Part 3

88 24 3
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Kegiatan Zuli setiap harinya selalu sama dan tak ada yang berubah, semuanya hanya berputar disekitar kampus, café serta perpustakaan untuk mencari beberapa referensi tentang pembahasan skripsinya nanti. Status Zuli memang bukan Mahasiswi yang tidak terlalu cerdas, namun ia selalu tepat waktu mengerjakan segalanya dan cukup dikenal oleh dosen karena cekatan dalam hal apapun.

Hanya satu hal yang tak bisa ia lakukan, yaitu mendapatkan perhatian dan cinta milik Younghoon. Andai dia mendapatkannya pula, mungkin hidup Zuli sangat sempurna, tapi tetap saja itu tak terlalu penting, masa depannya lah yang penting untuk saat ini. Bahkan ia belum memikirkan akan menjadi apa dia nantinya, kekhawatirannya hanya jangan sampai dia menjadi gembel.


“Diam aja lo? Kesurupan?” Lamunan Zuli langsung buyar ketika mendengar suara berat milik Hyunjin menginterupsi gendang telinganya, ia kemudian menggeleng pelan lalu kembali melanjutkan kegiatan membacanya yang sempat tertunda.


Sedangkan Hyunjin dan juga Ica yang berada tepat dihadapan Zuli hanya mengedikkan bahu, pertanda ia tak tahu dan tak ingin tahu pikiran apa yang membuat gadis itu termenung. Mereka adalah contoh manusia yang benar-benar tak ingin ikut campur dalam suatu masalah, kecuali orang tersebut yang bersuka hati menceritakannya pada mereka, barulah mereka mendengarkan dengan seksama.


“Ryujin mana sih? Kok enggak kelihatan daritadi, di kelas juga enggak masuk,” ucap Ica.

“Paling dia telat bangun, gue chat dia malah enggak dibalas,” balas Hyunjin.


Setelahnya terjadi hening, ketiganya sama-sama diam dan fokus pada kegiatan masing-masing sampai semuanya pecah ketika Hyunjin mengingat suatu hal yang penting untuk dibahas, bukan dibahas, melainkan menggibah bersama. Itu sudah tradisi mereka berempat, minus Ryujin.


“Eh, gue baru ingat. Gue ada berita hot!” seru Hyunjin.


Spontan Ica mendelik sebal kearah Hyunjin yang tiba-tiba berteriak seperti anjing laut yang terjepit pintu, masalahnya dia berteriak tepat di telinga kiri Ica, bayangkan saja bagaimana tulinya Ica sekarang.


“Nanti lama-lama gendang telinga gue pecah karena lo, Jin.” gerutu Ica.

“Ya, maaf. Mau dengar enggak nih?” tanya Hyunjin.


Zuli terkekeh pelan melihat tingkah kedua sahabatnya ini yang jauh dari kata akur, tapi kapan pula mereka berempat akur? Setiap harinya pasti selalu adu mulut, namun detik berikutnya baikan lagi seperti tak terjadi apa-apa. Sungguh mengherankan, bukan?


“Apaan sih emangnya?” balas Zuli.


Otomatis ekspresi Hyunjin langsung cerah yang tadinya kusam, ia pun memperbaiki posisi duduknya pertanda pergibahan akan segera dimulai. Jika sudah seperti ini, sangat terpaksa Zuli menutup bukunya dan mendengarkan perbincangan hot yang Hyunjin maksud tadi.


Kim Younghoon : Grumpy Prince [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang