# 23-12-18
Selama kurang lebih 1 bulan, Gowon dirawat di Rumah Sakit. Sepuluh harinya Gowon tak sadarkan diri atau koma. Jungmo yang melarikan Gowon ke rumah sakit. Beruntung sekali pria itu tidak terlambat.
Allah itu Maha Baik. Gowon sangat bersyukur karena Allah masih memberinya kesempatan satu kali lagi. Gowon seperti menyesali tindakannya yang gegabah waktu itu.
Setelah sadar sari koma, orang yang pertama kali ia dapati ialah ibunya dan Jaehee. Ibunya nampak menangis. Begitu pula dengan Jaehee. Gowon tidak langsung mengingat apa yang terjadi dengan dirinya waktu itu. Sehingga, ia masih perlu perawatan sampai sekitar satu bulan lamanya.
Ia sama sekali tidak melihat Jungmo setelah ia sadar. Padahal hampir semua orang menjenguknya. Bahkan Chaewon dan Yunseong pun turut menjenguknya. Akan tetapi mereka berdua seperti bungkam dan mereka juga menjenguknya hanya sebentar. Sementara yang lain tidak ada pula yang membicarakan pria itu. Gowon juga tidak menanyakannya.
Gowon merasa sangat bersalah kepada ibunya. Ibunya tersebut harus datang dari Blitar dan merawatnya selama beberapa hari di Rumah Sakit. Sebenarnya Sunghoon sudah melarang ibunya Gowon untuk datang ke sini karena masih ada dirinya dan teman-temannya yang lain yang mau bergantian menjaga Gowon. Namun sepertinya ibunya Gowon sedikit keras kepala dan memilih untuk datang dengan ditemani oleh Jay, anaknya Yerin. Padahal seharusnya ibunya Gowon tengah sibuk mempersiapkan pernikahan Dino akhir bulan nanti.
Hal itulah yang membuat Gowon bersemangat untuk segera sembuh. Gowon juga terus mengucapkan permohonan maaf kepada ibunya. Gowon juga berjanji untuk tidak mengulangi tindakan bodoh seperti itu lagi.
Beruntung Gowon bisa kembali hidup normal. Maksudnya, ia tidak mengalami efek yang buruk setelah sadar dari koma. Gowon patut banyak-banyak bersyukur kepada Allah.
Setelah memastikan Gowon sudah pulih total, Gowon pun meminta ibunya untuk segera pulang karena pernikahan Dino tinggal menghitung hari. Ibunya pun menurut. Ia juga tidak mewajibkan Gowon untuk datang pada saat pernikahan Dino. Gowon mengerti, selain untuk kesehatan raganya juga pasti demi kesehatan psikisnya. Pasti di sana banyak tetangganya yang membicarakannya karena mencoba bunuh diri dengan racun tikus dan menyayat tangannya dengan silet. Gowon pasti sudah dianggap gila. Sepintar-pintarnya keluarga Gowon menutupi, pasti berita itu sudah bocor kemana-mana. Saudara sendiripun sulit untuk dipercayai. Jangankan di sana, tetangga-tetangga Gowon di sini pun sudah banyak yang membicarakannya. Terbukti dengan beberapa pasang mata yang menatap Gowon aneh semenjak ia pulang dari rumah sakit. Dengan sekuat tenaga ia mencoba tidak peduli.
Beberapa hari setelah kepulangannya dari Rumah sakit dan kepulangan ibunya yang ditemani Jay ke Blitar, Gowon mencoba mencari tahu apa yang terjadi selama ini kepada Sunghoon. Lebih tepatnya apa yang terjadi pada Jungmo selama ia koma. Tindakan bodoh Gowon kala itu tentu tidak hanya karena Jungmo. Masalah hidup yang seperti datang bersamaan untuk menyerangnya juga menjadi penyebab. Gowon baru merasa bersalah pada Jungmo sekarang. Maksudnya setelah ia merenung beberapa lama, ia pun sadar kalau tindakannya pada Jungmo waktu itu juga keterlaluan. Gowon membiarkan kue ulang tahun yang Jungmo buat secara susah payah menjadi tak berguna serta membiarkan pria itu basah kuyup di tengah dinginnya hujan malam. Ya meskipun tetap saja luka akibat dibohongi Jungmo selama ini tetap membekas.
Awalnya Sunghoon tidak mau memberi tahu Gowon. Namun Gowon terus memaksa. Air mata penyesalan Gowon yang membuat Sunghoon tak kuasa.
Pada akhirnya Gowon mengetahui semuanya.
Tepat di hari ulang tahun Gowon waktu itu sebenarnya ada yang ingin Jungmo sampaikan kepadanya. Ternyata perjodohan Jungmo dan Chaewon resmi dibatalkan. Alasannya Chaewon sudah berani jujur kepada orang tuanya serta Jaemin juga sudah berani menemui orang tua Chaewon. Jaemin pun mengatakan kalau siap berhenti dari pekerjaannya sebagai penyanyi reggae dan sudah ada pekerjaan pengganti yang menanti. Orang tua Chaewon sempat terkejut saat tahu Jaemin ternyata adalah anak dari rekan kerjanya.
Lantas Jungmo juga sudah berani jujur kepada neneknya. Sebelumnya Jungmo pun telah membicarakan semua itu kepada orang tuanya. Orang tua Jungmo sangat mendukung keputusan Jungmo. Namun tidak dengan neneknya pada awalnya. Baru setelah beberapa waktu memikirkan, akhirnya neneknya turut menyetujui.
Jungmo ingin memberikan kabar gembira tersebut kepada Gowon dan ingin Gowon menjadi orang pertama yang mengetahui. Sehingga Jungmo belum bercerita kepada yang lainnya. Oleh karena itu, Jungmo mempersiapkan sebuah kejutan kecil-kecilan pada Gowon. Jungmo mempersiapkan kue ulang tahun untuk Gowon dari hasil jerih payahnya sendiri setelah berhari-hari belajar membuat kue tersebut. Jungmo pun memutuskan untuk datang ke rumah Gowon jam 12 tepat. Sebenarnya Jungmo sempat takut rencananya gagal kalau saja Gowon tidak terbangun. Namun feeling Jungmo mengatakan kalau Gowon tengah terbangun kala itu. Lantas yang terjadi justru di luar dugaannya. Gowon mencoba bunuh diri di hadapannya karena dirinya. Hampir setiap hari saat Gowon koma, Jungmo datang menjenguknya. Tapi hanya dari luar, tidak pernah berani masuk karena katanya Jungmo masih merasa sangat bersalah. Awalnya pun Jungmo tidak mau menceritakan semua ini pada Sunghoon kalau saja Sunghoon tidak memaksa. Sunghoon juga bercerita kalau Jungmo sempat meneteskan air mata waktu itu.
Kemudian kabar buruk menimpa keluarga Jungmo. Jungmo kehilangan neneknya tepat di hari kesepuluh Gowon koma. Jungmo seperti merasa kalau kepergian neneknya itu karena dirinya. Ditambah dengan rasa bersalahnya pada Gowon yang masih belum berkurang membuat Jungmo tampak acak-acakan sekembalinya dari pemakaman neneknya di Surabaya setelah beberapa hari. Sunghoon tidak lagi melihat Jungmo keluar rumah. Kebetulan Jungmo datang kembali bersama dengan ibunya. Sunghoon pum bertanya kepada ibu Jungmo mengenai kemanakah Jungmo dan ibunya menjawab kalau Jungmo banyak mengurung diri di dalam kamar dan banyak melamun. Saat tidur Jungmo sering melantur dan mengucapkan kata maaf untuk Neneknya dan Gowon. Ibu Jungmo ingin membawa anaknya ke psikiater, tapi Jungmo selalu menolak.
Gowon tidak bisa berkata apa-apa. Tangisannya jatuh. Kalau seperti ini, Gowon juga menjadi orang jahat untuk Jungmo.
Tanpa berpikir apa-apa lagi, Gowon meminta Sunghoon untuk membawanya ke rumah Jungmo. Gowon tampak sangat memaksa. Sehingga Sunghoon pun menuruti.
Sesampainya di sana, Gowon dan Sunghoon disambut oleh Ibu Jungmo. Saat melihat Gowon, Ibu Jungmo langsung memeluknya. Ibunya juga meminta maaf atas nama anaknya perkara apa yang selama ini telah diperbuat oleh Jungmo. Gowon menangis, lantas mengatakan kalau ia juga meminta maaf atas tindakannya.
Kemudian, Ibu Jungmo membawa Gowon ke belakang rumah tempat dimana Jungmo berada sekarang. Ibu Jungmo sempat bercerita kalau ia sedikit senang karena Jungmo sudah mau keluar dari kamar. Ya walaupun hanya di belakang rumah.
"Mogu," cicit Gowon dengan suara bergetar. Gowon sungguh tak kuasa melihat penampilan Jungmo yang acak-acakan. Rambutnya terutama.
Jungmo yang tadinya melamun, jadi menggerakkan kepalanya untuk menemukan sumber suara. Jungmo nampak terkejut lantaran mendapati sosok Gowon yang tengah berdiri di sana. Tepat ketika kedua mata mereka bertemu, Gowon berjalan mendekat ke arahnya dan menghambur ke pelukan Jungmo. Tangis Gowon semakin pecah ketika berhasil memeluk Jungmo yang langsung dibalas oleh sang pria.
"Gowon... Kamu... Kamu sudah sembuh?" Gowon menganggukkan kepalanya. "Maafkan saya... Maaafkan saya..."
Gowon melepaskan pelukannya. "Aku yang harusnya minta maaf, Mo. Aku sudah tau semuanya dari Sunghoon."
"Tapi... Tapi saya yang membuat kamu mencoba bunuh diri."
"Enggak Mogu. Itu bukan karena kamu sepenuhnya. Berbagai masalah datang akhir-akhir itu sehingga membuat pikiranku nggak bisa jernih."
Jungmo terdiam, kemudian Gowon melanjutkan ucapannya.
"Manusia itu tempatnya salah, Mo. Seharusnya aku sadar hal ini dari awal. Allah sendiri juga Maha Pemaaf. Aku sudah memaafkan kesalahan kamu. Kini, ganti aku yang minta maaf ke kamu."
"Kamu tidak salah apa-apa Won."
"Enggak Mo, aku sudah banyak berbuat salah."
Sekarang Jungmo yang maju dan memeluk Gowon dengan erat. Pria itu juga mengelus rambut Gowon dengan lembut. Gowon semakin terisak.
"Saya cinta kamu, Won. Dua belas bulan sejak pertemuan pertama kita, perasaan saya akan tetap sama. Tidak, justru semakin bertambah."
"Aku juga cinta kamu, Mogu."
----
—end.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟙𝟚 ℳꪮᥒth᥉ [ 구정모 ]
Fiksi Penggemar𝘦𝘯.𝘸𝘪𝘬𝘪𝘱𝘦𝘥𝘪𝘢.𝘤𝘰𝘮 - 𝘈 𝘮𝘰𝘯𝘵𝘩 𝘪𝘴 𝘢 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘰𝘧 𝘵𝘪𝘮𝘦, 𝘶𝘴𝘦𝘥 𝘸𝘪𝘵𝘩 𝘤𝘢𝘭𝘦𝘯𝘥𝘢𝘳𝘴, 𝘵𝘩𝘢𝘵 𝘪𝘴 𝘢𝘱𝘱𝘳𝘰𝘹𝘪𝘮𝘢𝘵𝘦𝘭𝘺 𝘢𝘴 𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘢𝘴 𝘢 𝘯𝘢𝘵𝘶𝘳𝘢𝘭 𝘰𝘳𝘣𝘪𝘵𝘢𝘭 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘰𝘥 𝘰𝘧 𝘵𝘩𝘦 𝘔𝘰𝘰𝘯; 𝘵𝘩...