2. Terus disini

355 50 0
                                    

Sambil play lagu pesan terakhir punya Lyodra biar makin mantep😗

🥀

Rencana manusia tak melulu selaras dengan maunya takdir.

🥀

"Tumben lo Ron sendirian, Cherry mana?"

"Nyusul katanya dia, lawan siapa kita malem ini?"

Adnan menggembungkan pipi kanannya, membuat Aron seketika melirik ke arah kiri. Tampak sekumpulan orang dengan jaket Kulit hitam dengan kancing merah darah mencolok.

"Anjir Vallor lagi, bosen banget gue lawan mereka, kalo kalah suka ribet. Kali ini apa taruhannya?"

"Bukain anak Hellion table selama sebulan."

"Ya not bad lah."

Tiba-tiba bibir Aron tersenyum, lebar sekali sampai mata kecilnya ikut menyipit. Siapa lagi kalau bukan karena manusia favoritnya datang dengan pakaian serba hitam menjadi satu-satunya alasan Aron tersenyum lebar malam ini.

Cherry duduk di samping Aron lalu meneguk jus jeruk milik pacarnya, "udah pada kumpul kan?"

Cherry hendak memakai helmnya, tapi tiba-tiba tangan Aron menahannya, "Cherr, mending kamu jangan maju deh malem ini, perasaanku gak enak."

Cherry tersenyum, bukan sekali dua kali pacarnya khawatir setiap kali dia akan balapan, "kamu kebiasaan tiap aku turun pasti gini deh."

Aron menggelengkan kepalanya, "kali ini aku serius, aku gak bakal bolehin kamu balapan lagi!"

"Iya-iya tapi tanggung sayang, kita lawan Vallor malam ini, kamu mau nama baik Hellion tercoreng karena gak main profesional? Tau sendiri kan anak Vallor gimana? Lagian kamu gak liat muka Sharron udah belagu gitu? empet banget aku liatnya, rasa rasa pengen ngalahin dia udah membara nih hahahahaha."

Cherry menatap Aron yang masih memasang wajah seriusnya, sepertinya guyonan ia kali ini tak manjur, "iya iya ah serius banget mukanya, serem tau! Iya aku janji ini balapan aku yang terakhir ya, abis ini gak akan lagi balapan. Kalo aku bohong kamu boleh tinggalin aku."

Aron menggeleng cepat, "enggak! Aku gak bakal tinggalin kamu!"

"Iya iya gemes banget sih! Udah ah, udah pada siap tuh, doain aku menang ya?"

"Pasti"

🥀

"Gue liat banyak anak Hellion dibawah." Aksana membuka satu persatu kotak makan yang ia bawa dari rumah.

Aksara mengambil sepotong nugget ayam dan mencocolnya dengan saus tomat, "Hellion? Yang mana sih?"

"Hellion itu loh, gue pernah balapan lawan mereka taun lalu."

Aksara berpikir keras, pasalnya banyak geng yang pernah bertanding dengannya atau kembarannya itu. "Aduh ingetan gue lemah banget kalo soal begituan."

Aksana mengetuk kepala kembarannya itu, "Aduh ini otak makannya jangan diisi sama biji-bijian. Hellion rivalnya Vallor, ini deh emmm, red rose! red rose julukan mereka."

Aksara mengangguk cepat, Aksara menyunggingkan senyumnya merasa berhasil mengembalikan ingatan manusia itu. Emang susah punya kembaran pelupa.

"Inget gue inget, gue inget salah satu membernya siapa tuh yang kecil?" Jari telunjuknya mengetuk-ngetuk dagunya, "Regan iya Regan, dia anak Hellion kan?"

Aksana mengangguk, "kok lo malah inget si Regan, padahal kan leader nya ada di angkatan lo, si Marko."

"Oh ya? Marko leader Hellion? Gue malah baru tau. Abisnya si Regan yang paling nempel di otak gue, dia kecil tapi mulutnya beuh anjir, waktu pertama kali ketemu dia gue udah kena mental sama dia."

Ron & Prim | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang