Bad Dream (F4)

689 69 1
                                    

Sesampainya di rumah Thyme, Kavin segera bergegas masuk ke dalam kamarmya.

Dan benar kata MJ tadi, Thyme terlihat sangat aneh.

"Ren, MJ kok bisa sih si Thyme jadi gini ?" tanya Kavin lalu ikut bergabung duduk bersama Ren dan MJ.

"Ya gue juga gatau, tadi niatnya gue sama MJ ngajakin nongkrong mumpung libur eh tau-taunya pas gue masuk kamar si Thyme udah begini modelannya. " jelas Ren.

Thyme duduk dengan tatapan kosong dan juga wajah yang agak pucat, itu membuat Kavin, Ren dan MJ khawatir. Karena tidak biasanya Thyme berperilaku seperti ini.

"Yaudah gue coba tanyain deh, kalian di sini aja jangan kemana-mana .." Ren dan MJ mengangguk.

Lalu dengan perlahan Kavin menghampiri Thyme yang masih diam seribu bahasa.

"Thyme .. " panggil Kavin pelan.

Dan ajaibnya Thyme langsung merespon panggilan Kavin.

"Kavin ,," ketiganya menghela nafas lega, sebab Thyme sudah bisa merespon walaupun hanya Kavin yang di dengar.

"Kamu kenapa ?" tanya Kavin lagi. MJ dan Ren agak terkejut karena mendengar nada bicara Kavin yang melembut.

"Kavin ,, " panggil Thyme lagi, kali ini ia bawa tangannya untuk mengusap lembut pipi Kavin.

"Iya Thyme, Kavin di sini kenapa ?" demi Dewa Ren dan MJ kembali di buat kaget. Bisa-bisanya Kavin berucap lembut seperti itu.

Ren dan MJ bertukar pandangan, antara bingung, kaget dan juga ahhh syudahlah.

"Kavin ,, aku -- aku takut .. " lirihnya. Kavin tidak langsung menjawab, ia raih tangan Thyme yang berada di pipinya untuk di genggam.

"Thyme takut kenapa? Cerita sama Kavin ,,"

"Thyme -- Thyme mimpi ,," Kavin masih diam ia biarkan Thyme melanjutkan ucapannya terlebih dahulu.

"Thyme mimpi Kavin, Ren sama MJ ninggalin Thyme ,," ucap Thyme dengan wajah sedih.

Ada rasa takut yang begitu dalam dari raut wajahnya, Kavin menoleh ke samping dimana Ren dan MJ berada.

Sementara Ren dan MJ hanya mengangkat bahu tidak tahu.

"Kenapa bisa mimipi kaya gitu?"

Thyme menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan.

"Gatau, tiba-tiba mimpi kaya gitu ,,"

Kavin tersenyum lembut mendengar ucapan Thyme, ia usap pelan wajah Thyme dengan penuh kelembutan.

"Thyme dengerin Kavin yaa ,," thyme mengangguk.

"Kavin, Ren sama MJ ga bakalan ninggalin Thyme ,,"

"Senakal apapun Thyme, senyebelin apapun Thyme, sekeras kepala apapun Thyme kita bertiga bakalan terus sama-sama ,,"

"Jadi ,, Thyme jangan takut yaaa. Kavin selalu ada buat Thyme ,,"

Entah kenapa suasana di kamar Thyme tiba-tiba menjadi lebih gloomy, Ren dan MJ hampir saja menitikkan air mata Karena melihat Kavin yang berubah menjadi lembut, biasanya selalu ngegas dan nyebelin.

Kavin membawa Thyme dalam rengkuhannya, ia begitu menyayangi sahabatnya itu, entah kenapa rasanya begitu sakit saat melihat orang yang selalu menjadi prioritasnya ketakutan seperti ini.

"Udah yaa Thyme istirahat lagi, Kavin, Ren sama MJ mau buatin makan dulu ok, "

Thyme mengangguk dalam pelukan Kavin, lalu ia melepaskan dengan perlahan pelukan itu.

"Jangan lama-lama .."

Kavin terkekeh "Iya engga kok, yaudah tunggu di sini aja yaa .." thyme hanya mengangguk.

"Ren MJ bantuin gue bikin bubur,,"

"Kavin si menyebalkan telah kembali sob ,," ucap Ren saat Kavin sudah duluan keluar dari kamar Thyme.

One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang