4.

11.4K 279 7
                                    





" Kakak " Ucap Sakura pelan. Sakura tidak berani menatap dikedalaman mata Itachi, ia tahu pria itu masih marah dan kesal atas ucapannya tadi. Dan pria itu mendatanginya kesini mungkin saja karena ingin memakinya dan memarahinya lagi karena dirinya sudah berani menentangnya tadi.

Pria itu mengikutinya kedalam, dikamar Sakura memang ada double sofa dan juga meja yang tidak terlalu besar. Sebelum suaminya meninggal, dua hari yang lalunya Sakura masih berbincang-bincang dengan Sasuke disini.

Sakura hanya diam menunggu Itachi untuk duduk. Wajah frustasinya benar-benar mengganggunya. Lagipula sekarang sudah hampir pukul dua belas malam. Pembicaraan sepenting apakah yang hendak Itachi bicarakan? Bukankah seharusnya pria itu sudah tidur karena akan bekerja besok?

" Sakura, aku bingung harus memulainya dari mana " Itachi tampak mengepalkan tangannya.

Sakura menghela nafas sembari memegangi kalung yang menjadi penguatnya, Itachi tahu persis kalung apa yang dengan setia dipakai oleh Sakura, kalung tersebut merupakan oemberiannya. Kalung tersebutlah yang membuatnya yakin kalau Sakura masih punya sedikit ingatan akan dirinya.

Lalu tangannya mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya. Hanya sebuah gelang murah memang, namun mata Sakura sukses membola. Bukankah itu.. Dada Sakura bergemuruh, tidak mungkin! Kenapa gelang tersebut berada ditangan Itachi? Apakah Itachi mengambil gelang tersebut dari pangerannya?

Jadi.. Jadi pria yang selama ini Sakura cari-cari ada didekatnya. Menjadi bos dan sering memarahinya? Itachi bahkan memakinya dan mengusirnya dari rumah. Sakura tidak percaya ini , dengan cepat ia meraih gelang murah yang pernah Sakura berikan pada pangerannya.

Memang benar gelang ini adalah miliknya dan ia memberikannya kepada pangerannya saat pria itu menyemangatinya ketika dirinya hendak mengikuti lomba lari disekolahnya. Sakura menatap dikedalaman mata Itachi, tidak mungkin! Kenapa ia baru saat mereka tengah dalam masalah seperti ini?

Mata itu.. Mata itu adalah mata penuh keputusasaan saat Sakura menolongnya. Sakura membantunya karena tidak ingin melihat ada orang yang bunuh diri karena putus asa. Kejadian saat dirinya masih memakai seragam sekolah dengan Itachi yang berada disemester akhir perkuliahan tiba-tiba saja berputar.

Kertas yang dipegangnya benar-benar tidak ada harapan. Semua nilai dari total sepuluh mata pelajaran dikampusnya perlu perbaikan. Dan tiba-tiba saja pria itu hendak menyebrang jalan padahal lampu pejalan kaki berwarna merah. Tanpa aba-aba Sakura langsung bertindak seperti seorang pahlawan, ia menarik tubuh Itachi sampai kepalanya terhantuk kursi di trotoar.

" Tuan Putri " Kekesalannya pada Itachi tiba-tiba saja menguap. Air matanya lolos mendengar nada penuh kerinduan yang diucapkan pria itu kepadanya. Sakura memang masih memilikinya, dan ia bahkan sampai berbohong kepada suaminya karena Sakura memakai kalung mahal. Padahal kalung tersebut diberikan oleh Itachi saat perpisahan mereka begitu Sakura lulus SMA.

" Pangeran " Panggil Sakura pelan, sungguh ia malu sekali saat ini. Ia mengusap air matanya, masih tidak percaya kalau pria itu benar-benar ada disini, persis didepan matanya. Itachi adalah cinta pertamanya, Sakura memang tidak terlalu mengenalinya karena terakhir bertemu tubuh Itachi sedikit berisi dengan pipi chubby.

Sudah hampir sepuluh tahun mereka tidak bertemu, dan setelah mengenal Sasuke ia mulai melupakan Itachi sedikit demi sedikit. Pertemuan Sakura dan Itachi sangat singkat, kalau tidak salah kurang dari satu bulan. Sudah begitu mereka tidak mengenal nama satu sama lain hanya panggilan Pangeran dan Tuan putri, hal tersebutlah yang membuat mereka sulit bertemu.

" Kakak bohong bukan? Kakak pasti mau minta maaf tapi pakai cara ini " Itachi sama sekali tidak menyangkal. Sakura benar! Ia memakai cara ini agar Sakura tidak mengamuk saat dirinya datang ke kamarnya. Itachi berlutut dikakinya, Sakura sampai menutup mulutnya melihat kelakuan pria tampan yang merupakan kakak iparnya ini.

Apakah Itachi masih disebut kakak iparnya? Bagaimana kalau mereka jadi menikah? Pasti Sakura akan disebut naik ranjang , bukan? Tunggu dulu! Belum ada satu tahun kematian suaminya dan ia sudah memikirkan pria lain. Ini semua karena Itachi, kenapa pria itu malah membongkar jati dirinya.

" Ini aku, maaf cuma ninggalin kamu kalung dihari itu. Dan aku minta maaf atas semua perlakuanku selama ini. Aku gak tahan, aku takut kamu membenciku kalau gak segera mengaku " Hari itu merupakan pertemuan terakhir mereka. Tapi Itachi sukses mematahkan hatinya karena hanya meninggalkan sebuah kalung tanpa kata perpisahan. Yang Sakura dengar pria itu pindah dan melanjutkan sekolahnya ke luar negeri.

" Aku memang hampir membenci kakak " Sahut Sakura sedikit sebal. Mereka terlalu naif waktu itu, mereka kira selamanya akan bertemu. Nyatanya perpisahan sudah didepan mata, sudah begitu mereka tidak saling mengenal nama.

" Maaf, Kakek tiba-tiba terkena serangan jantung dan aku harus segera pergi waktu itu. Terima kasih karena sudah memberiku gelang ini dihari sebelumnya. Gelang inilah yang menuntunku padamu lagi " Sakura mengangguk pelan. Tengah malam ia berduaan dengan kakak iparnya, bagaimana kalau kedua mertuanya mencurigai mereka?

" Apa gak dilanjut besok aja pembicaraannya? Bukankah besok kakak pergi kerja? " Tanya Sakura, Itachi mengangguk. Saat pria itu bangun Sakura tersentak karena pipinya mencium dahinya dengan lembut.

" Kenapa kakak tahu kalau orangnya adalah aku " Itachi tersenyum. Tidak ada yang berubah dari Sakura, kecuali wajahnya yang semakin cantik dan bersinar dan jangan lupakan rambut khas miliknya.

" Kaku sekali, kita akan segera menikah " Wanita cantik itu mencebik, Sakura mengelus kalung yang berada dilehernya. Itachi tahu kalau dirinya masih berharga dari cara Sakura mengelusnya. Begitupun Sakura, wajah cantiknya yang tidak pernah berubah membuat perasaannya semakin meletup-letup. Sakura hanya takut terlena.

" Maaf, apa gak bisa ditunda sampai peringatan satu tahun mendiang suamiku? " Tanyanya pelan. Itachi tampak tidak terima, pria itu kembali duduk dan menatapnya dengan pandangan serius.

" Sakura, kamu harus move on . Alasan Sasuke menyuruh kita menikah adalah karena dia tahu aku adalah pria dari masa lalumu " Benarkah? Kenapa Sasuke bisa tahu? Apakah Itachi menceritakannya kepada suaminya?

" I'm here, and stay with you. Gak ada yang perlu kamu takutin lagi, sekarang aku yang akan gantiin posisi Sasuke. Aku akan jagain kamu, i'll teach you how to love me " Pandangan matanya kembali berubah menjadi lembut. Apakah tidak terlalu terburu-buru? Entah kenapa Sakura masih tidak enak hati kepada suaminya walaupun Sasuke sudah tidak ada lagi didunia ini.

" Kamu udah maafin aku? " Tanya Itachi, Sakura tampak menimang-nimang. Kalau diingat-ingat kesalahan itachi terlalu banyak. Namun sebanyak apapun kesalahannya, Itachi adalah pria yang pernah mengisi hatinya bertahun-tahun.

" Tergantung "

" Tergantung apa? "

" Tergantung keseriusan kamu " Pria itu tersenyum. Tentu saja ia serius. Apakah Sakura memerlukan bukti?



..to be continue..

Fanfic ini gak bakalan banyak partnya. Mungkin cuma sampe 10 part aja, setelah ini adakah yang nunggu The Perfect Husband di repost ?

The Perfect Accident ( Itachi X Sakura) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang