sebentar. . . . gimana-gimana?

"Iya sayang hari ini Bunda sama Ayah harus terbang ke Chicago , Grandma kamu sakit dan kamu tau kan kalau balita nggak boleh dibawa ke rumah sakit " jelas sang Bunda sambil menepuk punggung kecil di gendongannya yang masih terlelap nyenyak

"Eumm oke ? , berapa lama Bun ? " suaranya terdengar tidak yakin , tapi Lalice yakin dia mampu . Lulu saja dia taklukan , bocah seperti Nono bukan apa-apa , yakan?

" Entahlah , mungkin seminggu atau lebih kamu berdoa saja semoga Grandma lekas sembuh " kata Bunda

"Okedeh Bun , tenang aja . Bunda bisa berangkat sama Ayah dan Nono disini sama aku , iyakan Ayah ? " ucapnya pada sang Ayah yang masih terlihat muram

"Mmm" gumam sang Ayah tidak jelas , dia masih berfikir 'amankah meninggalkan sang putra pada putrinya tercinta ini?'

"Udahlah yah , percaya dong sama anakmu sendiri "ucap sang Bunda kesal

Lalice HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang