"Berpapasan"

2 0 0
                                    

Aku Muhammad Firdaus, bekerja di Moll Mini sebagai Ketua Pengawas di lantai satu.Banyak yang bilang aku diidolakan para kaum hawa, entahlah kenapa aku tak perduli,tapi jujur aku merasa tak suka ketika para wanita membicarakanku serta mengawasiku padahal aku yang jadi pengawas,malah aku yang di awasi.
Teman-temanku memanggilku Daus.

Udah gitu doang?

Iya  soalnya dia gak suka banyak bacott kayak lu

"Daus ini barangnya taruh di mana?"tanya Ali

"Di gudang aja"
"oiya udah jam makan siang nih"kata daus sambil melirik jam tangannya

"Aku udah tadi us"

"Oke la aku makan dulu,lanjutkan li"kata Daus sambil melangkah pergi,Ali memberi jempol ke daus sebelum pergi.
.
.

"Sepatunya bagus mau warna putih huhuhu,,,,makk mok satu"rengek Tri

"Beli aja,,"kataku

"Gak ada uang,,, beliin donk sahabatku yang baik-baik"tri memasang wajah penuh harapan

"Mir,liat pantofelnya bagus,"
"Iya,,iya bagus ada haknya juga feb"

Tri yang merasa di cuekin hanya melihat kedua sahabatnya sambil menghentak-hentakkn kedua kakinya sambil memajukan bibirnya.
Kedua sahabatnya hanya terkekeh geli melihat tingkah tri.
"Kesana yuk"kata febby sambil menunjuk ke arah pojokkan,ketika kami berjalan ke depan kami melewati pintu gudang, menurut ku itu gudang penyimpanan barang,karena dari tadi aku melihat pekerja di sini keluar masuk membawa barang.

Ketika aku akan melewati pintu itu,aku berpapasan dengan lelaki yang baru keluar dari gudang dan yang kulihat pertama adalah sepasang mata hitam yang indah,kakiku rasanya tidak bisa melangkah,hanya menyaksikan kepergian lelaki yang melihatku hanya sekilas dengan muka datarnya.

Entahlah pandangan ku masih melihat punggungnya yang makin menjauh,sontak lamunanku buyar ketika kedua sahabatku memanggilku,akupun langsung menghampiri mereka.

ketiga dirumah~

"Karannn laper cari makan yuk"
Rengek Amira berharap Karan mendagapinya
"Yok tapi mok makan pentol kuah yang di depan gang"

Kamipun makan malam di luar rumah,seperti biasa aku selalu di traktir sama Karan ixixi

"Besok kamu sekolah mir?"tanya Karan sambil menyesap makanannya
"Iya,,kenapa"Tanyaku menyelidiki
Karan"Tanya Jak"
~
~
Waktu sudah masuk jam shalat subuh,aku pun terbangun karena alaramku,setiap hari aku selalu buat alaram supaya bisa shalat tepat waktu, Karana aku tidak tinggal dengan orang tuaku jadi sedikit susah bangun,,,keluargaku di kampung,biasanya aku pulang dua Minggu sekali ke kampung.

Setelah shalat aku selalu berdoa untuk orang tuaku dan semua keluargaku,termasuk Abang dan adik-adikku,rindu suasana ketika kumpul dengan mereka,tapi sekarang bakalan susah,abangku kuliah di Pontianak,adekku Muhammad nurkholif Fathullah dia mondok di ponpes pakde ku di Kalimantan barat,dan sisa si bungsu Nani Nandini yang sekarang masih kelas 5 SD,masih bersama orangtuaku,jadi keluarga kami berkumpul pada hari raya saja.Itupun kadang adikku Kholif yang jarang pulang ke rumah kalau hari libur,dia lebih suka di pondok,entah la aku pun tidak tau,semau dia aja,ya walaupun aku kakak yang cuek tapi percayalah aku sangat peduli dengan dia dan juga keluargaku.
~

KRINGGG....,suara bel pertanda proses belajar mengajar telah usai,hehe gak tau mau pakay suara kayak mana lagi:)

Karna kegiatan praktek yang sangat rumit dan lelah,jadi kawan-kawan ku mengusulkan untuk ke moll supaya dinginkan otak yang sedang panas-panasnya,aku dan ketiga sahabat hanya mengiyakan,tidak semua kelas kami yang ikut,hanya beberapa saja ada 15an yang ikut,karna aku yang tidak ada kerjaan jadinya hanya ikutan saja.

SAKIT TAPI MANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang