Bel pulang sekolah berbunyi dan semua siswa/i langsung berhamburan diri keluar dari kelas. Arja sedang bermain basket bersama teman-temannya kali ini ia lebih semangat bahkan semua teman-temannya yang ikut bermain ia kalahkan
Ben, Jio, dan Dakya terkapar di pinggir apa ngan sedangkan Arja masih saja sibuk bermain basket. Ben mengambil sebotol minum dari tas Arja lalu ia pun berjalan kearah Arja
"Minum dulu nih!" Ben menyodorkan minumannya itu pada Arja
Arja berhenti main dan ia langsung menyambar botol itu dari tangan ben dan langsung meneguknya ia juga meembasahi sekujur kepalanya dengan air itu lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya membuat cipratan air dari kepala Arja mengenai wajah Ben
"Setan lu ja!" Ben mengelap wajahnya yang kena cipratan air itu
"Sok ber-damage njir"
Arja tak memedulikan ucapan dari ben itu ia malah berjalan menuju tasnya dan mengambil handuk kecil yang memang selalu ia sediakan didalam tasnya lalu ia pun mengeringkan rambutnya dengan handuk itu
"Awas lu panu-an" komentar ben lagi
"Apa peduli gw wlee"
Arja telah mengeringkan rambutnya dan telah memasukkan handuk kecil itu kembali kedalam tasnya. Ia pun berdiri lalu menggantungkan tasnya di bahu kanannya
"Balik yuk!" ajaknya tak lama Ben, jio, dan dakya bangkit dari duduk mereka
"Yuk"
Mereka berempat mulai berjalan melangkah keluar dari lapangan. Namun Arja tiba-tiba teringat sesuatu ia pun merogoh seluruh saku yang berada di celananya dan juga bajunya ia juga mengecek tasnya namun benda yang i acara itu tidak ada
"Woy!" seru Arja pada ketiga temannya yang sudah berjalan lebih dulu dari dirinya
Mereka bertiga kompak menoleh"kenapa?" tanya Jio
"Hape gw ketinggalan kalian duluan aja jangan nungguin gw"
"Oh yaudah kita duluan ya"
"Mmm"
"Hati-hati lo ja" ucap dakya
"Tenang aja bos!"
Mereka bertiga melanjutkan langkahnya lagi sedangkan Arja harus kembali ke kelas karna menurutnya ponselnya itu ketinggalan di kolong mejanya
Sesampainya dikelas ia langsung memeriksa kolong mejanya dan dapat. Ia segera memasukkan ponsel itu kedalam saku celana sekolahnya lalu ia pun berlalu dari tempat itu menuju parkiran
Arja menaiki motornya namun baru saja ia ingin memakai helmnya tiba-tiba pak ujang sang satpam sekolah datang menghampirinya
"Ada apa pak?"
"Mmm ini ja daritadi bapak ngeliat cewek di halte sekolah itu" ucapnya
"Kayaknya itu anak sekolah kita deh. Kalo iya tolong kamu anterin dia pulang ya" lanjutnya
Arja menganggukkan kepalanya "iya Pak ntar coba saya liat dulu ya"
"Iya nak"
"Yaudah kalo gitu saya pergi dulu ya pak"
"Iya hati-hati ja" Arja mengangguk lalu ia pun memakai helmnya dan menyalakan mesin motornya dan berlalu pergi
⭐⭐⭐
Sudah sejam lebih nata menunggu angkot yang lewat namun jalanan itu sepi tak ada satu angkutan umum pun yang. Dan kini ponselnya mati membuat ia tambah kesal saja. Ia memegangi perutnya yang tiba-tiba berbunyi jam ditangannyamenunjukkan jam dua siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Girl (On Going)
أدب المراهقينBagaimana jadinya kalau seorang cowok yang terkenal berhati di gin bisa diluluhkan hanya dengan seorang cewek pintar dan tak terlalu cantik dan tak pernah pedulo dengan omongan orang yang berada di sekitarnya? Tapi kisah itu benar-benar terjadi.Seo...