꒰ 04 : Interogasi

1 0 0
                                    

Hari ini Peach ulang tahun nih, nggak ada yang mau ngucapin?.

(Entar gue ngambek!) - peach

Happy reading ya-!

***

"Hello, Mr. Blue~"

Suara seorang perempuan dengan aksen British-nya yang masih belum bagus itu sedang bersedikap dada dihadapan cowok ganteng berkulit putih mulus.

Membuat pemilik nama yang sedang menikmati jajan kantinnya menoleh, menatap manik coklat terang si pemanggil.

"Jadi ... Lo," Mata sipit cewek itu makin menyipit saat melihat kedua mata lawan bicaranya yang juga memiliki mata sipit. Ia mendekat perlahan memaksa lawan bicaranya itu mundur sedikit kebelakang,

"Lo nguntitin gue ya!? Lo stalker ya!? Ngaku lo!!"  Ucapnya beruntun, dengan nada yang semakin meninggi.

Cowok dengan name tag Biru itu mengernyitkan alisnya tak paham pada cewek berambut coklat kopi dihadapannya. Peach sengaja memasang wajah galak beserta acungan garpu dari mangkok bakso disebelah untuk menambah kesan mengerikan agar lawan bicaranya kicep.

Tapi Biru sama sekali tidak, malahan cowok berwajah imut tapi kalau dilihat lama-lama seperti karakter antagonis yang ganteng tapi licik itu terlihat santai, masih dengan wajah yang ia buat selugu mungkin, dengan wajah seolah-olah ia tidak mengerti.

Peach mendengkus keras-keras, meredakan emosi.
Lalu menurunkan acungan garpu itu, dan kembali duduk dengan tenang di kursi kantin, kali ini ia mencoba lebih santai, mungkin main kekerasan hanya akan menguras tenaga.

Peach menarik nafasnya,  "Oke, Biru Samudera Pasifik!" Lalu menghembuskannya perlahan dan membuka mata.

"Biru Samudera." Koreksi Biru.

"Auhh ahh terserah!." Peach berteriak dengan suara cempreng yang memekikan telinga, tidak lagi peduli dengan anak-anak yang sedang berada dikantin, menikmati makan siang mereka, akibat pelajaran yang menguras otak, pun tenaga.

"Jadi langsung tudep aja! Lo–"

"To the point."

"Terserahhh! Ihh ... Lo tuh Aneh! Lo bisa tahu darimana nama gue!? Hah?" Tanya Peach yang mulai jengkel, sementara Biru masih menatapnya santai, lalu dengan polosnya menujuk name tag cewek itu.

"Apa gunanya name tag?."

Peach semakin dibuat jengkel olehnya!. Ya tapi dia ada benernya juga sih!, Peach merasa jadi bodoh disini Meskipun memang otaknya tidak seberapa hampir di seluruh mata pelajaran.

Peach kembali mendengkus keras-keras, entah sudah berapa kali cewek itu menghembuskannya, bahkan lobang hidungnya bisa-bisa membesar karna cowok didepannya ini.

"Aauh ah capek gue!." Diambilnya minuman cowok di hadapannya ini yang tinggal tersisa setengah. Tidak memperdulikan Biru yang masih menatapnya santai itu. Lebih tepatnya geleng-geleng dengan kelakuan Peach yang bobrok itu.

Ternyata berbicara dengan manusia aneh ini bukan hanya menguras otak tapi juga tenaganya.

"Lo cenayang ya!? Atau jangan-jangan ... Bapak lo dukun!?." Semprot Peach setelah menandaskan minuman bekas Biru itu, astaga Peach dengan urat malunya memang sudah lama terpisah.

Cowok berambut hitam dengan wajah Putih mulus, cerah seperti kulit artis korea itu mengernyitkan alis bingung, atas frasa aneh, yang diucapkan Peach barusan.

"Dukun?"

"Iya dukun, kalo nggak tahu dukun, orang pinter!. Wahh jangan-jangan lo alien yang nyamar jadi Baekhyun ya? Atau jangan-jangan lo kembarannya imroutus!?."

Ada yang tahu Imroutus itu? Ahh Peach-kan anak Meme + k-popers, jadi otaknya hanya diisi keabsurdan, kerandoman dan kerecehan, lebih tepatnya K3.

Peach terus menanyakan pertanyaan yang sama sekali tidak dimengerti Biru, cewek itu terus menyemprotnya.

"Lo tuh siapa sih sebenernya!? Gara-gara lo ya jaket gue jadi basah, niat nolongin nggak sih?." Semprot Peach tidak ada habis-habisnya. Akhirnya setelah menjeda Biru bisa menjawab pertanyaan Peach yang sudah tak terkendali.

"Pertama gue Biru, kedua jaket lo nggak basah." Ucap Biru terlihat santai, sambil lanjut memakan bakso yang ia pesan tadi, saking santainya dia seperti tidak pernah melakukan apapun.

Apa benar dugaan Peach, nih cowok memiliki keperibadian ganda? Siapa tahu sekarang yang sedang berbicara dengannya adalah kepribadian Hyde?

Kok seram ya?.

"Nah! Nah! Lo cenayang ya? Tahu dari mana coba!?."

"Karena jaket lo anti air, sama kayak jaket gue."

Tiba-tiba saja otaknya jadi nge-blank, yang Biru katakan benar juga sih, dia kan melihat jaket Peach saat memayunginya tadi pagi. Ini Peach jadi merasa paling bodoh.

"Udah ah! Itu nggak penting, sekarang jelasin sama gue siapa elo sebenernya?, Dalam artian bukan nama ya!, kok lo bisa tahu hari ini ulang tahun gue?. Dan kenapa lo udah mayunggin gue, langsung nyelonong pergi kagak jelas gitu aja? Niat nolongin nggak sih?."

Peach tidak bisa menanyakannya satu-satu karena rasa penasarannya tentang cowok aneh ini, sedang membeludak.

"Gue–"

Sampai-sampai suara seorang cowok yang begitu besar itu membuat Peach dan Biru menoleh, bukan hanya mereka, tapi seluruh penghuni kantin.

"Biru!, Astronot ..., Gue cariin lo kemana-mana ternyata pacaran dikantin." Ucap Chandra cowok ganteng, memiliki wajah sangar dan kuping yang seperti yoda.

Cowok tinggi, memiliki badan yang cocok disebut Titan itu berjalan kearah Peach dan Biru yang masih terdiam, membeku, tidak Peach saja yang seperti itu sedangkan si cowok aneh masih terlihat santai.

"Oh jadi lagi pedekatean sama buah Peach." Ucapnya tersenyum menggoda keara Peach, cih dasar playboy jadi-jadian untung saja dia itu ganteng, kalo tidak sepatu kesayangan Peach ini sudah melayang kewajah mesumnya!.

Peach melemparkan tatapan tajamnya yang selalu membuat orang kicep, meskipun bisa diakui imut-imut gimana gitu, "Elo diem, ya Titan!"

"Galak banget sih jadi cewek. Manis dikit napa."

"My time it's over."  Ujar Biru seperti berbisik pada dirinya sendiri, tapi samar-samar Peach bisa mendengarnya, membuat pikirannya tentang Biru berjubel banyak diotak tentang Biru yang bukanlah manusia biasa. Jangan-jangan ... Dia keturunan anak mafia! Wah ini pasti kebanyakan baca Fanfict semalam.

Cowok itu bangkit dari duduknya, dan menyimpan buku dengan tulisan yang sulit terbaca, maklum bahasa Inggris Peach itu pas-pasaan, aksen British-nya yang baru ia pelajari saja masih belum terlalu fasih.

"Enjoy your spesial day, for to be happy."

Cowok itu berucap seraya tersenyum manis pada Peach, dan memasukan tangannya kesaku celana.
Ingin berangsur pergi, tapi tertahan saat ia tak sengaja menangkap Peach menggumamkan sesuatu yang tidak jelas. Membuat bibirnya naik ke-satu sisi, bukan senyuman, melainkan sebuah ...  seringaian.

"Ndasmu! To be happy!, gara-gara elo ulang tahun ke-18 gue jadi bad day!."

***

Biru ... he's so mysterious 🤧

Bakalan banyak suprise disetiap Chapternya ;)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

18 Years OldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang