Siang ini di dalam kelas yang terlihat sepi terdapat 7 orang siswa yang sedang duduk melingkar seperti sedang berdiskusi. Mereka sepertinya baru saja melakukan perayaan kelulusan, terlihat dari baju seragam putih abu-abu mereka yang sudah tercoret pilox berbagai warna tak lupa juga beberapa goresan tanda tangan terletak dibeberapa bagian.
"Gak kerasa yah kita udah lulus aja, padahal baru kemarin kita bolos bareng-bareng." Kata seorang siswa bermata sipit dengan bibir yang tebal.
"Iya nih, btw kalian udah punya rencana apa kedepannya?" Tanya salah satu siswi dengan potongan rambut sebahu dan berpenampilan seperti gadis tomboy.
"Kalau gue sih mau ngambil kuliah jurusan fashion sambil ikut-ikut kegiatan modeling." Jawab cewek yang berpenampilan modis tipe cewek eksis
"Gue mah mentok mentok bakal masuk Akmil, kalian tau sendirikan latar belakang keluarga gue orang militer semua." Jawab cowok dengan wajah pasrah dengan keadaan.
"Gw kira Lo bakal wujudtin impian Lo jadi penyanyi, kan lumayan tuh suara Lo." Kata cowok berbibir tebal tadi.
"Maunya sih gitu, tapi dahlah."
"Menurut chia mending kala coba dulu aja, masa belum mulai udah mau nyerah." kata seorang gadis bernama Patrichia Adeline memberi sedikit dukungan kepada temannya yang sepertinya sudah pasrah dengan nasib yaitu Kalandra Sayudha.
"Betul kata chia, Lo coba aja dulu. Kasian bakat musik Lo kalo disia-siain." kata Trisha Swastika, cewek yang sedari tadi diam mendengarkan pembicaraan teman-temannya.
Semuanya mengangguk setuju dengan pendapat dua teman mereka, Kala yang melihat itu tersenyum merasa senang mendapat dukungan dari teman-temannya.
"Thanks yah kalian udah nyemangatin gw yang gak ada semangat hidup ini." kata Kala kepada teman-temannya
"Santai aja bro, kalau gw sih mau jadi pemain basket ternama kalo perlu nih yah gw mau masuk ke NBA. Kerenkan gw, Arga gitu loh." Kata Arga Cakrawala siswa berbibir tebal yang memiliki semangat menggebu-gebu.
"Iya deh Lo yang paling keren, tapi klo gw sih mau jadi bisnis women. Nama gw bakal terpampang di majalah-majalah kenamaan dengan judul "Hanasta Adriani wanita sukses masa kini." Keren kan!" Kata si cewek tomboy berambut pendek atau Hanasta Adriani
"Jir judul majalah apaan tuh, kuno banget gak ada kreatif nya." Ejek cowok yang duduk diantara Arga dan Trisha.
"Sialan yah Lo!, Kaya yang punya rencana masa depan aja." Balas Hanas tak terima diejek
"Gw?, Yah gw bakal jadi dokter lah secara kan peringkat satu seangkatan gitu loh." kata Hanan Mahardika cowok yang tadi mengejek Hanas.
"Udah gak usah ribut deh, sekarang giliran Chia sama Trisha yang belum kasi tau rencananya setelah lulus." kata cewek yang yang ingin menjadi model namanya Lavanya Zenata.
"Hmmm kalau gw sebenernya... bakal balik ke Yogya dan kuliah disana." kata Trisha yang membuat teman-temanya terkejut.
"C-Chia juga, besok Chia bakal ke Jerman gak tau bakal balik kapan."
Perkataan yang keluar dari mulut Chia menambah keterkejutan teman-temannya, mereka berdua tiba-tiba mengatakan akan pindah satunya di luar kota dan satunya lagi malah di negeri orang.
Kini suasana berubah hening, tidak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara atau berniat untuk berbicara.
"Kayanya emang kita bakalan ke pisah pisah gini, kita punya jalan dan tujuan yang berbeda." kata Hanas memecah keheningan.
"Gimana kalo kita bikin surat buat diri kita di masa depan dan setelah 10 tahun kita bakal ngumpul lagi dan baca surat kita masing-masing." Kata Kala yang tiba-tiba mendapat ide.
"Boleh juga tuh" kata Hanan menyetujui
"Hmm tapi suratnya kita simpen dimana nih?" tanya Hanas
"Gimana kalau kita masukin ke kaleng aja, terus dikubur deh di dekat pohon besar belakang sekolah tempat biasa kita ngumpul." saran Trisha
"Gue setuju sama Trisha, yang lain gimana?" kata Arga yang menyakan pendapat teman-temannya
"Gw sih setuju-setuju aja"
"Gw juga"
"Ngikut"
"Chia besok penerbangan Lo jam berapa?" Arga
"Jam 2 siang." Jawab Chia
"Kalo gitu besok pagi jam 9 kita ngumpul disini jangan lupa bawa surat yang udah kalian buat terus kalo semuanya udah beres kita nganter Chia ke bandara aja." kata Arga panjang lebar yang hanya dibalas dengan anggukan oleh teman-temannya.
"Oke deh dah beres semuanya, kalian ingat yah 10 tahun lagi kita bakal ngumpul disini di tanggal dan bulan yang sama 6 Juni." Kata Hanan setelah mereka mengubur kaleng berisi surat-surat untuk mereka di masa depan.
Semuanya kini saling menatap satu sama lain, ada perasaan sedih yang mereka rasakan. Terpisah dengan sahabat yang menemani disetiap air mata dan tawa yang dikeluarkan, haaa...memang masa SMA adalah masa yang sulit terlupakan dan yang paling berarti dalam diri sebagian besar orang, seperti ketujuh pemuda ini.
"Mari bertemu di 10 tahun yang akan datang" ucap mereka bersamaan....