what day is this?

690 145 16
                                    

Mahesa menghentikan langkah nya untuk mendengar ucapan Jake barusan.
Sejujurnya dia tidak akan terkejut jika ada yang memanggil nya seperti "lo mahesa kan?" Tapi Jake tidak bertanya seperti itu sebelum nya.

Mahesa membalikkan badan nya, dengan cepat dia melontarkan pertanyaan pada Jake.

"Sorry sir, do you know me in Paris? Or something? Or maybe we know each other before?" Tanya Mahesa dengan logat Inggris nya yang terdengar sangat fasih.

Jake melebarkan kedua matanya lalu tersenyum, "yo bro, of course we know each other. Gue Jake."jawab Jake dengan senyum nya.

"Dan satu lagi kita bukan kenal di Paris tapi kenal di halte bis."lanjut nya.

"Jake? Siapa?"

"Gue Jake, kita ketemu 3 tahun lalu di halte bis daerah rumah bokap lo."jawab Jake menjelaskan.

"Lo salah orang, gue ngga punya bokap."kata Mahesa tanpa menunggu balasan Jake, dan ya dia lantas pergi dari pandangan Jake begitu saja.

"Hei Mahesa! Tunggu!"pekik Jake, Jake berniat untuk mengejar Mahesa namun dia ditahan oleh Damar.

"Jake!" "Jangan ngeyel! sekarang cukup! Lo harus ke kelas."perintah Damar.

"Tapi Dam dia Mahesa, Mahesa yang sering gue ceritain dulu."ucap Jake

"Lupain. Sekarang lo harus ke kelas,"

"Gue mau ngobrol sama dia, gue lama nungguin dia balik ke daerah asalnya. Sekarang itu waktu buat gue jadi temen deket dia."jelas Jake

"Persetan sama nungguin dia, ngga usah lo rela-relain nunggu karena menurut gue dia aja udah ngelupain lo."jawab Damar dengan kata-kata yang terdengar agak menyakitkan.

"Gue percaya dia juga nunggu waktu ini dateng, dia ngga mungkin lupa sama gue."ucap Jake bersikukuh.

"Jake inget lo itu orang asing bagi dia, dia juga orang asing bagi lo. Mau gimana pun kalian itu ketemu karena lo ngga sengaja liat dia halte deket rumah gue kan? Dan itu cuman sebentar kan?

"Ngga ada yang spesial. Jadi apa yang mau lo harapin?"tanya Damar

"Gue cuman mau temenan Dam.."

Damar sudah tidak memperdulikan jawaban Jake lagi, dengan paksa dia menarik pergelangan tangan Jake untuk ikut ke kelas bersama nya.

"Damarr!!"

Damar tetap acuh.

"Dam lo gabisa gini, ini takdir kita buat ketemu lo ngga bisa ngehalangin gue."paksa Jake

"Jake lo juga gabisa gini dari sorot mata dia tadi aja keliatan banget kalo dia ngga mau diganggu sama lo."jawab Damar.

Jake sudah pasrah dia tidak menjawab, dia diam dan hanya mengikuti apa yang dilakukan Damar sekarang.

•••

Beberapa jam telah berlalu dengan cepat. Sekarang adalah waktu istirahat bagi seluruh murid.

Oh iya, Damar sebenarnya merupakan adik kelas Jake di sekolah. Tapi karena mereka sudah berteman sejak kecil itu membuat Jake ingin Damar menganggap nya sebagai teman seumuran saja.

"Kak Saga!"panggil Damar dari depan pintu kelas XII IPA 2

Saga, salah satu teman dekat Damar yang lalu menjadi teman Jake karena Damar sering mengajak Jake atau Saga bermain bersama dulu saat mereka masih kecil.

"Dam?"

"Masuk aja kali."suruh Saga saat mendengar Damar memanggil nya.

Change Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang