6.😺

533 84 9
                                    

.
.
.
.
.

tap tap

tap tap

tap tap

tok tok

tap tap

buk buk

ssk ssk

Langkah-langkah kecil terdengar di dalam kediaman Lalice , tidak perlu bertanya tentu itu adalah sang adik . Entahlah hari ini Jeno terlihat sangat penuh energi , dia berjalan kesana kemari mengeksplorasi segala sudut rumah Lalice dari mengelus permukaan benda , mengetuk benda , dan mengamati benda dari dekat  . Dalam benak Lalice bertanya-tanya , ngapain nih bocah? gabut apa gimana deh ? . Tapi ya udahlah ya asal Jeno bahagia gapapa .( ˘ ³˘)

Setelah puas berjalan kesana kemari Jeno menoleh pada sang Kakak yang menatapnya dari sofa depan televisi .Jeno melangkah mendekati sang kakak dengan kaki-kaki mungilnya .

" attak~ nyi apwa ?" tanya Jeno dengan memiringkan kepalanya , (Kakak ini apa?)

" Ini namanya remot Nono~" jawab Lalice

"Uwat apwa ?" tanya Jeno lagi (Buat apa ?)

"Nih gunanya buat ganti cenel televisi , kayak gini " jelas Lalice dengan mencontohkan kegunaan remot

"Oooo" mulut kecil Jeno membulat dan kepalanya mengangguk beberapa kali

"Jeno ngerti? " tanya Lalice

"Hehe ~ ( ◜‿◝ ) , yuss nyi apwa ? " Jeno malah menyengir lucu dihadapan sang Kakak ,dan bertanya barang lainnya (Terus ini apa?)

"Ini bolpoin buat nulis , nih Nono bisa nulis pake ini " jelas Lalice

"Uis ?" tanya Jeno lagi (Nulis?)

"Iya , kayak gini nih " Lalice menarik selembar kertas kosong dan mencontohkan cara menggunakan bolpoin pada Jeno

"Oooo otte " Jeno menggumam terlihat tak berminat

" Hahaha Jeno kenapa sih ~ ? " tanya Lalice melihat adiknya benar-benar penuh energi dan menjadi lebih cerewet tapi dia suka

"Hehe ( ◜‿◝ ) , tayyang attak ~" tiba-tiba Jeno meraih lengan Lalice dan memeluknya dengan tubuh gempalnya

"Ihhh Jeno kenapa sih tumben hahaha" Kata Lalice geli melihat tingkah sang Adik yang sedikit berbeda dari biasanya

"Hehe ( ◜‿◝ )" Jeno hanya tersenyum lagi

"Hmm? Jeno mau apa bilang aja sama Kakak ? " tanya Lalice

Jeno tersenyum malu-malu mengetahui sang Kakak peka bahwa dia menginginkan sesuatu

"Nana unya utting , Nono au uga~ pweeess"kata Jeno dengan menunjukkan matanya yang berbinar lucu( Nana punya kucing , Nono mau juga~ please )

'gemasnya~,batin Lalice'

"Aaaa jadi Jeno pengen punya kucing ya ?~" tanya Lalice dan menggelitiki perut gemuk sang Adik karna gemas

"Kekekekekeke~ dah attak ~ dah  " Jeno tertawa geli mendapat serangan tiba-tiba dari Lalice

"Oke-oke jadi Jeno mau kucing ?" tanya Lalice sekali lagi

"U'um" Jeno mengangguk semangat

"Tapi harus dijaga kucingnya ya~  Jeno juga nggak boleh nakal sama kucingnya , disayang-sayang aja ya , janji ?" kata Lalice sambil menyodorkan kelingking nya dihadapan Jeno

Lalice HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang