; page eight

2K 287 32
                                    

"bri,"

"hm?"

win menggigit bibir bagian bawahnya gugup. "aku minta uang bulanan buat bulan ini." katanya kemudian.

bright mengalihkan perhatian dari laptop kearah win. "bukannya kemaren baru aku kasih ya?"

win menghela nafas. "kamu cuma ngasih aku seratus ribu, itu juga udah abis buat makan kita kemaren."

"kita? kemaren aku makan diluar tuh, bahkan kemarennya juga aku makan diluar, kamu lupa?" katanya sedikit sarkas.

"kemaren aku nyiapin makanan banyak, tapi kamu pulang malem. alhasil, aku buang semua makanan itu. siapa yang salah? kamu atau aku?" tanya win dengan ketus.

bright memijat pelipisnya pelan. "aku gak mau kita ribut cuma gara-gara makanan, nih uang bulanan bulan ini." ujarnya sembari menyimpan uang seratusan yang berjumlah lima itu di meja ruang keluarga, kemudian ia bangkit dari duduknya melewati win begitu saja.

win menengok kebelakang sedikit, menatap punggung bright yang semakin menjauh memasuki ruang kerjanya.

"is it still you?"

•••

"sebut satu kata."

new menyatukan kedua alisnya bingung, "putus."

mata win kosong, ia memasukkan kacang ke mulutnya. "coba tanyakan lagi pada hatimu, sebaiknya kita putus atau terus."

new melempar kulit kacang ke wajah win. "lo kenapa sih? kek orang stres."

bola mata win bergulir melihat new, lantas bergerak lebih dekat dengan sahabatnya itu. "new, menurut lo nih ya. orang kalo tiba-tiba cuek tuh kenapa?"

new berpikir sejenak. "siapa? bright? gak lo kasih jatah kali."

"engga juga, gue mau-mau aja kalo dia lagi h word, bahkan kayaknya hampir tiap hari deh." kata win.

new mengetuk-ngetuk meja kafe, berfikir. "win, apa mungkin bright dah gak ada rasa sama lo? dulu waktu gue sama tay mau putus juga dia cuek kek gitu anjir sedih."

win menatap new intens, ada benar juga.

kriet

win dan new menoleh bersamaan kearah kursi sebelah mereka yang baru saja ditarik oleh gun. "tanyain tmi dong."

win menghela nafas, "tmi lo hari ini apa?" tanya win terpaksa, ia memasukkan lagi kacang ke dalam mulutnya.

gun melirik win dengan pandangan sayu. "gue sakit, pusing terus mual-mual. gue kenapa ya?"

"hamil kali." celetuk new.

gun menoleh cepat. "gak mungkin bangsat." sahutnya.

win mengangguk setuju dengan ucapan new. "mungkin aja sih, cek dokter gih."

"sumpah masa–HUEKKKK!" gun bangkit dari duduknya, berlari menuju toilet.

win dan new saling berpandangan. "taruhan hayuk, menurut lo gun kenapa?" tanya new.

"sakit biasa."

new mengangguk. "kalo kata gue mah hamil, kalo gue bener tesla lo buat gue."

ii. little space : returnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang