close friend

973 170 7
                                    

Jake benar-benar telat untuk datang ke rumah Damar.

"Damm gue udah didepan."teriak Jake didepan gerbang rumah Damar, walaupun dia sudah mengirim pesan pada Damar dia tetap saja berteriak.

Gerbang dibuka oleh Damar yang sudah memasang raut muka masam.

"Kemana aja sih!? Gue mau tidur jadi gabisa gara-gara nungguin lo tau!"omel Damar saat Jake sudah berjalan masuk kedalam rumah nya.

"Sorry dah."

"Dih sorry doang, mana martabak manis nya?

"Di mamang yang jualan martabak, ngapain nanya gue yang jelas-jelas profesi nya bukan jadi akang martabak."jawab Jake.

"Muka lo mirip kaya mamang martabak."

"Ngaca bos."

Jake dan Damar sudah ada di dalam rumah lebih tepat nya didalam kamar Damar.

"Bunda mana?"tanya Jake.

"Bunda lagi pergi bareng Yuna,"jawab Damar.

"Ayah?

"Gatau kaya nya sih ada acara di sekolah."

"Kepo bener mana buku gue?"lanjut Damar sambil meminta buku nya.

"Nih,"jawab Jake melempar buku milik Damar ke meja.

"Heh!"
"Buku itu ilmu kenapa dilempar."

"Lagi pengen ngelempar."jawab Jake dengan santainya.

"Yeu sekalian aja lempar diri ke sungai."

Damar dan Jake adalah teman dekat, mereka bertemu karena kedua orang tua mereka yang sudah berteman sebelum nya. Jake sering datang ke rumah Damar saat bosan atau saat sendiri dirumah, begitu juga dengan Damar. Ayah Damar adalah kepala sekolah disalah satu SMP di kota ini.
Damar memiliki satu adik perempuan Yuna sebenarnya mereka kembar tapi Damar lahir lebih dulu dari Yuna.

Wajah nya memang tidak mirip tapi sifat dan kebiasaan nya sangat mirip.

"Jake,"

"Hmm."jawab Jake yang sedang fokus dengan ponsel nya.

"Lo tadi ngapain aja?"

"Ngapain gimana maksudnya.

"Kenapa telat?"tanya Damar yang duduk di pinggiran kasurnya.

"Oh."
"Ketemu orang di jalan tadi."jawab Jake yang masih bermain dengan ponsel nya.

"Ketemu orang aja bisa sampe telat?? Lo ajakin ngopi orang nya?"tanya Damar yang terkejut.

"Kaga. Tadi ngobrol bentar, ramah orang nya."

"Cewe cowo?"

"Laki.

"Ketemu dimana?"tanya Damar lagi.

"Di halte deket rumah lo."jawab Jake yang sekarang sudah bertatapan lurus ke arah Damar.

"Emm gitu.. siapa nama nya? Kenalin ke gue dongg."pinta Damar sambil mempoutkan bibir

"Idih najis muka lo emang mau lo apain?"tanya Jake berpikiran buruk.

"Cih. Ya ajakin temenan lah mau ngajakin apalagi?"jawab Damar dengan muka julid nya.

"Sayang nya gue ngga sempet ngajakin buat tukeran nomer."jawab Jake dengan tatapan kecewa.

"Yah.. ganteng?"

"Ya?"

"Bukan manggil lo riski, gue tanya dia ganteng?"

Change Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang