Chapter 5💅🏼

366 10 5
                                    

Assalamu'alaikum, hallo!

Seneng nggak author update hari ini?

Jangan lupa budayakan vote dan comment, biar author semangat lanjutin cerita nya 🧚‍♀️

HAPPY READING!!

HAPPY READING!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


05. Siapa gadis itu

"yaudah deh coba aja dulu, kalo berhasil ya alhamdulillah kalo gagal ya tinggal nangis."



" Iihh.. Lama tau ga! Kaki Syella pegel tau, nunggu Al! " dumel seorang gadis imut dengan ciri khas rambut kepang dua nya yang memberikan kesan imut, bernama syella.

" Sudah ku bilang jangan menyebutku Al!"gertak nya, ia melotot tajam masih mendekap tubuh mungil gadisnya kedalam pelukan hangat.

Syella menunduk takut saat mendapati sikap kenzo yang terbilang kasar terhadap siapa pun terkecuali gadis manja nan polos itu. Apa yang tidak ia punya sampai kenzo memilih dia yang bukan apa apa nya.

"Syella cantik dari dia, kenapa kenzo pilih nya dia! "batin Syella sebal.

"Bahkan Syella bisa suruh papih buat jauhin dia dari kenzo! "sambungnya dalam hati. Ada rasa tak suka saat miliknya dekat dengan orang lain.

"Kenza sayang, udah yah kasihan kenzo ga bisa ketemu opah nya."bujuk wendy lembut, sembari mengelus kepala syella. Gadis yang berada di samping nya, wendy selaku ibu nya kenzo.

"Ck, ganggu!" gumam kenzo tak suka.

"Dadah kenza!" ucap syella tersenyum puas, melangkah mendekati pria dingin tersebut.

Kenzo menepis kasar tangan mungil syella dari lengan nya. Beralih menatap gadisnya tersenyum, tepatnya senyuman menenangkan.













Bel baru saja berbunyi, menandakan waktu nya pembelajaran usai. Gadis berambut panjang tampak melangkah menuju gerbang tanpa membawa apa - apa.

"Astagfirullah, tas gue lupa dikelas! " ucap kenza menepuk jidat nya keras.

Tiba-tiba sebuah teriakan membuat gadis, yang tengah melamun itu tersadar. Ia mendongak lantas menunjukan cengiran andalan miliknya.

" LO BOLOS!? "

Jeng..

Jeng..

Mak Luna lewat.

Luna melotot tajam, tampak melangkah kearah kenza yang tengah berada di dekat kawasan gerbang. Tangan nya memegang tas hitam milik kenza, sebagai alat sandera.

"Alhamdulillah, ketemu juga anak nya bu. Makanya kalo arisan ingat - ingat letak anak nya bu, jangan mikirin uang merah kan jadi ruwet! " ucap Arsyad alay.

posesif boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang