I

4.5K 481 22
                                    

Apakah mengenal seseorang yang sangat berpengaruh di dunia para remaja nakal sangat menguntungkan? Ataukah sebaliknya?

Sekarang perasaan inilah yang dirasakan oleh Hanagaki Takemichi pemuda yang tidak diketahui, apakah itu kesialan atau keuntungan untuk dirinya.

Yang bisa dia lakukan hanya ternganga dan gugup, karena dia tidak tahu harus melakukan apa. Takut akan ikut campur dengan si berandal top dari geng anak sekolah di salah satu Tokyo. Yang dipimpin oleh Mikey dan seorang wakil ketua yang selalu berada di sisinya Draken.

"Takemicchi, apa lukamu sudah membaik?"

Mendengar namanya dipanggil seenaknya oleh Mikey, rasanya Takemichi ingin menangis. Dia tidak bisa menyanggah apa yang dikatakan oleh Mikey, sebab kata Draken, perkataan Mikey itu sangat absolut.

"Dilihat dia bisa berjalan saja, itu sudah lebih dari cukup untuk mengetahui keadaannya." Draken menjulurkan kepalanya ke arah Takemichi yang kini berjengit kaget. Bagaimana dia tidak terkejut kalau pemuda dengan tato naga di pelipis kepala sebelah kirinya, sangat dekat dengan Takemichi.

Bergerak untuk menghindarinya sangatlah susah, padahal ruang terbuka untuk kabur dari kedua berandal top Touman ini sangat lebar. Mungkin ini dikarenakan Takemichi yang tidak memiliki pengalaman bertarung, membuat instingnya lemah. Sebenarnya bukan hanya instingnya saja lemah, tapi juga fisiknya yang kalah dengan kedua alpha Touman yang menatapnya dengan ekspresi datar, alias seperti tidak tertarik.

"Emn... Mikey-kun, Draken-kun... kita akan kemana?" segera kedua pemuda alpha yang memiliki perbedaan tinggi badan yang kontras, menatap ke arah Takemichi yang sedang berkeringat deras. Terlalu takut dengan kedua pemuda ini!

Mikey menatap malas pada Takemichi, melihat ke arah Draken sebentar, dia mendekat ke arah pemuda berambut pirang keemasan yang berdiri dengan kakunya.

Mata Mikey yang bermanik hitam, tidak beriak sedikit pun. Mata yang sangat tenang dan dalam seperti danau yang sangat gelap, yang siapa saja bisa tenggelam karenanya dan sulit akan lepas dari pesona tersebut.

"Kita bersepeda." setelah dua kata selesai diucapkan, Mikey segera berbalik dan kembali memimpin jalannya.

Takemichi menganga dengan apa yang dikatakan oleh Mikey, seharusnya dia sudah tidak perlu untuk terkejut lagi saat si ketua Touman menerobos sekolahnya dengan seenaknya saat jam pelajaran masih berlangsung.

"Jangan diam saja, ayo!" Draken kembali melangkah mengikuti Mikey yang sudah berada cukup jauh dari mereka.

Dengan ketidak berdayaan, Takemichi mengikuti alpha top Touman yang berjalan dengan santai tanpa beban dimana pun mereka berada. Ingin sekali Takemichi menangis sekarang juga, namun tidak ada air mata yang akan muncul secara sukarela.

Akhirnya ketiganya menyisiri di sekitar area sungai, bersepeda dengan sangat tenang dan damai. Seperti apa yang mereka rasakan sekarang ini. Di sore hari yang sangat cerah dan hangat yang sangat nyaman, itu bisa membuat siapa saja terbuai akan sebuah kedamain yang semu.

"Mikey-kun?"

Mikey yang duduk di bagian belakang yang saat ini sedang dibonceng oleh Takemichi dengan sepeda. Sedikit menyenderkan punggungnya di belakang punggung Takemichi.

"Apa?" dengan tenang, Mikey bertanya.

Sedikit ragu untuk Takemichi bertanya, tapi rasa penasaran yang besar mengalahkan keraguan dirinya. Dengan percaya diri, Takemichi bertanya, "Kenapa Mikey-kun tertarik padaku?"

"Hmn?"

Hanya mendengar dehemannya saja, sudah membuat Takemichi kelabakan. Sampai-sampai sepeda yang sedang dia kayuh terguncang karena hilang fokus.

[BL] CRYBABY HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang