........Seperti biasa waktu istirahat adalah surga bagi anak anak sekolah di mana waktu dengan durasi 30 menit digunakan untuk mengisi perut atau melakukan aksi, tapi berbeda dengan gadis culun berambut cokelat yang kini sedang tenggelam dalam buku buku milik Kirana,
Kriukkk
Kriukkk
Perut gadis itu sedari tadi bergemuruh meminta untuk di isi namun gadis itu tidak sadar sadar juga Mala semakin pokus pada buku buku yang bertumpuk di depannya,
Kriuukkkk
Kriuukkkk
"Ya ampun mir.... perut Lo berisik banget anj*, ganggu tau gak," umpat Bayu yang sedang telungkup di meja bersebelahan dengan Amira, wajahnya menunjukkan kekesalan,
"Apa" jawab gadis itu Tampa melihat lawan bicaranya, melihat reaksi Amira yang santai membuat Bayu menarik nafas pelan
"Lo gak kasihan apa sama perut Lo itu, dari tadi demo minta di isi" saran Bayu agar Amira segera pergi,
"Oh gue bawah bekal sendiri, makannya nanti saja, pelajaran terakhir kita kan kosong, oh ya tanks ya udah perhatian" bayu mengumpat sendiri setelah mendengar jawaban acu dari Amira si kuncir dua,
"Heh, Maemunah, jangan GR-yah gue gak lagi perhatian sama Lo, tapi gue terganggu dengan kehadiran Lo di samping gue, dengan perut yang berbunyi nyaring," Amira melirik sekilas keara ATM berjalan itu, menghitung hitung berapa banyak kekayaan yang di miliki untuk melindungi nya dari suara suara ter kecil sekalipun, sayang sekali kaya tapi tidak sehat, ah bukan lebih tepatnya tidak normal pikir Amira dengan semirik anehnya,
"Apa liat liat, keluar sana... muka lu yang di bawa standar merusak pemandangan" ejek Bayu tampa merasa bersalah sedikitpun,
"Memang apa yang salah dengan muka gue, kalau gak suka copot saja matamu, kenapa harus repot menjadi tukang kritik," seketika wajah Bayu memerah menahan Amara, membuka botol minum dan
Byurrrr
"Bayuuuuu" teriak Amira saat pria arogan itu menyirami kepala beserta buku buku yang susa paya dia kerjakan.
"Itu akibatnya kalau belagu, udah miskin belagu lagi, rasain tu" Amira tidak membalas, bersuara pun tidak pandang nya hanya mengara pada buku buku yang basa, kali ini dia akan habis di tangan Kirana gara gara Bayu,
Sedangkan sang pelaku kembali menelungkup kan kepalanya di meja Tampa merasa bersalah sedikitpun,
"Amira pekerjaan gue udah selesai kan" ucap Kirana yang tiba-tiba muncul di balik pintu dengan seorang laki laki tampan berkulit putih.
"Bule eiii" ucap gadis itu sambil bertepuk tangan, sebenarnya sebagai alibi mengalihkan perhatian Kirana dari buku bukunya.
"Kampungan, mana bukunya gue mau lihat" bentak karina, melihat Amira tidak ada respon gadis dengan gelar princess school itu berinisiatif memeriksa sendiri buku latihannya,
"Kok basah , lu gimana si kok buku gue sampai basah begini," tatapan Kirana semakin horor menyuruh pria yang bersamanya tadi untuk keluar menuggunya di parkiran saja,
"Kirana gue minta maaf, airnya gak sengaja tertumpah" Amira menunduk tidak berani menatap lawan bicaranya, dan menanti nanti apa yg akan Kirana lakukan terakhir kalinya dia di siram air got yang bau, apa mungkin kali ini lebih parah.
"Minta maaf kata Lo, dengan lo minta maaf buku gue bisa kembali seperti semula....gak kan, sekarang Lo ikut gue" Karina menarik paksa tangan Amira, membawanya melewati beberapa lorong dan menuruni tangga menggunakan eskalator,

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Amira
Random.. Amira gadis culung yg humoris dan lucu, bersekolah di internasional school dengan bantuan beasiswa hari harinya di sekolah adalah babu bagi Karina anak populer dengan gelar princess school, Tak peduli hari harinya yang menyedihkan, yang dia mau...