"Iya, jadi gitu. Gua di jodohin sama Kak Yeonjun"
Eunbin menggigit selembar roti selai coklat yang baru saja ia beli, menilik kedua pemuda sebaya selama mulutnya sibuk melumat roti.
"Tapi, kan emak lu udah bilang kalau lu boleh kuliah setelah kawin. Jadi apa yang lu permasalahin?" Hueningkai ikut bertanya.
Pemuda yang terjuluki sebagai pria klasik itu masih sibuk membenarkan radio yang ia bawa untuk menyalakan lagu kesukaan mereka saat bermain sepatu roda.
Sudah biasa.
"Gua gak mau nikah dulu walaupun ujung ujungnya boleh kuliah" Eunbin melemparkan pandangan lagi saat rotinya telah habis, beranjak berdiri untuk melanjutkan aksi.
"Kalau maksud Orangtua lu baik kayak tadi sih gua dukung emak lu, karena emang lu itu orangnya masih kek bocil" Taehyun ikut berkomentar sembari memasangkan sepatu rodanya kembali pada kaki.
"Ah bacot lu berdua, bikin gua gak mood aja" Eunbin berucap sebelum akhirnya menjauhi kedua temannya yang masih terduduk.
Membiarkan tubuhnya berselancar dengan roda sepatu yang berputar, mengelilingi lapangan dengan terpaan angin menyejukan sebagai bonusnya.
Ini hobi yang Eunbin dan kedua sahabatnya sukai saat mereka berteman dekat di SMA.
Setiap akhir pekan disore hari mereka bertiga pergi ketempat ramai nan luas ini untuk menghempaskan kelelahan.
Saling bercerita satu sama lain dan membuang keluh kesah.
Sepatu roda yang digemari ketiganya sudah menjadi ciri khas tersendiri untuk menjadi alat pelampiasan agar kegundahan hati tenang kembali.
"BILANG AJA LU TAKUT BEOMGYU CEMBURU"
Hueningkai berteriak saat Eunbin berada jauh di ujung lapangan, masih dengan sapatu roda yang membawanya bergeser lembut.
Radio yang kini sudah baik kembali bersuara dengan normal, membuat setengah bagian lapangan ini berisik akan suara musiknya.
Tenang saja, semua orang dilapangan ini sudah terbiasa dengan ramainya suara musik di radio yang Hueningkai bawa, jadi tak akan ada yang terganggu.
"Lu bisa diem gak si goblok? Lu kira gua gak denger apa?"
Eunbin menjawab sewaktu dirinya selesai mengitari lapangan, kembali terduduk secara perlahan agar tak jatuh diantara dua temannya.
"Tuh, kan marah. Berarti bener ya? Lu sama Beomgyu ada hubungan istimewa?" Hueningkai.
"Lu bisa sopan dikit gak sih? Dia lebih tua jadi panggil Kak Beomgyu" Eunbin.
"Ya elah cuma setahun, ya gak Hyun?" Hueningkai.
"Yoi" Taehyun.
"Anjir, kalian kalau males dengerin curhatan gua mending pulang sana!" Eunbin.
"Sssst! Lu jangan ngomong kasar, ini di tempat umum" Taehyun menaikan ujung dagunya sarkas saat Eunbin yang berwajah mendung selalu mengeluarkan kalimat tidak sopan.
Kini hal yang membuat Eunbin selalu penat bertambah, yang mulanya hanya satu perkara, tentang Kakaknya yang selalu menjadi beban.
Kini menjadi bertambah lagi saat Irene dan Chanyeol mulai menyocokinya dengan Yeonjun.
Perjodohan Eunbin dimulai sejak gadis tomboy itu semakin akrab dengan Yeonjun.
Tentu keakraban keduanya disebabkan karena keluarga keduanya sangat dekat, sudah seperti saudara meski tidak ada satu alir keturunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECT BROTHER
Fanfic[Ministory] [Selesai] Hal yang sulit diterima oleh Eunbin ada dua perkara. Kakaknya yang tuli dan perjodohan paksa. Note : Bukan cerita bxb. @eunbin_c Semi baku. {Lokal} [Brother series] [Yeonjun >< Eunbin] Start : 11 Agustus 2021 Finish : 8 Oktober...