Pagi ini nata dan abangnya sedang sarapan bersama. Ibunya sudah pergi duluan jadi ia jarang sarapan bersama kedua putra putrinya.
"Gimana enak ga masakan abang?"Tanya vano dan hanya dibalas dengan anggukkan dari nata.
Menurut nata vano adalah abang yang baik sewaktu-waktu ia bisa menjadi ayah dan ibu sekaligus walaupun jadwalnya sangat padat. Ketika hari liburpun vano pasti akan berada dirumahnya dan seluruh waktunya itu hanya di habiskan bersama nata.
Dan pagi ini ia memasak nasi goreng untuk adik kesayangannya itu. Selain bisa menjelma menjadi ibu sekaligus ayah vano juga bisa menjelma menjadi seorang koki restoran. Dan itulah vano abang yang selalu menjadi tempat bersandar selama ini.
Nata telah menghabiskan sarapannya iapun lalu pergi ketempat mencuci piring dan mencucinya namun baru saja ia ingin mencuci piring itu tiba-tiba vano mencegat tangannya itu.
"Biar abang aja yang cuci mendingan lo jalan sekolah aja dulu"
"Bang tapi..."
"Ta ini udah jam berapa ayo cepetan"
"Yaudah deh gw pergi dulu ya bang"
"Iya hati-hati"
Natapun kembali ke meja makannya lalu mengambil tasnya setelah itu ia mengambil sepatunya dan memakainya di sofa ruang tamu lalu iapun pergi meninggalkan rumah itu.
☆☆☆
Arja sudah rapih dengan seragam sekolahnya yang dilapisi jaket hitam kesayangannya ia pun mengambil tas dan juga kunci motornya lalu turun ke bawah.
"Pagi semua" sapa arja lalu ia pun duduk di kursi samping adiknya.
"Selamat pagi juga anak bunda yang nyebelin" sahut bunda.
"Kok bunda ngomongnya gitu"
"Abis kamunya nyebelin sih" bunda pun meletakkan segelas susu di depan arja ia juga meletakkan piring yang berisi roti selai di hadapan arja.
"Ayo dimakan ja" arjapun mulai menyantap roti itu.
Namun tiba-tiba saja kakaknya Reno Bagas putra datang menghampiri mereka dengan setelan jas yang memang biasa ia pakai. Iapun duduk didepan arja.
"Pagi nda" sapa reno
"Pagi sayang nih makan dulu sarapannya" bunda meletakkan piring dan segelas susu di hadapan reno.
"Oke" reno mulai menyantap sarapannya itu.
"Wah anak-anak ayah udah sarapan aja nih" ucap seseorang dari belakang dan ternyata itu adalah ayah arja Varlihan bagas.
Lihan duduk di tempatnya seperti biasa lalu bundanya catlyn areksa meletakkan piring roti dan segelas teh manis hangat. Lihan mulai menyeruput tehnya dan juga rotinya.
"Lusa ayah sama bang reno mau pergi keluar negri" lihan mulai membuka suara
"Yaaa paling hari minggu kita balik" tak ada yang merespon ucapan ayah mereka itu.
"Arja, vian kalian harus jaga bunda. Jangan lama-lama kalo ninggalin rumah. Ngerti gak? " Arja dan adiknya Alvian bagas hanya membalasnya dengan deheman dan anggukkan kepala.
"Boleh main sama temen tapi kalo pulang jangan malem-malem. " lanjutnya
"Dan yang terpenting kalian harus menghemat pengeluaran kalian" sontak Arja dan vian yang mendengar perkataan ayahnya barusan sangat terkejut hingga Arja tersedak ia buru-buru meminum susunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Girl (On Going)
Fiksi RemajaBagaimana jadinya kalau seorang cowok yang terkenal berhati di gin bisa diluluhkan hanya dengan seorang cewek pintar dan tak terlalu cantik dan tak pernah pedulo dengan omongan orang yang berada di sekitarnya? Tapi kisah itu benar-benar terjadi.Seo...