After Getting

2 1 0
                                    

Sebelum pertemuannya di kala itu, antara Adji Wicaksana dan Syafiza Adira Aprilia.

ADJI WICAKSANA

Cowok kalem berusia 22 tahun ini adalah seorang bos perusahaan yang dia rintis dari nol.

Dia memiliki asisten pribadi yang bernama Raja Laksana. Raja dia selalu membantu tugas dari Adji dan mereka dua sudah akrab seperti adik dan kakak.

"Raja tolong kamu handel semua pekerjaan saya, saya ingin keluar dulu." Beranjak berdiri dari kursi kerjanya.

"Baik, saya akan handel semua pekerjaan bapak." Yang berada dihadapan Adji.

"Okeyy... Good." Sambil menepuk bahu si Raja.
"Kalo ada yang cari saya, bilang aja saya sedang ada urusan diluar." Sambil memakai kacamatanya.

"Baik pak Adji, semua perintah bapak saya akan laksanakan." Dengan tangan kanan yang berada didada dan agak sedikit menunduk.

20 menit kemudian...

More Caffe

"Sudah lama menunggu iyaa..." Sambil menjabat tangan.

"Ohh tidak,, santai saja." Dengan merapihkan dasinya.

"Sudah pesan minum atau makan." Ujar Menawarkan orang berada didepannya.

"Sudah pak." Sambil tersenyum.

"Pelayanan..." Teriak memanggil seorang pelayan Caffe.

"Ini pak daftar menunya" ujar daftar menu meletakkan ke meja.

"Oke.. Saya pesan coffee late satu, sama kentang goreng nya satu okey udah itu."

"Baik pak mohon di tunggu pesanannya."

"Jadi bapak ingin bertemu saya ada pak?" Ujar dengan rasa penasaran.

"Langsung to the point saja iya pak Adji.. saya bertemu anda disini saya ingin mengajak anda bekerja sama, dan apalagi progres perusahaan bapak sekarang sangatlah pesat." Dengan nada bicara yang begitu bagus.

"Bisnis kerjasama seperti apa kalo boleh tahu??" Adji begitu penasaran.

"Baik pak, bisa bapak lihat ini berkas-berkas yang ingin kami perlihatkan ini adalah berkas yang nanti jika saya dan bapak bekerjasama, dan di berkas itu juga sudah komplit bisa bapak boleh pelajari dahulu kami akan tunggu kalo masih dalam kerjasama ini." Ujar dengan pergerakan tangan dan cara menjelaskan bisnis kerjasama.

"Saya belum pastikan bisa ikut bekerjasama dengan perusahaan bapak, tapi saya akan pelajari berkas yang diberikan oleh bapak."

"Maaf.., permisi bapak ini pesanannya Caffe late dan kentang goreng nya."

"Iya terimakasih..." Sambil tersenyum.

"Sama-sama pak, selamat menikmati."

"Baik kalo begitu.. saya pamit pak Adji, jika bapak menerima tawaran langsung hubungi kami."

"Iya pak terimakasih, sudah mau mengajak perusahaan kami kerjasama." Sambil bersalaman.

Tiba tiba handphone dari saku celana Adji berdering dan bergetar.

Dring... Dring... Dring...

"Siapa yang telfon?" Sambil mengeluarkan handphone nya dari saku celana.

"Ohh Thalia.., Halo Assalamualaikum Li ada apa telfon?" Bertanya ke Thalia.

"Waalaikumsalam, ingat janji lu kan Ji." Jawab ke Adji.

"Iyaa tenang aja.., gw ingat kok gak akan." Balas dengan santainya.

"Okedeh bagus kalo gitu yaudah iya" Dan langsung ditutup telfon dengan cepat.

"Kebiasaan...." Sambil geleng-geleng kepala.

SYAFIZA ADIRA APRILIA

Pagi, pukul 07.30

"Waalaikumsalam, halo iya kak kangen tau..., Kapan kakak pulang." Dengan raut wajah yang cemberut.

"Kakak disini padat banget dek, jadi kakak belum bisa pulang. Nanti deh kakak kabarin lagi dehh..."

"Janji iya kak, jangan sama oleh-olehnya hehe..." Sambil tertawa kecil.

"Yaudah kakak tutup telfonnya, oiya titip salam buat ibu sama bapak dek. Assalamualaikum."

"Iya kak, nanti salam kakak aku sampaikan ke ibu dan bapak. Waalaikumsalam."

Siang, pukul 13.14

"Doorrr..."

"Astaghfirullah.., ihh Thalia bikin kaget aja." Terkejutnya Syafiza.

"Huftt... Panas banget hari ini iyaa." Sambil tangannya mengelap keringat denga tissue.

"Emang tadi abis dari mana kok bisa sampe keringatan Thal..." Ujar tanya ke Thalia.

"Sebenarnya bukan panas cuaca, kebetulan AC mobil gw lagi rusak belum dibenerin. Hadehh... Pengap banget jadi keringatan." Ujar balas ke Syafiza.

"Bagi minum lu sih Sya..." Dengan nada pelan.

"Ambil ajaa." Memberikan ke Thalia.

"Uhh segerr... Banget parah." Sambil menghela nafas.
"Sya.. lu gak bosen apa sejak lu SMA lu kesini sendiri sampai sekarang dan lu ga butuh temen ngobrol cowo gitu?." Tanya ke Syafiza.

"Kan udah gw bilang Thal, gw itu gak mau terlalu deket banget cowo." Dengan raut wajah yang serius.

"Kalo udah begini, gw dah ngerti maksud lu." Sambil menghela nafas.




After Getting to Know YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang