5.

10.2K 236 6
                                    

Sakura sampai diperistirahatan suaminya pagi-pagi sekali. Ia sengaja datang tanpa memberitahu orang rumah. Setelah mengetahui kalau Itachi adalah cinta pertamanya, batinnya mulai berperang.

Ia sangat bingung, apalagi mengingat perlakukan Itachi kepadanya belakangan ini. Didepan pusaranya Sakura berlutut, ia berjanji untuk tidak menangis karena tidak ingin suaminya bersedih disana.

Sakura tersenyum lebar. Ia ingin mengaku kalau pria yang selama ini dicarinya ternyata adalah kakak iparnya sendiri. Apakah Sasuke senang dengan kenyataan ini? Atau suaminya malah marah karena pria itu merupakan kakaknya?

" Sayang, maaf karena dua Minggu belakangan aku gak ngunjungin kamu. Pekerjaan dikantor sangat banyak " Sakura sadar kalau kata-katanya salah. Kalau Sakura tidak melamun mungkin saja pekerjaannya cepat selesai dan benar. Tapi ia lebih memilih untuk melamun.

" Eerrr.. maksudku aku menyepelekan pekerjaanku hingga membuatnya menumpuk " Sakura terkikik pelan. Padahal dirinya yang bersalah hingga berakhir dipecat. Padahal Sakura sangat menyukai pekerjaannya walaupun Itachi galak.

" Udah mau dua bulan ya Sayang, time flies so fast, gak nyangka kamu udah gak ada disisiku lagi " Air matanya mengumpul, dengan cepat Sakura menyingkapnya agar tidak terlihat menyedihkan.

" Dan apakah semua itu benar? Kenapa kamu suruh aku nikah sama Kakak? Kenapa kakak orangnya? Apa kamu tahu semuanya? "

" Sampai lupa, aku bawa bunga untuk kamu. Bunga yang diam-diam selalu kamu kirim ke kantor " Ucapnya lagi seorang diri. Tidak ada siapapun disini makanya Sakura nyaman walaupun sendirian.

" Aku rindu sama kamu, dan juga.. aku mau meminta izin untuk kerja ditempat Ino. Kamu tahu kan bagaimana aku kalau sudah melihat bunga " Sakura mengelus pusaranya, ia tahu Sasuke senang walaupun tidak menampakkan diri.

" Sasuke merestui kita " Ucap seorang pria yang saat ini duduk dihadapan Sakura sembari tersenyum. Melihat Itachi tersenyum membuat Sakura terdiam, setelah pengakuannya semalam Sakura bingung harus bersikap seperti apa.

" Kakak " Panggilnya pelan karena kaget. Jangan-jangan Itachi kembali membuntutinya.

" Kamu kelihatan gak seneng sama kehadiran aku. Apa aku ganggu kamu? " Sakura menggelengkan kepalanya. Ia hanya masih belum terbiasa dengan Itachi yang seperti ini.

" Aku gak ada maksud begitu, biasanya aku kesini sendiri " Ucapnya mencoba tidak membuat Itachi marah. Bukankah pria itu seharusnya pergi bekerja? Saat Sakura menjadi sekertarisnya pria itu selalu datang lebih dulu tanpa menunggunya.

" Wajah kamu kelihatan sekali gak suka sama kehadiran aku " Sakura bingung bagaimana harus menyikapinya. Tapi wajah kesalnya membuat senyum diwajah Sakura terbit.

" Maaf, aku belum terbiasa dengan kakak yang seperti ini " Katanya jujur. Itachi menatap pusara adiknya. Wajahnya terlihat serius sembari menatap Sakura yang terlihat berkaca-kaca.

" Sasuke, kakak tahu kamu udah senang disana. Terima kasih sudah merestui kami, Kakak akan menikahi istrimu seperti permintaan kamu. Kamu tersenyum dimimpiku, bukankah artinya kamu sudah ikhlas Sakura denganku? "

Jadi Sasuke datang ke mimpinya? Pantas saja Itachi sangat yakin kalau Sasuke bahagia sekarang ini.

" Seperti yang kamu tahu Sas, Sakura adalah cinta pertamaku " Itachi menatap Sakura. Dari tempatnya berjongkok ia melihat wajah Sakura memerah. Sangat cantik sekali, pikirnya.

Ngomong-ngomong cinta pertama.. Itachi juga merupakan cinta pertama Sakura. Hanya saja Sakura tidak ingin menunjukannya terlalu jelas.

" Senyum kamu udah mengartikan semuanya Sas. Terima kasih, kakak harap kamu bahagia karena istrimu jatuh ke tanganku bukan jatuh ke tangan pria lain seperti dugaanmu "

The Perfect Accident ( Itachi X Sakura) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang