April 20th, 2018

33 8 2
                                    

# 20-04-18

Hari demi hari telah berlalu. Hubungan Jungmo dan Gowon bukannya semakin mendekat, malah sedikit renggang. Gowon tidak tahu kenapa. Terakhir kali Gowon bisa menghabiskan waktu banyak dengan Jungmo adalah saat ia sakit waktu itu. Setelah hari itu, sudah sangat jarang. Gowon sempat berpikir, apakah ia melakukan kesalahan waktu itu? Seingatnya tidak. Waktu itu, setelah Jungmo menanyainya sedang ingin apa, Gowon menjawab ia ingin sate. Setelah itu, Jungmo tersenyum senang dan langsung membelikan sate ayam untuk Gowon di dekat kantor kecamatan yang letaknya tidak begitu jauh dari kediaman mereka. Bahkan kemudian Jungmo begitu bersemangat untuk menyuapi Gowon dan terus mengucapkan semoga Gowon cepat sembuh.

Setelah hari itu, Jungmo seakan menghilang. Butuh 3 hari untuk Gowon kembali pulih. Dan selama itu, Jungmo tidak pernah lagi muncul. Hanya Jaehee dan Sunghoon yang merawat Gowon setelah hari itu. Gowon sempat bertanya kepada Sunghoon mengenai Jungmo, namun yang ditanyai sepertinya juga tidak begitu banyak tahu. Jawabannya selalu sama, mungkin Jungmo sedang sibuk. Setelah Gowon pulih, masakannya untuk Jungmo sehari-hari hanya diantarkan oleh Sunghoon. Katanya itu perintah dari Jungmo sendiri. Uang untuk kebutuhan masakan juga hanya Jungmo titipkan pada Sunghoon. Tidak diberikan langsung seperti sebelum-sebelumnya.

Gowon selalu mencoba berpikiran positif. Jungmo pasti sedang sesibuk itu. Namun ketika berpikiran begitu, ia menjadi tertampar oleh kenyataan. Ia tidak memiliki hak atas Jungmo. Ada atau tidaknya Jungmo di dekatnya itu tentu adalah kehendak Jungmo seorang. Gowon baru mengenal pria itu kurang lebih 3 bulan, jadi apa yang diharapkan? Dan yang terpenting fakta bahwa pria itu adalah calon tunangan orang lain selalu menampar Gowon dengan  lebih keras.

Akan tetapi, Gowon tetaplah Gowon. Wanita itu selalu lupa diri bilamana menyangkut Jungmo. Bak kembali setelah menghilang ditelan bumi, pria itu seakan kembali datang menebus rasa rindu Gowon. Malam itu, seakan menjadi hari terindah bagi Gowon. Hanya sederhana sebetulnya, Jungmo mengatakan kalau ia akan mengantar jemputnya esok hari karena tahu Sunghoon  tidak akan masuk sekolah. Lantaran besok Sunghoon akan menemani Jaehee wisuda.

"Selamat pagi dari saya, Gowon." Aneh dan asing. Dua kata berinisial a tersebut yang menjadi penilaian Gowon kepada Jungmo setelah sekian lamanya. Padahal sebelum Gowon masuk dalam mobil, mereka sudah sempat mengobrol. Termasuk saat Jungmo membukakan pintu mobil kepada Gowon tadi.

"Ah? Haha, selamat pagi dari aku, Mogu."

"Sudah lama, ya?"

"Hm?"

"Sudah lama kita tidak berdua seperti ini."

"Ya kamu kemana aja sih, Mo? Sibuk banget ya?"

"Hehe maafkan saya ya, InsyaAllah setelah ini pasti saya akan banyak menghabiskan waktu lagi sama kamu lagi," ujar Jungmo sembari mengelus rambut Gowon. Iya benar, mengelus.

"Iya, Mo. Awas kalau ngilang-ngilang lagi."

"Hehe, tidak bakal kok Won. Oh iya nanti setelah pulang dari sekolah jadi belanja bulanan?" Semalam Gowon memang sempat menyinggung hal itu. Maksudnya, ia mengeluh kalau kebutuhan bulanannya sudah habis kepada Jungmo. Tetapi wanita itu sama sekali tidak berharap kalau Jungmo akan meresponnya, bahkan menanyakan ulang pada esoknya. Dulu Jungmo juga biasanya mengantarkan Gowon belanja, sebelum sosok Jungmo menghilang.

"Boleh. Di supermarket yang dekat pasar ya, Mo?" Di desa mereka memang terdapat beberapa supermarket termasuk alfamart dan indomaret. Akan tetapi kalau dibanding dengan mall-mall besar yang ada di kota Jungmo tentu sangat tidak seberapa.

"Baik, Won. Eung... Saya mau mohon maaf sama kamu ya sebelumnya." Gowon nampak terheran dengan apa yang diucapkan Jungmo. Terlebih saat tahu pria itu baru saja membaca pesan di handphone yang kalau kata Taeyoung tipe 'apel kroak' miliknya.

𝟙𝟚 ℳꪮᥒth᥉ [ 구정모 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang