; page six

2.2K 313 26
                                    

new menyimpan gelas minuman itu di meja, posisinya berubah menjadi lebih menempel pada meja kafe, pandangannya lurus menatap win yang duduk tepat di depannya. "he has a crush on someone else, and now i'm breaking up with him." ujarnya.

win tidak kaget tentu, hanya saja dengan pernyataan new tentang 'he has a crush on someone else' berhasil membuatnya menganga lebar.

"apa kalian mau ada mensive gitu? kali aja dia cuma nge prank." kata win mencoba positif thinking.

new menghela nafas berat. "engga, ini pure keputusan dia, and yeah mau gak mau gue iyain aja. lagian, gue deserve dapet yang lebih dari dia. cih brengsek najis amit-amit jabang bayi cuih cuih cuih."

jari telunjuk win mengetuk-ngetuk meja beberapa kali, disertai dengan gesture berpikir. "orang lainnya itu siapa? dia naksir siapa?"

new mengangkat bahunya acuh. "mana gua tau, apa peduli gua?"

win masang muka uasem banget. "apa peduli gua, apa peduli gua tapi semaleman nangisin tay ampe dada lo sesek, cih."

new melirik kearah lain. "kan itu tadi malem.."

"haloo my brooooooo!!!!!"

win dan new sontak menoleh saat suara gun memasuki gendang telinga mereka, cempreng banget gila.

"lo yang punya kafe, lo juga yang telat." tukas win agak ketus.

gun terkekeh geli, ia duduk di tengah-tengah mereka. "kan yang punya kafe gue, ya serah gue dong mau dateng telat atau kaga."

win asal mengiyakan saja ucapan gun dan kembali mengaduk-aduk kopinya dengan sendok kecil. "off mana?"

gun mengangkat bahunya, lantas melambaikan tangannya pada karyawan. "nina, biasa ya buat saya."

perempuan bernama nina tersebut mengangguk dan berjalan cepat untuk memberi istri bosnya itu minuman.

"lagian ya, nih kafe juga dah maju makmur jaya kaya raya, jadi ya si off gak ada kerjaan dah tuh selain mantau doang." kata gun santai.

"keren sih bro." sahut new.

gun menoleh pada new. "muka lu kusem amat sih, gak suka pake skincare lu ya?"

"sembarangan emang, gue nih di endorse merek skincare ternama di dunia asal lo tau." kata new menyombongkan diri.

"apa emang?" tanya win.

"zwitsal baby."

pletak

tepat sasaran, sentilan yang win berikan berhasil membuat dahi new berdenyut nyeri. "sakit anjir."

gun menghela nafas lelah. "zwitsal baby bukan skincare anjir, muka lu gua tendang ye."

"ya udah sih namanya juga jokes."

"lagi menghibur diri tuh." sela win.

gun menoleh kearah win, lantas kembali menatap new. "yeu gamon ya lu? nih ya, orang baik kayak lu gak pantes dapet cowok brengsek kayak tay, masih banyak tuh cowok yang mau sama lo, apalagi cewek beuh ngantri tuh dari ujung alun-alun kota sampe sini." ujar gun.

"hiperbola." ucap win.

new makin loyo dah tuh, gamon beneran dia.

new menempelkan pipinya di meja, lantas mengangkat tangannya. "mba, puter lagu 'akhir tak bahagia' ya tolong." katanya sedikit keras.

gun dan win saling bertukar pandangan. "temen lo tuh." kata win.

gun menggeleng. "temen lo kali."

ii. little space : returnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang