- 8 -
"WOIII, BABIIIIIIII!!!"
"SINIIII LOOO!!!anjing"
"Eh, dia babi atau anjing? Bodo amat lah."
"JANGAN LARI LO, AHH!!"
"Bangsat tu babi, gue dah capek ngintai rusa, malah meleset gara-gara si babi."
"Nona!!"
"Panggil aku tuan chiel!"
"Hehe, siap tuan."
Hari ini Aurel sedang berburu di hutan, bosan tentu saja menghantui dirinya jika hanya berdiam diri bersama chiel di rumah. Ekhm, cuma berdua
"Kau melihat babi tadi, chiel?" Tanya Aurel sambil mengamati sekelilingnya, mana tau tu babi keciduk oleh dirinya.
"Aku melihatnya nona, dia ada di dep-"
"Di dep- apa chiel?" Mata Aurel melotot menyadari apa yang akan dikatakan Michael, "apa kau ingin bilang di DEPAN, hah? WALAUPUN AKU BANYAK MAKAN, KAU TIDAK BISA SEE-
Ngik,, ngik,, ngik,,
Ngok,, ngok,, ngok,,
"Nona, bukankah itu suara-
"Sstt," Aurel menaruh telunjuk di bibirnya.
"Benar, mereka lagi paduan suara tuh. Jangan berisik! Aku ingin mencari mereka, kau tunggu di sini bersama Johny."
*btw Johny itu kuda hitam
Aurel menajamkan pendengarannya, mencari sumber suara tadi. Ah, tidak di dunianya, tidak di sini, si babi tetap meresahkan.
"BABIIII, yuhuu sini zeyenk sama Abang, Abang ada permen nih,,"
ngik,, ngok,,
"Lah tu babi nyaut, sorry bi aku tak paham bahasamu, dunia kita berbeza awokwokwok," Aurel terkekeh sendiri, "lagian gue bujuknya kek om-om pedo anjir, mengsedih."
"Ngemeng-ngemeng, gue kepikiran sama identitas nih badan. Kenapa dia gak datang gitu ke mimpi gue, atau ngasih ingatan kayak di novel-novel yang gue baca? Pelit amat lo BAGONG. Dasar #-#$;$++*:@&'™=€°¢{€÷'π¶¢°✓¢&@€{
Aurel terus memaki sang pemilik raga yang entah terdampar dimana, walaupun Michael kemarin sudah menjelaskan bahwa raga yang dia tempati adalah seorang kesatria kerajaan, kondisi ini masih membagongkan.
Aurel menikmati hari terakhirnya berlibur, itulah mengapa raga ini ada di rumah bukan kerajaan, kesatria ini sedang bercuti rupanya.
"BABIII,,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Key Of Destiny
FantasySayup-sayup terdengar suara, matanya perlahan terbuka. Dia berada di sebuah kamar, bukan kamar rumah sakit tapi sebuah kamar tua. "Huh,, dimana ini?! tadi rasanya ada yang manggil tuan, tapi kok gak ada orang?" monolognya. Hingga tersadar sesuatu, ...