[Chapter 3] Kencan terlarang.

277 44 22
                                    

"Maaf, Kak Beomgyu udah nunggu lama ya?"

"Eh? Enggak kok tenang aja, silahkan duduk"

Minggu pagi di sebuah Cafe.

Eunbin bersama Beomgyu menepati janji mereka, bersama menikmati hidangan manis diselingi canda gurauan sekali lewat.

Eunbin sedikit terkesima didalam pandangan, melihat si pemuda yang lebih tua setahun menggunakan kaos lengan pendek berwarna hitam.

Getaran hatinya meraba, melihat Beomgyu lebih tampan dan berkarisma dari yang sebelumnya hingga semakin lama degup jantung berdebar kencang mengikuti tempo asmara.

"Bin, pertanyaan yang aku tanyain minggu lalu itu... udah bisa dijawab?"

Beomgyu sesaat bertanya dengan kepala yang sedikit dimiringkan, suara khasnya membuat si gadis tersipu dengan sendirinya.

"H-h-hah? Pertanyaan yang mana, Kak?" Eunbin celingukan, menggaruk sebelah pelipisnya yang tidak gatal, sesaat kemudian Beomgyu kembali berkata.

"Kamu mau gak jadi pacarku?" Tanyanya, seakan membangun suasana canggung diantara mereka.

"Eum... Eunbin..."

Ngiiiiiiing

Eunbin reflek membalikan punggungnya, melihat kebelakang ketika ucapannya seketika terhenti akan suara penyayat telinga.

Ada seorang pemuda tinggi didepan Cafe yang diperhatikan banyak orang, lantaran sikapnya yang baru saja meniup peluit tanpa berbicara.

"Aduuuh Kakak sialan!" Eunbin berdecak lagi menggerutu dalam benak, melirik ke arah Beomgyu sekilas yang kebingungan kemudian berkata.

"K-Kak Beomgyu, aku samperin orang itu dulu ya?"

"Ngapain? Kamu kenal dia?"

Eunbin termenung beberapa saat, menimang jawaban kemudian ia berucap.

"Enggak kok, aku gak kenal. Kayaknya dia emang gila deh jadi harus di usir hahaha" tawa penuh kebohongan yang terdalih membuat Beomgyu seketika terheran heran.

"Eh tapi--" Beomgyu menatap Eunbin yang mulai beranjak dari duduknya, masih kebingungan.

"Pergi dulu ya Kak"

Eunbin lebih dahulu pergi membawa tasnya sebelum Beomgyu selesai bicara.

Ia berjalan cepat mendekati Soobin yang tersenyum kepadanya, lekas gadis itu menarik paksa lengan sang Kakak kencang.

"Aduh Kak ngapain sih kesini? Udah Eunbin bilang gak usah di jemput! Eunbin bisa pulang sendiri"

Eunbin baru membentak Soobin ketika sudah di samping Cafe, memastikan jika Beomgyu tak melihatnya.

Bagaimanapun ia tetap harus selalu waspada, menyembunyikan identitas sebagai seorang adik dari Kakak yang tuli.

Malu, Eunbin benar benar malu jika Beomgyu sebagai orang yang ia sukai tau kalau ia memiliki Kakak yang tidak sempurna.

Gerutu Eunbin yang pasti tak dapat didengar membuat Soobin mengerutkan alisnya sesaat, ia mengambil buku kecil yang menggantung didadanya.

Ia menulis dengan cepat lalu ditunjukan kepada sang Adik.

Kakak disuruh Mamah sama Papah untuk jemput Ade, katanya gak boleh pulang lewat jam 10.00 jadi Kakak nyamperin Ade kesini.

Kertas yang baru saja Soobin sobek direnggut paksa secara langsung oleh Eunbin.

Gadis itu menghela nafas kasar, membuang kertas itu dengan emosi yang semakin membesar.

"Kak! Eunbin udah gede, jadi gak usah dijemput"

IMPERFECT BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang