Happy reading♡
"YUHUUU, LUNA YANG CANTIK PULANGG...." Teriak Aluna melangkah kakinya melewati ruang keluarga.
"JANGAN TERIAK ALUNA INI BUKAN HUTAN!!" Sahut Anna dari arah dapur.
"MAMAH JUGA TERIAK" jawab Luna lalu duduk dimeja makan
"Apa kamu? mau nyalahin mamah?" ketus Anna yang masih sibuk berkutat dengan alat masaknya
"Iya deh.. mamah ga salah" ujar Aluna beranjak menuju ke kamarnya.
Aluna memasuki kamarnya dengan menghentak hentakkan kakinya kesal, sungguh hari ini moodnya benar benar hancur karena Gavian.
"Liat aja tuh muka tembok, bakalan gue bales nanti kalo ketemu!" gumam Aluna seraya menutup matanya perlahan lalu masuk kealam mimpi.
Tok tok tok
"Woy, dipanggil mamah makan malem" teriak Alva dari luar kamar adiknya. "iya bang... duluan aja, gue mau mandi dulu" sahut Luna dari dalam kamarnya.
Alva mendengus kesal meninggalkan kamar Luna, lalu menuju meja makan
☆☆☆
Setelah selesai melaksanakan ritual mandinya, Luna turun kebawah untuk makan malam. Luna mengambil duduk di samping Alva yang menatapnya kesal, "Lama banget si lo? Mandi apa ngitungin air hah?" ketus Alva
"Loh kok ngamok?" ucap Luna menatap Alva mengejek
"Aluna" tegur Zean memperingati
"Hehe.. bercanda pah" ujar Luna nyengir tak jelas
Suana meja makan terasa tenang, hanya dentingan sendok yang terdengar
"Aluna" panggil Zean memecah keheningan
Aluna mendongak di sela kegiatan mengunyahnya "iya pah?" sahut Aluna
"Papah mau bicara" ucap Zean serius
"Kenapa pah?" tanyanya
"Papah mau jodohin kamu sama anak temen papa"
Uhuk-uhuk-uhuk
"Pelan-pelan Luna" ujar Anna lembut seraya memberi segelas air pada Luna
Aluna terkejut mendengar ucapa Zean, apa tadi? dijodohkan? oh tidak! sungguh Aluna tidak ingin hal itu terjadi
"H-hah?ga bisa gitu dong pah, Luna baru aja masuk kuliah. Lagian kenapa ga bang Alva aja yang di jodohin" protes Aluna
Uhuk-uhuk-uhuk
Kini giliran Alva yang tersedak mendengar penuturan Aluna, ia meminum air digelasnya hingga tandas. "Heh! gue masih normal ya!" sinis Alva.
"Udah-udah jangan pada ribut" lerai Anna, ia menatap Aluna dengan penuh harapan "Jadi gimana Luna? kamu juga belum punya pacar kan?" tanya Anna.
"Lun~"
"Besok malam kita diundang makan malam di resto sama keluarga calon suami kamu, sekalian nentuin tanggal pernikahan kalian." Putus Zean memotong ucapan Aluna.
"Hah? secepat itu Pa? Lun~ahh udahlah terserah mama sama papa aja." ujar Luna seraya bangkit lalu pergi ke kamarnya.Alva yang melihat itu akhirnya angkat bicara "papa sama mama gimana si? harusnya dengerin Luna dulu dong! jangan ambil keputusan sendiri." Ucap Alva yang kemudian berlalu pergi.
☆☆☆
Sementara di lain tempat, tepatnya dikediamaaman Narendra suasana terasa sangat hening dan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
married with ketua BEM
ChickLitFollow sebelum baca (wajib) cover by:Pinterest Bagaimana jadinya jika seorang mahasiswi cantik dijodohkan dengan ketua BEM yang super duper dingin, jutek, irit bicara rapi tampan. Senang? Sedih? Takut? Bimbang? Aluna Zeanna Capella, seorang mahasisw...