11. Elemen Air.

67 4 7
                                    

Ikuto dan Jessica menerobos masuk ke dalam rumah kaca tersebut. Di dalam banyak sekali aura kekuatan dari para pencari mimpi, sayangnya kekuatan itu berbeda.

Kekuatan yang lebih kuat, bukan kekuatan menyerah menuju mimpi ataupun keberhasilan dalam mencapai mimpi.

Kekuatan itu semakin besar dan semakin lama semakin mendorong Ikuto dan Jessica ke arah pintu keluar dari rumah kaca tersebut. Jika mereka keluar berarti mereka kalah.

Jessica mengambil syal yang ada di leher Ikuto,"Pinjam,aku membutuhkannya untuk mengecoh."

"Caranya?" Jessica hanya tersenyum lalu ia memakai syal itu.

"Kita kecoh mereka. Kamu lari ke arah kiri, nih potongan syalnya. Aku ke arah kanan, sampai ketemu di tengah-tengah ruangan." Jessica segera menancap gas dan berlari.

Ikuto POV.

Tinggal beberapa meter lagi sampai pikirku, namun tidak semudah yang kubayangkan berlari melewati rumah kaca ini.

Dibelakang aku masih ada pusaran angin yang sangat kencang menuju dirinya. Aku segera mengibaskan pedangnya ke kaca. Angin itu pun musnah.

Aku berhenti sebentar. Setiap kali aku melangkah, selalu saja rutenya sama persis. Tapi pasti aku mengarah pada jalan yang benar.

***
Jessica POV.

Yaampun banyak banget kacanya... kenapa sih sulit banget keluar dari rumah kaca ini.

Namun tempat ini indah, tempat ini bisa memunculkan pantulan wajah kita. Dari sebanyak kaca ini kita bisa melihat banyak pantulan wajah kita.

Pantulan kaca bisa memantulkan berbeda-beda wajah. Dari sini aku juga bisa melihat bagaimana wajah munafikku dan baikku. Andai aku bisa berkaca terus.

***

Author POV.

Ikuto terlihat sudah sampai di sebuah pintu yang cukup besar. Pintu tersebut juga terbuat dari kaca. Kaca yang sangat indah.

Jessicapun juga sudah sampai di tempat Ikuto berada, wajahnya pucat sekali. Ketika Ikuto ingin memanggil Jessica, tubuh Jessica oleng dan #bruuk. Jessica jatuh ke lantai.

Ikuto berusaha membangunkan Jessica. "Kenapa kamu?"

"Nggak tau. Aku pusing sama pengeb muntah sekarang, tadi ada kekuatan yang aneh masuk ke dalam tubuh aku."

"Kamu tau kekuatan apa itu?"

"Warnanya biru dan bentuknya kayak duyung gitu."

Ikuto tertawa terbahak-bahak. "Mana ada duyung di dunia ini? Inikan bukan dunia anak kecil lagi."

"Aku beneran Ikuto!! Pas aku nyentuh kekuatan itu, tiba-tiba kekuatan itu masuk ke dalan tubuh aku."

Jessica melanjutkan perkataannya. "Dan pas kekuatan itu masuk, aku ngerasain kayaknya tubuh aku itu penuh dengan kekuatan."

"Elemen air."

"Hah? Elemen air, bukannya kita baru mau ngambil elemen itu di dalam pintu ini?" Tanya Jessica.

"Belum tentu,terkadang setiap elemen suka keliling sendiri dan menuju ke orang yang mempunyai mimpi tinggi yang termasuk keluarga kerajaan."

"Kerajaan Earthesia." Lanjut Ikuto.

Keluarga kerajaan Earthesia, kayaknya pernah denger.

"Kenapa kamu diem?" Tanya Ikuto.

"Kamu nggak curiga aku keluarga kerajaan?"

"Udahlah itu nggak penting, ayo kita masuk ke pintu ini."

Jessica dan Ikuto segera membuka pintu besar berlapis kaca itu. Ikuto seperti resah akan sesuatu ketika masuk ke dalam pintu ini.

Ketika mereka masuk, mereka berdua masuk ke dalam sebuah gelembung. Gelembung besar yang abadi.

Gelembung abadi adalah gelembung yang tidak bisa di pecahkan dengan kekuatan biasa. Hanya orang-orang yang memiliki elemen air,tanah,udara, dab langit yang bisa membukanya.

Dulu, ada yang pernah berhasil memecahkanya. Namun ada kabar angin bahwa orang yang memecahkan gelembung abadi itu menghilang.

Kabar mengatakan jika orang itu mati karena dikutuk telah memecahkan gelembung abadi tanpa barang-barang persyaratan.

"Ikuto gimana nih?" Tanya Jessica dan Ikuti tidak menjawabnya.

Penjaga apa yang harus kulakukan?

Maaf Sica, aku tidak mampu membantumu lagi.

Mengapa? Kamu kan penjagaku.

Maaf. Walaupun aku bisa, kamu dan Ikuto harus terkena hal yang tak bisa dibayangkan akibatnya.

Apa kamu....?-----

"Hai orang-orang tak punya mimpi, aku akan menghabisi kalian disini." Terdengar suara menakutkan yang berasal dari depan mata mereka.

###

Autumn Mixing With Coffee (on editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang