Kavin Always Win (F4)

555 47 2
                                    

Kavin mendengus kesal karena sejak tadi Thyme terus-terusan mengekorinya. Padahal biasanya Thyme akan pulang sendiri atau bersama Ren.

"Thyme !! Ngapain sih ikutin aku terus ?!" tanya Kavin sambil berdecak.

"Emang mau kemana sih, ko Thyme ga di ajak." jawab Thyme dengan wajah sedih yang di buat-buat.

"Gausah lebay, udah ahh sana Jangan ikutin aku terus ..!"

"Iya-iya engga tapi Thyme anter pulang ya, kan supir kamu belum dateng .. " ajak Thyme.

"Emang kamu naik apa pulangnya ?" tanya Kavin.

"Aku bawa motor, ga bawa mobil. Gapapa kan ?"

Kavin berfikir sejenak. "Yaudah, anter aja jangan mampir !!"

Thyme mengangguk. "Oke bos ,," lalu keduanya segera pergi.






-----



Sementara itu di Frozen Kafe, Davika dan Kimberley sudah berada di sana terlebih dahulu.

"Kim, Kavin mana tumben belum Dateng ?" tanya Davika sambil menikmati segelas teh hijau.

"Tadi bilang kalo si Thyme ngikuitn terus, jadi mau ga mau ya si Kavin di anterin pulang dulu sama Thyme. " jawab Kimberley.

"Ya Tuhan ada-ada aja ya mereka,, "

"Oh iya Kim, aku mau tanya usul aku yang waktu itu gimana ?" tanya Davika.

"Aku setuju banget Vik, mereka berdua udah kenal dari kecil banget. Di Pisahin ga bakalan bisa udah kaya perangko sama lem, tapi anehnya kenapa ga jadian aja gitu loh .."

Davika tersenyum kecil mendengar penuturan sahabatnya itu.

"Aku juga kadang heran Kim sama mereka berdua, tapi dari Thyme sendiri dia ga mau pacaran tapi maunya langsung nikah ,," jelas Davika

"Oalah Kavin juga sama, dia ga mau pacaran ribet katanya. Mau gangguin Thyme aja lebih seru .." uacap Kimberley dan keduanya kemudian tertawa bersama.

Namun saat mereka tengah asyik berbincang-bincang, seorang gadis menghampirinya.

"Permisi Tante .. " sapa gadis tersebut.

Davika dan Kimberley yang sedang asik mengobrol menghentikannya sejenak.

"Siapa kamu ?" tanya Davika dingin.

Memang seperti itu sama seperti Thyme.

"Mmmm perkenalkan tante saya Gorya teman sekelas Thyme .." ternyata Gorya.

Gorya menyodorkan tangannya untuk bersalaman, namun Davika sama sekali tidak memperdulikannya. Gorya pun akhirnya menarik kembali tangannya.

"Ada perlu apa dengan saya ?" sejujurnya Davika tidak ingin meladeni anak ini karena Davika bukan type orang yang mau meladeni orang asing. Namun kali ini perasaannya mengatakan ia harus meladeninya terlebih dahulu.

Kimberley yang berada di seberang Davika hanya menatap malas gadis itu, bisa-bisanya ada gadis yang tidak ia ketahui menghampiri mereka berdua. Tidak sopan sekali .!

"Anu tante, ini soal Thyme .. " katanya agak gugup.

"Thyme, kenapa dengan anak saya?"

Gorya meneguk ludahnya kasar, jujur ia takut tapi ia tetap harus mencoba. Siapa tau mamihnya Thyme akan berpihak kepadanya.

"Thyme dihasut sama Kavin Tante .." mendengar ucapan Gorya Kimberley menolehkan kepalanya dengan cepat.

"Apa maksud kamu!?" tanyanya dengan nada kesal.

One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang